Thursday, 28 April 2011

Re: [greenlifestyle] styrofoam kini ramah lingkungan? (was Re: Kemasan Hoka2 Bento dari styrofoam)

wah kebetulan saya bisa jawab pertanyaan ini nih.
 Saya kenal pak Sugi dan ibu Sri karena mereka mau memasukkan oxium ke semua retail di Jawa Barat lewat perda yg dibuat BPLHD Jabar.
 
Bahkan kalo bisa perda tersebut menjangkau pasar tradisional. Dari sini kita bisa lihat ambisi pak Sugi untuk menguasai pasar kantung plastik. Yaiyalah  namanya juga  produsen. Termasuk ketika ybs menggandeng Hok-Ben.

Masalahnya polystyrene berbeda dengan jenis lain yg dianggap relatif aman, silakan baca ini :


Polystyrene termasuk logo merah berarti sulit terdegradasi , baik karena campurannya atau proses pembuatannya.

Adalah benar plastik terbuat dari minyak bumi tapi plastik mempunyai rantai polimer berbeda, lebih panjang dan rumit daripada serat organik.  (Tolong koreksi kalo salah, saya hanya mengutip penjelasan Prof Tjandra Setiadi, pakar bioprocess, fakultas Tehnik Kimia ITB dan David Sutasurya, Direktur YPBB BandunG) 
sehingga Citarum dan Samudera Hindia dipenuh sampah plastik.  Logika sederhananya kalo dia mati-matian bilang bahwa plastik ngga papa, kok banyak biota laut mati karena makan plastik karena tidak sanggup mencerna plastik. Dan waktu 4 tahun terlalu lama lo, 2 tahun aja terlalu lama.  wah ,kota Bandung dan Jakarta keburu banjir , kan ngga semua penduduk Bandung dan Jabar peduli buang sampah pada tempatnya. Bahkan ada yg ngga sanggup bayar retribusi sampah. Jadi ya sampahnya dibuang ke sungai atau dibakar (racun styrene kan   )

Dengan bujuk rayu bahwa polystyrene mendapat zat aditif 2-3 % oxium, apakah otomatis styrofoam jadi ramah lingkungan?
Ya ngga dong, kan polystyrene nya tetep. Kena panas tetep beracun. Dan ketika dibuang ke sungai yang banjir setiap saat setiap waktu  (maklum Bandung hujan terus nih, jadi banjir cileuncang dimana-mana. banjir cileuncang= banjir air hujan dari selokan)

Saya pernah memberi solusi untuk :
1. jangan pakai polystyrene, plastik lain aja. Warnanya butek2 dikit ngga papa, yang penting kan makanannya, bukan kemasannya.
2. zat aditifnya jangan oxium karena oxium kan zat kimia dan lebih lama (2-4 tahun), pake cassava aja yang katanya 10 minggu akan hancur. Tetapi ybs ngga mau karena ..................... harganya mahal !!

ya begitulah , maaf kalo jadi panjang  

2011/4/28 armely meiviana <ameiviana@gmail.com>

kawans,

menyambung obrolan ttg styrofoam....kbetulan sy dpt kiriman berita menarik di bawah ini.

bgmn mnurut pandangan rekan2 milis? apk ini bisa kita katakan sbg titik terang utk mnyelesaikan masalah kemasan styrofoam atau malah mengaburkan mslh yg sesungguhnya?

Styrofoam Masa Kini Dibuat Lebih Ramah Lingkungan

http://health.detik.com/read/2011/04/27/085058/1626390/763/styrofoam-masa-kini-dibuat-lebih-ramah-lingkungan?881104755


Jakarta,
Bila selama ini penggunaan styrofoam sering dihindari karena dianggap tak ramah lingkungan dan butuh 1000 tahun untuk terutai. Tapi dengan teknologi baru, styrofoam kini bisa terurai hanya dalam waktu 4 tahun.

Oxodegradable Polystyrene merupakan kemasan pangan ramah lingkungan pertama di Indonesia yang baru saja diperkenalkan.

Penggunaan polystyrene atau yang lebih dikenal dengan styrofoam, yang selama ini digunakan diperbarui dengan tambahan bahan oxium yang membuat polystyrene akan bersifat oxodegradable dan cepat terurai dalam waktu kurang lebih 4 tahun.

Selain mendapatkan sertifikat green label, oxodegradable polystyrene ini pun terbukti aman sebagai kemasan pangan yang memenuhi regulasi BPOM.

"Saat ini oxodegradable polystyrene box telah diaplikasikan sebagai kemasan makanan ramah lingkungan di salah satu restoran siap saji," jelas Sugianto Tandio, CEO PT Tirta Marta Indonesia, Selasa (26/4/2011).

Menurutnya, hal ini tentunya menunjukkan kesadaran masyarakat untuk peduli lingkungan semakin tinggi.

