Sunday, 13 June 2010

Re: [greenlifestyle] Silent Revolution !!!

Saya juga belum memahami mengapa kedelai transgenik (atau produk transgenik lain) berbahaya bagi konsumennya, kalau ada yang mengetahui mohon bantuan Mbak/Mas untuk menjelaskan ^_^

Yang saya tahu, waktu nonton film dokumenter Vu du Ciel di MetroTV, kedelai ditanam di Amerika Selatan dengan membabat hutan tropis yang luas. Oleh sebab itu terjadi kerusakan lingkungan yang parah, tapi dibiarkan oleh pemerintahnya demi alasan ekonomi rakyat (dan negara). Padahal kedelai itu dikirim ke negara-negara lain (negara maju). Jadi negara maju dapat kedelainya (enaknya doang) dan negara berkembang yang menanam kedelai itu mendapat kerusakan lingkungannya. 

Jujur saja saya juga belum siap untuk menjadi vegetarian. Meski bukan penggemar makanan hewani (daging, telur, dll) tapi sekali2 juga pengen menikmati sate dan bakso ^_^ Memang betul mestinya yang mengurangi konsumsi makanan hewani itu Amerika Serikat. Buktinya mayoritas penduduk mereka mengalami obesitas, dan jelas-jelas hal ini disebabkan kurang gerak/olahraga dan over-eating, terutama pizza dan fastfood.

Pernah terlintas di pikiran saya, kalau suatu hari nanti terjadi krisis global dan mewajibkan mayoritas penduduk Bumi menjadi vegetarian, dan produksi daging dibatasi, maka manakah yang akan dipilih oleh Pemerintah saat itu untuk dianggap layak mengkonsumsi daging: daging hanya untuk mereka yang membutuhkan (anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan) atau hanya untuk mereka yang kaya dan berkuasa?

Mengutip soal 4 sehat 5 sempurna, baru2 ini saya juga dinasehati dokter soal 4 sehat 5 sempurna. Padahal secara fisik saya tidak merasa saya perlu susu, toh saya bukan balita. Kalau Tuhan menciptakan manusia perlu susu sampai dewasa pasti Tuhan juga menciptakan ASI terus mengucur sampai anak-anak berumur 12 tahun atau kalau perlu lebih. Namun, saya perlu susu untuk menetralkan racun yang memasuki tubuh setiap hari (saya kerja di lab, setiap hari ketemu dengan pereaksi berbahaya) dan secara teori yang saya ketahui baru susu yang dianggap bisa bekerja sebagai penetral racun. kalau ada teman-teman yang tahu bahan-bahan (makanan, minuman, jamu, dll) yang bisa dikonsumsi rutin dan tidak berefek samping yang bisa dipakai  untuk menetralkan racun, mohon bantuan untuk menginformasikan.

Menanggapi tulisan sebelumnya tentang "orang dulu yang miskin materi tapi ayem tentrem" dan "orang jaman sekarang yang kaya materi tapi hedonis" mungkin analoginya begini. orang jaman dulu tidak punya apa-apa, jadi untuk bahagia mereka tidak mencari "keluar" (mobil, rumah, gadget, gengsi, gaul, dll) tapi mencari "ke dalam" (spiritual, kebersamaan, sosial). orang jaman sekarang punya duit buat membahagiakan diri, beli ini beli itu, lantas kebablasan karena mereka lupa untuk mencari "ke dalam". Mereka jadi hilang arah, tidak tahu bagaimana menemmukan kebahagiaan, lantas belanjanya makin besar lagi karena merasa dengan belanja itulah mereka merasa bahagia, merasa mampu untuk memenuhi kebutuhan batinnya.

Maaf kalo tulisan2 sebelumnya saya hapus kecuali nama/alamat pengirim. Sudah kebiasaan saya. Katanya kita harus efisien dalam segala hal. Semakin banyak byte di dalam imel ini berarti pemborosan di suatu tempat sana, entah listrik entah sumber daya lain. 

Salam hangat,
Zubaidah

--- On Sun, 6/13/10, mazmurin@yahoo.com <mazmurin@yahoo.com> wrote:
From: Orang Tani <orang.tani@gmail.com>
To: greenlifestyle@googlegroups.com
Sent: Sun, June 13, 2010 11:19:06 AM
Subject: Re: [greenlifestyle] Silent Revolution !!!

2010/6/12 Santalum Album <aryanagalancana@yahoo.com>

Sent: Fri, June 11, 2010 3:17:40 PM
2010/6/11 <mazmurin@yahoo.com>

Sent: Fri, June 11, 2010 7:49:08 AM

--
You received this message because you are subscribed to the Google Groups "GreenLifestyle" group - Share this email!
To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com
To unsubscribe from this group, send email to greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com
For more options, visit this group at http://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id