Mbak Mely dan teman-teman,
Wahh itu pertanyaan bagus sekaligus membingungkan dan menyedihkan.
Isu lingkungan hidup saat ini seringkali diidentikkan dengan gerakan orang kota (entah yang miskin, sedang-sedang, kaya atau kaya banget). Atau seringkali hanya jadi gimmick marketing suatu produk (makanya jadi rame dan seakan-akan isu baru).
Sepertinya masih banyak orang seperti beliau yang menyampaikan pertanyaan seperti itu. Dia tidak salah, karena dia nggak tahu (emangnya saya tahu? hehehehe).
Menurut saya, gerakan hidup bersih dimulai sejak kita dibesarkan oleh orangtua atau siapa pun yang bertumbuh dari kecil hingga saat ini. Mulai dari cuci tangan, membersihkan bagian tubuh setelah buang air (besar/kecil a.k.a cebok), menggunakan dan membersihkan toilet dll. Dari pengalam hidup kita masing-masing secara sadar dan meyakinkan, kita sudah mulai bergelut dengan isu lingkungan hidup. Isu-isu global warming dll kan sekarang adalah isu kantoran dan isu dagangan yang sangat menarik, bisa diperdagangkan (sekalian cuci uang haram) dan alat politik.
Namun walau isu lingkungan jadi ajang cuci dosa negara-negara kaya dan orang-orang rakus, banyak sekali orang-orang yang dengan niat tulus untuk mempromosikannya pada banyak orang lain. Alangkah bahagia dan hebatnya orang-orang yang punya dedikasi untuk menggalang dukungan dan memberi contoh untuk mencintai lingkungan dengan BERBUAT.
Hanya saja kenapa orang-orang baik ini harus mau susah cuap-cuap dan mengubah paradigma hingga tingkah lakunya untuk membantu mengurangi risiko kehancuran lingkungan yang disebabkan oleh para pembohong serakah yang punya tampang manis, pintar, shaleh, rapih, bermanfaat bagi masyarakat dan kaya. Bukankah kemajuan diukur oleh hal-hal nampak seperti demikian? Begitu pun negara maju...
Mari kita bertanya sekaligus mengapresiasi teman-teman yang sudah berusaha untuk menyelamatkan lingkungan (sekitar) kita. Siapa tahu niat, kemampuan dan kesempatan buat teman-teman akan terbuka untuk hal itu.
Salam hangat dari pojok dunia,
Salomo Marbun
It is possible to fail in many ways...while to succeed is possible only in one way.
Aristotle (384 BC - 322 BC), Nichomachean Ethics
From: armely meiviana <ameiviana@gmail.com>
To: greenlifestyle <greenlifestyle@googlegroups.com>
Sent: Thu, April 14, 2011 12:25:17 PM
Subject: [greenlifestyle] budaya ramah lingkungan = budaya negara maju?
met siang,
mumpung lg istirahat makan siang...ngobrol2 dl yuk :-)
beberapa hr y.l sy mendapat pertanyaan, "sebenarnya mulai kapan gaya hidup ramah lingkungan di indonesia ini muncul?"
sdh bisa ditebak...sang penanya berpikir bhw gaya hidup hijau adl sesuatu yg baru2 saja di mulai di indo. bahwa isu lingkungan adl isu yg dimulai dari negara2 maju.
tapi apa iya begitu? budaya ramah lingkungan = budaya negara maju?
bukankah di indonesia yg kaya akan berbagai suku dan adat istiadat punya banyak kearifan lokal yg menunjukkan pandangan nenek moyang (yg belum kenal sekolah) bahwa alam itu adalah penopang hidup manusia?
bukankah gaya hidup ramah lingkungan yg skrg dikampanyekan oleh negara2 maju adl gaya hidup yg dijalani oleh nenek-kakek kita dulu? menanam sesuai musim, menanam pohon utk kebutuhan anak-cucu, menggunakan pupuk kandang & pestisida alami, mengkompos, mengkonsumsi berbagai hal dgn cara hemat, membuat rmh dari bambu, membuat obat tradisional, menggunakan pewarna alami, menggunakan tas belanja, dll.
bgmana menurut pendapat kawan2?
kemana semua kebiasan hidup itu hilang?
masih adakah yg pernah mengalami dan bahkan masih mempraktekkan budaya turun temurun dari leluhurnya?
jgn lupa ya mkn siangnya klo dibungkus, jgn pakai styrofoam & kresek & air dgn gelas plastik :-)
tabik!
--
You received this message because you are subscribed to the Google Groups "GreenLifestyle" group - Share this email!