"Dengan berbagai inovasi yang kami miliki, oxium sebagai pelopor teknologi ramah lingkungan bangga bisa berperan aktif dan berkontribusi bagi kelestarian lingkungan hidup sekaligus menghijaukan bumi," lanjutnya.

Oxium merupakan aditif yang ditambahkan ke dalam polystyrene sehingga dapat mempercepat terjadinya proses degradasi, dimana diperlukan waktu kurang lebih 4 tahun untuk menguraikan polystyrene di alam.

Dengan penambahan oxium, polystyrene akan bersifat oxodegradable, yakni terdegradasi melalui mekanisme oksidasi yang dipicu dengan adanya UV, panas, cahaya, oksigen dan mechanical stress.

"Sebelumnya kita sudah aplikasikan pada kantong kresek atau shopping bag yang ada di mall, yang bisa terurai dalam waktu 2 tahun. Dan kini kita terapkan pada styrofoam atau polystyrene yang bisa terurai dalam waktu 4 tahun," jelas Sugianto.

Sugianto menjelaskan, proses degradasi menyebabkan penurunan kekuatan tarik sehingga polystyrene menjadi brittle (rapuh), cracking (retak), terfragmentasi menjadi bagian-bagian yang kecil hingga powder atau bubuk.

Pada fase yang paling akhir dari proses degradasi ini akan menghasilkan CO2, air dan biomass yang akan kembali ke alam.

"Polystyrene atau styrofoam sebenarnya organik. Ini terbuat dari minyak yang awalnya berasal dari material organik," jelas Sugianto.

Menurutnya, atom penyusun polystyrene juga sama dengan beras atau gula, yaitu hidrokarbon. Hanya saja mata rantainya panjang sehingga mikroba tidak bisa memakannya dan membutuhkan waktu panjang untuk terurai dan akhirnya bisa dimakan oleh mikroba.

"Dengan menggunakan oxium, maka kita bisa memperpendek rantai dan mempercepat proses penguraian, sehingga lebih cepat dapat dimakan oleh mikroba," lanjut Sugianto.
 
Peluncuran styrofoam atau polystyrene ini juga mendapatkan dukungan dari Asosiasi Persampahan Indonesia (Indonesia Solid Waste Association atau InSWA).

"Dengan adanya oxodegradable polystyrene ini diharapkan bukan saja dapat mengurangi masalah sampah plastik yang tidak terurai, tapi lebih dari itu menjadi langkah awal bagi produsen dan masyarakat untuk melestarikan lingkungan," tutur Ir Sri Bebassari, Msi, Ketua InSwa.

Selain mendapat dukungan Asosiasi Persampahan Indonesia, Asosiasi Polystyrene ASEAN.

"Kami mendukung 100 persen penggunaan oxium sehingga problem kita dengan sampah plastik bisa teratasi," jelas Bonnie C. Blando, Ketua Asosiasi Polystyrene ASEAN.

2011/4/28 christin dameria <christindameria@gmail.com>

Sebenarnya saya juga prihatin melihat bagaimana BreadTalk membungkus setiap roti nya dengan plastik.
Saya pernah menanyakan hal tersebut langsung kepada manager di salah satu retailnya. Mengapa harus dengan plastik?
Tidak bisa kah dengan kantong kertas? Tetapi tanggapannya klasik saja, bahwa masukan tersebut akan ditampung dan diteruskan pada boss mrk. Itu saya tanyakan 2 tahun yg lalu dan sekarang masih seperti itu.

Bagaimana tanggapan teman2?

Regards,
christin



2011/4/11 anita arif <anita_sy_ar@yahoo.com>
Mely dan Teman2 GL lainnya.. Bungks makanan bagusnya pake daun pisang dan semacamnya yaa.. Pohon pisang itu tumbuhnya mudah sekali.. Asalkan ada lahan sisa/idle aja di sekitar rmh kita.. Tanam pohon pisang.. Daunnya bisa buat bungkus arem2,buras,kueh barongko, nasi rames, nasi kuning.. pinggiran pelepahnya bisa jadi tali pengikat.. Jantungnya bs buat sayur, buahnya apalagi.. Enak buat penganan.. Ohya, daun bekas bungkus bs buat makan kambing ato jd pupuk organik kan.. Ortu mungkin bs mengkampanyekan di sekolah anak.. Anak dibekali 'bento' buatan mama di dapur, yg dibungkus daun pisang.. Hehee..

Salam,
Anita

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!


From: armely meiviana <ameiviana@gmail.com>
Date: Mon, 11 Apr 2011 11:25:52 +0700
Subject: [greenlifestyle] Kemasan Hoka2 Bento dari styrofoam

Ibu Maria,

Benar banget nih bu....memang saat ini HokBen tmasuk resto dgn jejaring besar yg msh pakai styrofoam. Dan bener jg klo mknnnya digemari oleh anak2 & pihak sekolah utk konsumsi acara sekolah.

Kawan2, ada ide utk melakukan apa?

