Thursday, 22 July 2010

Bls: [greenlifestyle] Re: [Lintas_angkatan_fal_trisakti] Mohon maaf bila saya ingin TUTUP saja pembicaraan tentang TRR ini

Bisakah TRR selain digunakan sebagai fungsi RTH dan RTB (Ruang Terbuka Biru, karena kalau tidak salah ada Situ yang bisa berfungsi mengurangi banjir ibukota), dikembalikan fungsinya menjadi suatu pranata lingkungan sosialita remaja sesuai namanya, dengan mengedepankan rekreasi alam tentunya? Misalnya seperti kawasan rekreasi monas, hutan kota BSD, Central Park Newyork, dan bukit2 di Tokyo.  

--- Pada Sel, 20/7/10, ning purnomohadi <prasetyo@centrin.net.id> menulis:

Dari: ning purnomohadi <prasetyo@centrin.net.id>
Judul: [greenlifestyle] Re: [Lintas_angkatan_fal_trisakti] Mohon maaf bila saya ingin TUTUP saja pembicaraan tentang TRR ini
Kepada: Lintas_angkatan_fal_trisakti@yahoogroups.com, gbcindonesia@googlegroups.com, bppi@bppi-indonesianheritage.org, kembalikan-bumiku@yahoogroups.com, ecosociopreneurship@googlegroups.com, "Green Life Style" <greenlifestyle@googlegroups.com>, "FPALI163 Moderator" <FPALI163-owner@yahoogroups.com>, kli@yahoogroups.com
Cc: jusna_amin@yahoo.com, gin_land_arch@yahoo.co.id, amurni@tropicagreeneries.com
Tanggal: Selasa, 20 Juli, 2010, 5:26 PM

Alhamdullilah kang HQ, terimakasih - wah bak air menetes deras di kekeringan hati saya.  Waduh sok puitis, bisa tertawa lagi saya, hehehe.
Yan kang Plis, teruskan [erjuanganmu, apalagi Gub DKI yang punya kawasan sangat mendukung dikembalikannya RTH penting ini baik dari segi fisik lingkungan dan kehormatan serta kewibawaan bangsa akan komplek bersejarah ini,  Semoga benar adanya.  HIDUP PAK FB, HIDUP PEMDA PROV DKI.
Sungguh mengharukan, selamat berjuang kang HQ dkk yang muda-2 dan masih punya energi kuat, saya mendoakan setiap hari pagi dan malam agar perjuangan'kita' berhasil, GBUs All. Amen.
Salam HL,
Ning P
-----  -----
From: hengkiheksanto@yahoo.com Sent: Wednesday, July 21, 2010 7:21 AM
Mohon maaf bila saya ingin TUTUP saja pembicaraan tentang TRR ini
Yth mbak Ning (Penasihat PN IALI), Ini ada informasi,mudah2an benar dan akurat,
Sy pagi ini ke Jdc dan surat hr ini terkirim. Salam.

**Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mendukung usulan DPR untuk menjadikan lahan Taman Ria Senayan sebagai daerah hijau. Hal itu diungkapkannya di sela-sela peringatan Hari Anak Nasional di Jakarta, Selasa (20/7).

"Saya sangat mendukung dan menyambut baik gagasan DPR/MPR untuk menyatukan Taman Ria dengan kompleks DPR/MPR," kata Foke.

Ia menambahkan, tidak ada rencana pihaknya untuk menjadikan Taman Ria sebagai pusat komersil. Foke menegaskan dirinya lebih setuju jika eks taman hiburan itu dibuat mebjadi lahan penghijauan.
From: "ning purnomohadi" <prasetyo@centrin.net.id> Date: Wed, 21 Jul 2010 06:43:08 +0700
 
Rekan-2 AL yb, terimakasih atas dukungannya terutama kepada Ketua PN IALI,
pak HQ dengan segala upayanya yang semoga bisa berhasil. Juga terimakasih
kepada rekan-2 AL lain yang sudah menulis tanggapan-2 yang menarik dan
konstruktir, terimakasih Bang Ray, mas Tatang dan bang Ben. InsyaAllah saya
hanyabisa berdoa, semoga kepada teman-2 AL semua dikaruniai kesehatan ahir
dan batin oleh yang 'mengatur' dunia ini. Amin.

Tanpa mengurangi apresiasi saya kepada semuanya saja (tak hanya rekan2 yang
di milist ini) tadi malam saya berdoa khususk dan akhirnya saya berfikir,
daripada capek sendiri menabrak tembok baja yang dibangun oleh mereka yang
berkuasa dan ingin terus kaya karena sudah punya banyak uang (meskipun
sampai ngutang-2 modal) dan mau terus kaya sampai 7 turunan itu dengan
mengorbankan hak orang lain, rasanya saya sudah capek juga dan agak 'wasting
time and emotionally involved' yangtentunya tidakbaik khususnya bat diri
saya sendiri, saya memutuskan untuk BERHENTI membahas permaslahan yang
rasanya hampir mustahil, menjadi bahan pemikiran bahkan keprihatinan mereka
yangberkuasa.