To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com
To unsubscribe from this group, send email to greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com
For more options, visit this group at http://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id
Wahh itu pertanyaan bagus sekaligus membingungkan dan menyedihkan.
Isu lingkungan hidup saat ini seringkali diidentikkan dengan gerakan orang kota (entah yang miskin, sedang-sedang, kaya atau kaya banget). Atau seringkali hanya jadi gimmick marketing suatu produk (makanya jadi rame dan seakan-akan isu baru).
Sepertinya masih banyak orang seperti beliau yang menyampaikan pertanyaan seperti itu. Dia tidak salah, karena dia nggak tahu (emangnya saya tahu? hehehehe).
Menurut saya, gerakan hidup bersih dimulai sejak kita dibesarkan oleh orangtua atau siapa pun yang bertumbuh dari kecil hingga saat ini. Mulai dari cuci tangan, membersihkan bagian tubuh setelah buang air (besar/kecil a.k.a cebok), menggunakan dan membersihkan toilet dll. Dari pengalam hidup kita masing-masing secara sadar dan meyakinkan, kita sudah mulai bergelut dengan isu lingkungan hidup. Isu-isu global warming dll kan sekarang adalah isu kantoran dan isu dagangan yang sangat menarik, bisa diperdagangkan (sekalian cuci uang haram) dan alat politik.
Namun walau isu lingkungan jadi ajang cuci dosa negara-negara kaya dan orang-orang rakus, banyak sekali orang-orang yang dengan niat tulus untuk mempromosikannya pada banyak orang lain. Alangkah bahagia dan hebatnya orang-orang yang punya dedikasi untuk menggalang dukungan dan memberi contoh untuk mencintai lingkungan dengan BERBUAT.
Hanya saja kenapa orang-orang baik ini harus mau susah cuap-cuap dan mengubah paradigma hingga tingkah lakunya untuk membantu mengurangi risiko kehancuran lingkungan yang disebabkan oleh para pembohong serakah yang punya tampang manis, pintar, shaleh, rapih, bermanfaat bagi masyarakat dan kaya. Bukankah kemajuan diukur oleh hal-hal nampak seperti demikian? Begitu pun negara maju...
Mari kita bertanya sekaligus mengapresiasi teman-teman yang sudah berusaha untuk menyelamatkan lingkungan (sekitar) kita. Siapa tahu niat, kemampuan dan kesempatan buat teman-teman akan terbuka untuk hal itu.
Salam hangat dari pojok dunia,
Salomo Marbun
Aristotle (384 BC - 322 BC), Nichomachean Ethics
From: armely meiviana <ameiviana@gmail.com>
To: greenlifestyle <greenlifestyle@googlegroups.com>
Sent: Thu, April 14, 2011 12:25:17 PM
Subject: [greenlifestyle] budaya ramah lingkungan = budaya negara maju?
met siang,
mumpung lg istirahat makan siang...ngobrol2 dl yuk :-)
beberapa hr y.l sy mendapat pertanyaan, "sebenarnya mulai kapan gaya hidup ramah lingkungan di indonesia ini muncul?"
sdh bisa ditebak...sang penanya berpikir bhw gaya hidup hijau adl sesuatu yg baru2 saja di mulai di indo. bahwa isu lingkungan adl isu yg dimulai dari negara2 maju.
tapi apa iya begitu? budaya ramah lingkungan = budaya negara maju?
bukankah di indonesia yg kaya akan berbagai suku dan adat istiadat punya banyak kearifan lokal yg menunjukkan pandangan nenek moyang (yg belum kenal sekolah) bahwa alam itu adalah penopang hidup manusia?
bukankah gaya hidup ramah lingkungan yg skrg dikampanyekan oleh negara2 maju adl gaya hidup yg dijalani oleh nenek-kakek kita dulu? menanam sesuai musim, menanam pohon utk kebutuhan anak-cucu, menggunakan pupuk kandang & pestisida alami, mengkompos, mengkonsumsi berbagai hal dgn cara hemat, membuat rmh dari bambu, membuat obat tradisional, menggunakan pewarna alami, menggunakan tas belanja, dll.
bgmana menurut pendapat kawan2?
kemana semua kebiasan hidup itu hilang?
masih adakah yg pernah mengalami dan bahkan masih mempraktekkan budaya turun temurun dari leluhurnya?
jgn lupa ya mkn siangnya klo dibungkus, jgn pakai styrofoam & kresek & air dgn gelas plastik :-)
tabik!
--
You received this message because you are subscribed to the Google Groups "GreenLifestyle" group - Share this email!
To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com
To unsubscribe from this group, send email to greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com
For more options, visit this group at http://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id