Dear Mbak Shanty & all,
Benar adanya pikiran Mbak Shanty tersebut. Karena di komplek saya yang rata2 berpendidikan tinggi & tidak sedikit yang menduduki posisi yang sangat baik di kantornya justru kurang mendukung soal budaya ramah lingkungan ini. Hal ini tercermin sewaktu saya mengundang Pak Kamto (penggiat Propuri--produksi pupuk sendiri--) ke komplek untuk berbagi ilmu, yang datang kurang dari 15 orang. Padahal penghuninya sudah lebih dari 300 KK.
Mereka juga tidak merespon sewaktu ada keluhan bagaimana mengatasi masalah sampah komplek dan sampah yg dibakar. Padahal, sampah kan kita yg produksi. Untuk berbelanja apa lagi, mereka justru komplen waktu saya berikan kantong kertas (bekas) sebagai pengganti kresek saat saya jualan di Bazaar. Memang diperlukan niat & kesabaran untuk mengedukasi & merubah mind set "kepraktisan & kemudahan".
Henny
--- Pada Kam, 14/4/11, Shanty Syahril <sshanty@gmail.com> menulis:
Dari: Shanty Syahril <sshanty@gmail.com>
Judul: Re: [greenlifestyle] budaya ramah lingkungan = budaya negara maju?
Kepada: greenlifestyle@googlegroups.com
Tanggal: Kamis, 14 April, 2011, 4:15 AM
jadi terpikir apakah barangkali bukan karir ataupun tingkat ekonomi yang menentukan pikiran maju atau tidaknya seseorang...? sehingga berkarir dan ekonomi menengah ke atas tidak menjamin seseorang akan berbudaya ramah lingkungan malah bisa jadi dgn meningkatnya daya beli justru semakin tidak ramah lingkungan krn makin konsumtif ;-) shanty 2011/4/14 tata muttaqin <itaherawati@gmail.com> Bila budaya ramah lingkungan = budaya orang berpikir maju, tapi kok saya masih kesulitan ya, mengajak orang tua dari murid2 di sekolah saya yang notabene-nya berkarir dengan ekonomi menengah ke atas?
Saat ini kami (saya dan teman2) tengah menggalakkan (baca sosialisasi) budaya ramah lingkungan dengan cara mengumpulkan kertas, koran, dan botol bekas ke sekolah yang hasil penjualannya nanti akan kami hibahkan ke sekolah gratis. Bulan Juni nanti kami akan mengadakan pentas seni dan Bazaar, salah satu propagandanya adalah kami menganjurkan membawa botol minum dan ecobag saat menghadiri acara tersebut. Dan ealaaahh.. banyak orang tua yang complain dengan beragam komentar, "aneh2 aja acaranya", "kita kan datang untuk bersenang2 Miss, knp harus dibuat repot?" dan masih banyak lagi hiks... tapi kami tidak menyerah, semua rencana harus jalan! karena semua itu efeknya untuk kebaikan semua, caiyo! =D Dan sekarang kami tengah sibuk mencari sponsor yang bersedia mensponsori pembuatan ecobag tersebut. Nah, teman2 ada yang bisa bantu memberi informasi?? Terima kasih, hatur nuhun, suwun sanget :) Happy Green Tata
-- You received this message because you are subscribed to the Google Groups "GreenLifestyle" group - Share this email! To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com To unsubscribe from this group, send email to greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com For more options, visit this group at http://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id
|
--
You received this message because you are subscribed to the Google Groups "GreenLifestyle" group - Share this email!
To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com
To unsubscribe from this group, send email to greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com
For more options, visit this group at
http://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id