Misalnya bikin daftar resto yg menggunakan kemasan lbh ramah, bukan keluarganya plastik? (pastinya sih restoran padang nih :D) daftarnya disebarkan ke para ortu & pihak sekolah, beserta info bahaya styrofoam.

Atau mengontak lsg ke pihak resto, dimulai dari Hokben?

salam,
melly


2011/4/6 maria hardayanto <mariahardayanto@gmail.com>

sebetulnya ada issu yang lebih "berat" yaitu Hok-Ben" menggunakan zat aditif pada polystyrenenya (styrofoam) dan mengklaim kemasan mereka ramah lingkungan hanya karena bisa terurai di TPA dalam waktu 4 tahun. 
 
Padahal ngga semua sampah terangkut ke TPA,
Makanan panas Hok-Ben tercemari styrene dari styrofoam.
Styrofoam ngga bisa di daur ulang menjadi styrofoam lagi, artinya nasibnya akan menjadi sampah seumur hidup, membuat banjir dan selokan mampet.
 
Harus ada komunitas yg peduli dan bicara pada Hok-Ben karena paket hematnya diburu anak2 kita

http://green.kompasiana.com/polusi/2011/04/05/betulkah-hok-ben-akan-menjadi-pelopor-kemasan-ramah-lingkungan/


2011/4/6 ning purnomohadi <prasetyo@centrin.net.id>
Mbak Melly, jadinya HARI INI RABU, atau BESOK Kamis tgl 7 April?  Tks.
Salam HL,
Ning P
-----  -----
Sent: Tuesday, April 05, 2011 8:42 PM
Subject: Re: [greenlifestyle] Obrolan langsat (Obsat): "Berbelanja tanpa kantongkresek, NGIMPI???" HARI INI
iya, mksh mba ningsih. sdh sy kirim ulang. maklum...jam2 ngantuk :-) akan dtg ke obsat mba? :-)
------------------
Rabu itu tgl 6 April lho...shn From: GreenLifestyle <greenlifestyle@gmail.com>
Date: Wed, 6 Apr 2011 00:10:05 +0800
 
Siapa yang tidak suka atau tidak pernah berbelanja? Tidak hanya ibu rumah tangga, tapi juga anak-anak, remaja, mahasiswa, dan ayah di rumah. 
Tapi mungkinkah hari gini berbelanja tanpa menggunakan kantong kresek? 
Untuk tahu jawabanya, ikuti obrolan langsung (obsat) "Berbelanja tanpa kantong kresek, NGIMPI???" dengan Twitter (#obsat #dietkresek), atau datang langsung di: Rumah Obsat Jl Langsat 1 No 3A Kramat Pela Kebayoran Baru
Kapan? Hari rabu 6 April Jam 19.00-20.30
 
Dalam obrolan ini berbagai narasumber, termasuk Greeneration Indonesia (Pengalaman kampanye DietKantongPlastik), mahasiswi, ibu rumah tangga dan pria bekerja akan duduk bareng untuk membahas dan bertukar pengalaman praktis yang mungkin diterapkan untuk mengurangi penggunaan kresek. 
 
Selain konsumen, perwakilan toko/produsen yang sudah mencoba ikut mengurangi pemberian kresek, yaitu CircleK Indonesia, pemilik Toko Kainara dan Pemilik Kantin Hang Lekirdan akan menggali kendala yang dihadapi pihak toko dalam menghentikan/mengurangi pembagian kresek gratis pada konsumen.
Ditunggu di #obsat #dietkresek atau di Rumah Obsat!
--

--
You received this message because you are subscribed to the Google Groups "GreenLifestyle" group - Share this email!
To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com
To unsubscribe from this group, send email to greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com
For more options, visit this group at http://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id

--
You received this message because you are subscribed to the Google Groups "GreenLifestyle" group - Share this email!
To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com
To unsubscribe from this group, send email to greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com
For more options, visit this group at http://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id

--
You received this message because you are subscribed to the Google Groups "GreenLifestyle" group - Share this email!
To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com
To unsubscribe from this group, send email to greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com
For more options, visit this group at http://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id

--
You received this message because you are subscribed to the Google Groups "GreenLifestyle" group - Share this email!
To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com
To unsubscribe from this group, send email to greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com
For more options, visit this group at http://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id



--
regards,
christin dameria

www.christinsilitonga.blogspot.com
www.flickr.com/photos/christinsilitonga


--
You received this message because you are subscribed to the Google Groups "GreenLifestyle" group - Share this email!
To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com
To unsubscribe from this group, send email to greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com
For more options, visit this group at http://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id

--
You received this message because you are subscribed to the Google Groups "GreenLifestyle" group - Share this email!
To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com
To unsubscribe from this group, send email to greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com
For more options, visit this group at http://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id

--
You received this message because you are subscribed to the Google Groups "GreenLifestyle" group - Share this email!
To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com
To unsubscribe from this group, send email to greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com
For more options, visit this group at http://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id