Friday, 15 April 2011

Re: [greenlifestyle] budaya ramah lingkungan = budaya negara maju?

Kerreen yaa diskusinya.. :-)

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!


From: armely meiviana <ameiviana@gmail.com>
Sender: greenlifestyle@googlegroups.com
Date: Fri, 15 Apr 2011 08:17:15 +0700
To: <greenlifestyle@googlegroups.com>
ReplyTo: greenlifestyle@googlegroups.com
Subject: Re: [greenlifestyle] budaya ramah lingkungan = budaya negara maju?

met pagi,

wah rame...rameee....:-)

ini yg seru dari isu lingkungan, dia gak cuma terkait dgn mslh teknologi dan urusan emisi aja yg selama ini diangkat di media. tp juga erat dgn mslh sosial, budaya, sejarah, ekonomi, dan isu2 sosial lainnya. harusnya ada antroplog atau sosiolog nih yg ikutan diskusi....:-)

1. istilah gaya hidup ramah lingkungan
setuju bgt dgn pendapat mba rini, jmn dulu istilah ini gk dikenal...krn leluhur kita sdh menjadikan ini sebagai sebuah keseharian. kebetulan lg bc2 ttg adat istiadat nenek moyan sendiri. di minang itu punya 4 pilar penting dlm adat istiadatnya. slh 1 nya adlh falsafah 'alam takambang menjadi guru' (bukan lingkungan takambang menjadi guru :D). t

dan ternyata org2 yg dianggap cerdik pandai, tempat raja bertanya pada masa itu bukanlah karena mrk makan bangku sekolahan atau punya sederet ijazah, tp krn mrk mempelajari & mengenal filosofi2 alam sekitar. mereka ini adalah peneliti2 tanpa buku catatan.

mungkin itu kenapa jmn dulu banyak digunakan istilah org arif atau org bijak, sementara sekarang lbh byk mengenal istilah org pintar (yg belajar dr buku) :-)

2. gaya hidup konsumtif
kawan-kawan di pendidikan lingkungan setahu sy punya permainan yg menunjukkan bhw kelompok dgn daya beli lebih baik serta merta tingkat konsumsinya lbh tinggi dari yg tingk ekonominya lbh rendah. coba saja bandingkan dari rekening listriknya, konsumsi bensinnya, brp kali dlm 1 bln membeli baju & membeli barang2 impor, dsb.

memang beda halnya dgn gaya hidup ramah lingkungan. klo yg ini, berdasarkan pengamatan sy, belum ada kaitannya antara tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan atau tingkat ekonomi dgn gaya hidup ramah lingkungan/ gaya hidup sehat. buktinya, yuk kita lihat bgmn gaya hidup para dokter, ahli gizi....atau yuk kita perhatiin gaya hidup para karyawan kementerian lingkungan hidup atau teman2 di lsm lingkungan.

utk mslh gaya hidup ini memang tdk berbanding lurus dgn tingkat pengetahuan. emang byk faktor yg menentukan. mungkin ada yg pernah meneliti ttg consumer behavior?

3. budaya ramah lingkungan dari negara maju?
kalau dipikir2...negara maju ini kan gerbong kereta sebuah revolusi industri ya. yg memulai segala macam produksi dalam jumlah besar. alhasil sumber daya alam yg dibutuhkan juga besar. maka muncullah berbagai masalah lingkungan, dimulai dari urusan polusi & limbah.

di film "malls are us", diperlihatkan bgmn pd tahun 80an aja mrk sdh ada mall2 yg ditinggalkan alias mati. sementara di jkt mall baru ada thn 90an.

logikanya sih....gak heran klo kemudian ilmu lingkungan dimulai dari negara maju. dan gak heran pula kalau istilah & gaya hidup hijau atau gerakan go green berawal dari sana. krn pd saat itu mslh lingk di indo belum separah yg dirasakan di sana. ini sih sekedar berasumsi :-)

4. kenapa kearifan lokal kita hilang?
wah pertanyaan tejja bagus bgt nih. kenapa ya? kenapa kita gk bs spt org jepang, yg mempertahankan budaya leluhurnya sambil tetap mengembangkan pengetahuan dan teknologi baru? kenapa ya sptnya kita begitu tergila2 dgn apapun yg datang dari org2 kulit putih, sehingga apa pun yg dtg dr nenek moyang sendiri itu dianggap gk penting? pdhl budaya2 jaman dulu itu dihasilkan dari pengamatan & pengalaman mrk akan kondisi lingkungan & sosial lokal loh. dan skrg ini org bule mencoba menerapkan konsep permaculture. bukannya ini udah diterapkan sejak jaman dulu oleh org2 di kampung?

apakah karena kita tidak punya budaya mendokumentasikan? konon kabarnya budaya kita adalah budaya bertutur, bercerita. ini kenapa nenek/kakek kita dulu suka bercerita ke cucunya, meneruskan sejarah dan budaya lewat tuturannya. tp rasanya kgiatan ini udah jarang ya. apa karena kalah menarik dengan sinetron2 tv?

di minang (lagi2 minang :D) ada budaya randai yg mengawinkan tarian, musik, silat dengan cerita yg punya nilai2 luhur. di jawa ada wayang. di suku2 lain pasti ada juga. tp pasti udah jarang ditampilkan di perayaan. skrg kita lebih tahu cerita2 film holiwud dan boliwud.