Betul kata mas Tatang, banyak kepentingan politis dan ekonomis tentunya, di
balik akan dibangunnya Mall di lahan TRR yang merupakan salah satu bentuk
RTH khas di Jakarta ini.
Sekian dulu dan mohon maaf kepada semuanya yang tak senang dengan tulisan
awal saya - memang saya akuibegitu saja ada dorongan untuk "mengadu" kepada
siapa saja yang mau membacanya, mungkin yaitu tadi terlalu banyak "private
emotional involvement" yang mungkin saja dinilai SALAH bagi pihak lain.
Sekali lagi 'what will be will be' Tuhan saja yang tahu apa yang terjadi
akibat kesemena-menaan ini.

Sekali lagi terimakasih dan salam HL,
Ning P.
---------------
From: "Bagus Tatang" <bagustatang@yahoo.co.id>Sent: Wednesday, July 21, 2010
1:10 AM
Setauku dan maaf kalau salah, Taman Ria Senayan sdh menjd konsipari tingkat
tinggi, dan memang btl kalau tdk menekan legislatif tingkat pusat dan
pemerintah pusat akn percuma krn kalau ke DPRD dan Gub DKI tdk ada
manfaatnya. Lokasi itu dalm bisik2 ditengarai bag kawasan monumental
bersejarah sejak zaman Soekarno namun ter belah2 saat rezim Soeharto
berkuasa. Memang pernh ada renc Class Action dg mengawali data dr BPN & RTRW
dr masa ke masa, namun membtuhkn energie yg sulit terjangkau, shg di telan
masa. Jujur sj aku senang dg renc IALI, walau akn berhadapan juga dg hal
hukum pertanahan & politik. Selamat berjuang..!

Pada Sel, 20 Jul 2010 21:29 WIB Ben menulis:
Hajar,,,bleh! Kita tunggu hasil na', kang?.
---
In Lintas_angkatan_fal_trisakti@yahoogroups.com, hengkiheksanto@...wrote:
Besok sy koord di jdc mbak..kita upayakan bisa menghadap ke ketua DPR..dr td
sy shd hub beberapa kawan.. Sekian dulu mbak..nanti report mel sms ya..tksh
Salam
---------
From: "ning purnomohadi" prasetyo@... Date: Tue, 20 Jul 2010 14:49:32
Dear bang Ray terimakasih komentarnya yang sangat simpatik.
Sudah terima email yang menjawab surat bang Jansen? Dgn gambar Mall
yang bentuknya sangat ektra ordinair? Nampaknya akan sulit bila IALI dan
rekan-2 lain termasuk anggota DPR yang tidak setuju, sekali lagi
berdasar alasan kontrak jangka panjang 30 tahun yang konsesinya dipegang
oleh Cicip yang adalah 'perusak pertama kawasan dgn lingkungan hijau
asri tsb, dgn semena-2 membangun berbagai bangunan yang bentuknya sama
sekali tak sesuai dengan alamnya, bentuk kotak-2 yang tersebar,
sudah menghilangkan seni arsitektur lansekap yang hijau teduh dan nayaman
itu, menjadi kawaaan amburadul dan 'blangkrakan' (Jawa?)

Tapi coba tetep dicoba - paling tidak bereaksi terhadap rancangan
pembangunan yang buruk itu. Apakah Gub DKI dan jajarannya tak punya
wewenang untuk mengatur kemalikawasannya? Berapa sihn ilai kontraknya
sehingga tak bisa haknya dikembalikan kepada Pemda atau Pem Pusat
(negara) sehingga fungsi RTH dapat berlangsung sebagai mana mestinya?

Saya rasa masih banyak mereka yang ingat masa muda mereka meski hanya
melintasi TRR itu dari tahun 1970-1985 an, betapa nyaman dan tenangnya!.
Begitu dulu bang Ray, bagaimana kang HQ? Please layangkan surat protes
atau semacam itu, ditujukan kepada PemdaProv DKI, tembusan kepada Walkot
Jakpus, dan Kementerian Sekneg (Pem yang harus nya bertanggungjawab atas
pembangunan yang semena-mena itu). Jaring opini publik, dll.
TERIMAKASIH SEMUANYA. Salam hijau lestari dan sekaligus salam prihatin,
Ning P
----------
From: Raymond Kotambunan To:Sent: Tuesday, July 20, 2010 1:03 PM
Dear All,
Sungguh terharu saya membaca 'ratapan' Ibu Ning yang nyaris
menggambarkan ketidak berdayaan seorang arsitek lansekap menghadapi
kenyataan TRR Senayan akan tergusur demi 'kepentingan sesaat' pemerintah
Prov. DKI Jakarta. Ibu Ning, saya ikut prihatin dan menyesali Ibu harus
mengalami situasi ini, terutama setelah mengetahui Ibu Ning adalah
termasuk diantara orang-orang yang ikut 'melahirkan' TRR Senayan.