5. mulai mendokumentasikan ulang
gimn klo kita mulai mendokumentasikan lagi kebiasaan2 hidup waktu ayah ibu kita kecil? baca2 buku ttg budaya2 lokal. tiap suku, tiap daerah pasti punya kearifannya sendiri. ini bisa jadi ajang utk membangun komunikasi dgn para sepuh lo, mrk kan pastinya senang diminta bercerita ttg masa lalu :-) sekaligus kita juga belajar mengenali lagi ttg 'diri kita sendiri'.

wah kok panjang? ok deh...yuk maang! :-)



2011/4/14 salomo marbun <indocreate@yahoo.com>
Mbak Mely dan teman-teman,

Wahh itu pertanyaan bagus sekaligus membingungkan dan menyedihkan.

Isu lingkungan hidup saat ini seringkali diidentikkan dengan gerakan orang kota (entah yang miskin, sedang-sedang, kaya atau kaya banget). Atau seringkali hanya jadi gimmick marketing suatu produk (makanya jadi rame dan seakan-akan isu baru).

Sepertinya masih banyak orang seperti beliau yang menyampaikan pertanyaan seperti itu. Dia tidak salah, karena dia nggak tahu (emangnya saya tahu?  hehehehe).

Menurut saya, gerakan hidup bersih dimulai sejak kita dibesarkan oleh orangtua atau siapa pun yang bertumbuh dari kecil hingga saat ini. Mulai dari cuci tangan, membersihkan bagian tubuh setelah buang air (besar/kecil a.k.a cebok), menggunakan dan membersihkan toilet dll. Dari pengalam hidup kita masing-masing secara sadar dan meyakinkan, kita sudah mulai bergelut dengan isu lingkungan hidup. Isu-isu global warming dll kan sekarang adalah isu kantoran dan isu dagangan yang sangat menarik, bisa diperdagangkan (sekalian cuci uang haram) dan alat politik.

Namun walau isu lingkungan jadi ajang cuci dosa negara-negara kaya dan orang-orang rakus, banyak sekali orang-orang yang dengan niat tulus untuk mempromosikannya pada banyak orang lain. Alangkah bahagia dan hebatnya orang-orang yang punya dedikasi untuk menggalang dukungan dan memberi contoh untuk mencintai lingkungan dengan BERBUAT.

Hanya saja kenapa orang-orang baik ini harus mau susah cuap-cuap dan mengubah paradigma hingga tingkah lakunya untuk membantu mengurangi risiko kehancuran lingkungan yang disebabkan oleh para pembohong serakah yang punya tampang manis, pintar, shaleh, rapih, bermanfaat bagi masyarakat dan kaya. Bukankah kemajuan diukur oleh hal-hal nampak seperti demikian? Begitu pun negara maju...

Mari kita bertanya sekaligus mengapresiasi teman-teman yang sudah berusaha untuk menyelamatkan lingkungan (sekitar) kita. Siapa tahu niat, kemampuan dan kesempatan buat teman-teman akan terbuka untuk hal itu.

Salam hangat dari pojok dunia,


Salomo Marbun
 


 
It is possible to fail in many ways...while to succeed is possible only in one way.
Aristotle (384 BC - 322 BC), Nichomachean Ethics



From: armely meiviana <ameiviana@gmail.com>

To: greenlifestyle <greenlifestyle@googlegroups.com>
Sent: Thu, April 14, 2011 12:25:17 PM
Subject: [greenlifestyle] budaya ramah lingkungan = budaya negara maju?

met siang,

mumpung lg istirahat makan siang...ngobrol2 dl yuk :-)

beberapa hr y.l sy mendapat pertanyaan, "sebenarnya mulai kapan gaya hidup ramah lingkungan di indonesia ini muncul?"

sdh bisa ditebak...sang penanya berpikir bhw gaya hidup hijau adl sesuatu yg baru2 saja di mulai di indo. bahwa isu lingkungan adl isu yg dimulai dari negara2 maju.

tapi apa iya begitu? budaya ramah lingkungan = budaya negara maju?

bukankah di indonesia yg kaya akan berbagai suku dan adat istiadat punya banyak kearifan lokal yg menunjukkan pandangan nenek moyang (yg belum kenal sekolah) bahwa alam itu adalah penopang hidup manusia?

bukankah gaya hidup ramah lingkungan yg skrg dikampanyekan oleh negara2 maju adl gaya hidup yg dijalani oleh nenek-kakek kita dulu? menanam sesuai musim, menanam pohon utk kebutuhan anak-cucu,  menggunakan pupuk kandang & pestisida alami, mengkompos, mengkonsumsi berbagai hal dgn cara hemat, membuat rmh dari bambu, membuat obat tradisional, menggunakan pewarna alami, menggunakan tas belanja, dll.

bgmana menurut pendapat kawan2?

kemana semua kebiasan hidup itu hilang?

masih adakah yg pernah mengalami dan bahkan masih mempraktekkan budaya turun temurun dari leluhurnya?

jgn lupa ya mkn siangnya klo dibungkus, jgn pakai styrofoam & kresek & air dgn gelas plastik :-)

tabik!


--
You received this message because you are subscribed to the Google Groups "GreenLifestyle" group - Share this email!
To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com
To unsubscribe from this group, send email to greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com
For more options, visit this group at http://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id

--
You received this message because you are subscribed to the Google Groups "GreenLifestyle" group - Share this email!
To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com
To unsubscribe from this group, send email to greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com
For more options, visit this group at http://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id

--
You received this message because you are subscribed to the Google Groups "GreenLifestyle" group - Share this email!
To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com
To unsubscribe from this group, send email to greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com
For more options, visit this group at http://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id