Saya masih ingat dimasa remaja sempat 'pacaran' ditempat ini,
kemudian tak terhitung berapa banyak tugas-tugas selama kuliah
diselesaikan disini. Belum lagi hiburan malam 'Srimulat' yang sempat
sangat bergengsi diawal tahun 80-an. Begitu banyak kenangan yang membuat
saya seolah-olah 'travelling back in time' mulai dari suasana hijau nan
asri dan hening serta sesekali diselingi pekik dan jeritan anak-anak
yang berekreasi di beberapa sarana permainan anak-anak, hingga suasana
teduh yang masih tersisa di restoran Lembur Kuring, sampai kepada
suasana hingar bingar di TGIF dan (Bali Bugil?), kemudian akhirnya
menjadi kota mati.

Sebagai seorang arsitek lansekap Ibu Ning tampak 'hampir' tak
berdaya. Saya sebut 'hampir' karena dengan sharing masalah ini beliau
masih mengandalkan Gusti Allah dan juga rekan se almamater dan seprofesi
untuk ikut berjuang bersama mempertahankan atau bahkan mengembalikan TRR
Senayan pada fungsinya semula.

Saya rasa inilah saatnya IALI sebagai sebuah organisasi profesi
untuk unjuk gigi dan cakar, namun harus dengan strategi maupun aksi yang
bermartabat. Kalau bisa, tidak perlu pengerahan masa dan panjat pagar
Balai Kota karena akan berhadapan dengan Satpol PP yang 'kemungkinan
bersenjata'. Anggota dewan terhormat yang tidak ingin bertetangga dengan
mall saat ini butuh bantuan Anda. Mereka butuh referensi ilmiah berupa
definisi, standar, tolok ukur dan terutama pendapat masyarakat umum
sebagai 'senjata' untuk menggugurkan niat Foke membangun mall disitu.
Dalam hal ini IALI harus proaktif kalau perlu provokatif menyuarakan
pendapatnya. Berbagai cara dapat ditempuh, misalkan a.l. membuat press
release atau inisiasi dialog dengan anggota dewan maupun publik.

Sebagai bahan advokasi mungkin pendekatan 'smart growth' mungkin
dapat dipakai terutama penekanan pada aspek konservasi. Saya pernah
mencoba mengangkat konsep 'smart growth' didalam forum ini namun
perkembangannya nyasar ke definisi dan terminologi. Alasan saya saat itu
adalah, sempat muncul pendapat bahwa taman (park) tidak memiliki nilai
keuntungan ekonomi, sementara sebuah pendekatan smart growth di Redwood
City, California mampu meningkatkan perekonomian serta kualitas hidup
(sehat, nyaman dan lestari) masyarakat setempat sekalipun porsi ruang
terbuka hijau ditingkatkan dari 32% menjadi 58%.

Erica Gies dalam bukunya Conservation; An Investment that Pays -
The Economic Benefit of Parks and Open Space (2009) menyebut bahwa
Frederick Law Olmsted (Bapak Arsitek Landsekap) sudah memperkirakan New
York Central Park akan mendongkrak secara nilai real estate
di sekitarnya. Hal itu terbukti bahkan hingga sekarang, 150 tahun
kemudian, ruang perkantoran yang menghadap ke NCP biaya sewanya tiga
kali lipat dibandingkan yang menghadap ke gedung-gedung dieskitarnya.
Mungkin hal ini bisa memberi inspirasi Bang Foke untuk menetapkan PBB
yang lebih tinggi di area seputar taman-taman ketimbang menggusur taman
untuk ngejar setoran pendapatan daerah. Mari berjuang bersama, Ray.
----------------------------
From: "Bagus Tatang" <bagustatang@yahoo.co.id>Sent: Wednesday, July 21, 2010
1:22 AM
Eks Taman Ria Senayan Dibangun Mal

Kawasan itu penuh muatan politis & dagang, yg tlh dirancang skian th yg
lalu. Kalau Bung Karno hidup mungkn dah pd dijitakin. Sementara dr bbrp bln
yg lalu bbrp kawan Ars Lans tlh presentasi design & build. Bukan ant
Karawang Jakarta tp ant Idealisme perut laper.Untung aku gak punya persh
Konsultan & Kontraktor Lans. Jd perlansekapan mikro tlh selesai & adanya
sub. Nah lho....!

Pada Sel, 20 Jul 2010 15:31 WIB Ben menulis:
Wah ,,, bagus ini ,,, biar terasa mangfaatnya untuk rakyat Jakarta dan
seluruh negeri. Siap-siap ,,, konsultan dan kontraktor lansekap ,,,
indoor plant rental dan nursery jangan lupa yang bagus ya pu'unnya ,,,
doain deh.BI
08 Apr 2010
* Ekonomi <http://bataviase.co.id/category/tajuk/ekonomi>
* Warta Kota <http://bataviase.co.id/category/media/warta-kota>
Palmerah, Warta Kota
SATU lagi mal untuk kalangan menengah ke atas bakal hadir di seputar
Senayan. Lokasinya, di Jalan Gerbang Pemuda, Senayan, Jakarta Pusat.
Tepatnya di lahan yang pada tahun 70 hingga-90-an di kenal dengan nama
Taman Ria Remaja.

PT Lippo Karawaci Tbk adalah pengembang yang akan mengelola kawasan
tersebut. Sedangkan pembangunannya dilaksanakan oleh Plkko Group. Head
Corporate Communications PT Lippo Karawaci Tbk Danang Kemayan Jati saat
dihubungi mengatakan, Lippo berniat mengelola kawasan bekas Taman Ria
Senayan itu karena sudah mempunyai pengalaman dalam mengelola pusat
belanja di kawasan Jakarta dan di kota besar lainnya di Indonesia.

Setidaknya ada 25 mal di Jakarta yang dikelola oleh PT Lippo Karawaci
Tbk. Di antaranya. Plasa Semanggi, Cibubur Junction, Megamal Pluit,
Pejaten Village, termasuk mal baru yang akan segera dioperasikan. Kemang
Village. Menurut Danang, areal bekas Taman Ria Senayan Itu, akan diubah
sesuai konsep Life Entertainment Mall.

Tapi kami hanya akan mengelolanya setelah bangunan selesai. Kalau soal
pembangunan, tanyakan pada Plkko Group." ujar Danang. Tidak dijelaskan
berapa investasi yang disiapkan Lippo untuk mengembangkan kawasan
tersebut.

Pantauan Warla Kota, Rabu (6/4). proses pembongkaran bangunan lama di
lokasi tersebut sudah dimulai. Alat-alat berat mulai meruntuhkan dan
menghancurkan bangunan-bangunan yang dulu pernah digunakan sebagai rumah
makan, klub biliar, diskotek, dan toko pakaian ekspor.

Meskipun Ijawasan sekitar eks Taman Ria sudah mulai dibongkar, namun
aktivitas Restoran Pulau Dua tidak terganggu. Rumah makan itu sampai
saat ini masih melayani pengunjung. CEO Plkko Group Nio Yantony seperti
dikutip Kontan mengatakan, pembangunan di kawasan Itu memang menjadi
tanggungjawab- nya. Diperkirakan pertengahan tahun depan, seluruh
pekerjaan pembangunan rampung.

"Setelah pembongkaran Itu selesai akan berkoordinasi lagi dengan semua
pihak yang terlibat dalam kerja sama dalam mengelola kompleks Ini," kata
Nlo. Kawasan seluas 10,5 hektar Itu kemungkinan besar hanya akan
dibangun sekitar 50.000 meter per segi. Sedangkan bagian lahan berupa
danau akan dipertahankan.

Tempat nongkrong Kompleks Taman Ria Remaja Senayan dibangun tahun1970.
di bawah pengelolaan Yayasan Ria Pembangunan. Kawasan Itu sempat menjadi
tempat nongkrong remaja Ibu Kota yang terkenal, karena tersedia berbagai
Jenis permainan.

Tahun 1995, konsep kawasan Itu berubah, dan namanya, diganti menjadi
menjadi Taman Ria Senayan. Kawasan itu kemudian dikelola oleh PT
Arloblmo Laguna Perkasa, tahun 1997. Beberapa tahun terakhir, kegiatan
bisnis di kawasan itu mulai surut, dengan ditutupnya tenan-tenan penyewa
bangunan. Hingga akhirnya Lippo Group mengambil allhnya danakan dibangun
mal dengan skema build, operate, dan transfer selama 30tahun, (ang).
-----------------------------------
--
You received this message because you are subscribed to the Google Groups "GreenLifestyle" group - Share this email!
To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com
To unsubscribe from this group, send email to greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com
For more options, visit this group at http://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id

--
You received this message because you are subscribed to the Google Groups "GreenLifestyle" group - Share this email!
To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com
To unsubscribe from this group, send email to greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com
For more options, visit this group at http://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id