| halo semua,
meskipun sudah sedikit mereda, saya jadi pengen ikut berpendapat.. gapapa ya..:)
dari pengalaman bertemu dengan orang-orang yang berbudaya ramah lingkungan dan orang-orang yang belum berbudaya ramah lingkungan, saya melihat bahwa faktor yang bermain cukup banyak adalah masalah wawasan dan keputusan untuk berubah budaya berdasarkan wawasan itu.
yang buang keresek ke kali, mungkin ngga sadar betul, kemana sebenarnya sampahnya akan pergi. dan apa yang terjadi setelah sampah itu sampai di (misalnya) lautan. yang masih pake kendaraan boros bahan bakar, mungkin masih belum sadar, kemana asap dari kendaraannya pergi dan bagaimana si asap itu berkontribusi dalam mengacaukan iklim..
nenek moyang kita lebih berprestasi dalam hal menyadari hubungan-hubungan antara satu hal dengan hal lain dalam rentang waktu dan ruang yang luas lho,... mereka punya segala macam tabu, tabu menebang pohon, menjaga hutan karena ada demit dan hantu hutan. mereka hanya tidak bisa menjelaskan secara logis, dibalik tabu tabu itu. masyarakat modern, walaupun sudah bisa menjelaskan secara logis, seringkali toh wawasannya ngga lebih luas dari dirinya sendiri.
kalaupun sudah punya wawasan yang tepat, masalah keduanya seringkali konflik dengan kepentingan diri sendiri.. hehehe... di diskusi ini yang saya tangkap misalnya, pengen nyaman. bisakah nyaman bepergian tanpa harus berboros-boros bahan bakar? bisakah hidup nyaman tanpa sampah tanpa harus membahayakan orang dan makhluk lain dengan butiran plastik yang tercerai entah dimana? harusnya sih bisa. harusnya kita bisa cari cara kreatif untuk itu. 'kita' sebagai diri sendiri, 'kita' sebagai komunitas, dan 'kita' sebagai penghuni bumi :)
kenyataannya memang, pemerintah dan semua sistem di sekitar kita belum mendukung kita untuk hidup dengan cara ini. tapi apakah kemudian kita bisa membuatnya jadi alasan untuk ketidaksediaan kita untuk berubah? saya pikir tidak. kalau kita tau semua orang dan sistem yang mendukungnya mengarah pada kerusakan dan kehancuran, apakah kita juga akan ikut? yang perlu dikembangkan, menurut saya, adalah kemampuan kita sebagai komunitas yang sudah tersadarkan untuk bisa lebih nyaman mengambil budaya dan gaya hidup yang kita yakin sudah benar. sama-sama kita pikirin ide dan berbagi untuk bisa hidup nyaman tanpa harus merusak bumi.
saya setuju kalau budaya ramah lingkungan adalah budaya negara maju. maju dalam artian wawasan ya.. teknologi tinggi dan pendapatan negara yang besar (kaya), menurut saya ngga ada gunanya kalau mindset terhadap alamnya tidak sesuai dengan kenyataan. kita tau bahwa bumi ini punya batasan, tapi toh banyak orang yang memperlakukan bumi seperti sesuatu yang tidak terbatas. dan saya lihat kita sekarang sudah membentur batas-batasnya.
begitulah...
salam, piki
pikiiam.blogspot.com--- Pada Kam, 14/4/11, novi safitri <birueuy@yahoo.com> menulis:
Dari: novi safitri <birueuy@yahoo.com>
Judul: Re: [greenlifestyle] budaya ramah lingkungan = budaya negara maju?
Kepada: greenlifestyle@googlegroups.com
Cc: "Irma Dana" <irma.dana@gmail.com>
Tanggal: Kamis, 14 April, 2011, 5:31 AM
Mas Lukman, Hehehe...maaf ya, pas aku baca tulisannya Mas Lukman yang pertama tentang roadmap masuknya budaya ramah lingkungan ke Indonesia, yang ada dalam pikiranku adalah budaya ramah lingkungan yang dari luar Indonesia. Kalau emang seperti yang dituliskan di bawah ini, sok atuh, mas... Selalu menyenangkan membaca sesuatu yang bisa menjadi eye-opener buat kita. :) Mbak Melly, Sepertinya diskusinya sudah semakin hangat! :) Salam ramah lingkungan, :)N Sent from Berry juice
From: lukman maulana <radenluki231@gmail.com> Sender: greenlifestyle@googlegroups.com Date: Thu, 14 Apr 2011 16:13:02 +0700 To: <greenlifestyle@googlegroups.com> ReplyTo: greenlifestyle@googlegroups.com Cc: Irma Dana<irma.dana@gmail.com> Subject: Re: [greenlifestyle] budaya ramah lingkungan = budaya negara maju?
@mba novi roadmap dibuat untuk mengetahui sejarah budaya lingkungan, dan kita bisa mengetahui di saat moment atau peristiwa apakah yang membuat budaya itu luntur dan terdegradasi oleh berkembangnya zaman. disitu titik balik sehingga kita mengetahui akar permasalahan suatu perubahan sosial yang terjadi, kemudia ketika memperbincangkan tokoh-tokoh tersebut, kita bisa mengapresiasi tokoh-tokoh tersebut dan memperlajari pengalaman-pengelaman mengembalikan atau membangkitkan kebudayaan yang ramah lingkungan, andai kita membaca salah satu tokoh-tokoh tersebut diharapkan bisa menjadi inspirasi dan pengetahuan kita. terima kasih atas saran dan pengetahuannya :) Pada 14 April 2011 15:40, Irma Dana <irma.dana@gmail.com> menulis: Hi Mba Aulia,
sok mampir atuh ke kantor Samdhana yaaa... diantos:)
salam,
ID2011/4/14 aulia reksoatmodjo <aulia_kpai@yahoo.com> Irma,
Kita punya kearifan lokal = green living dari jaman baheula......
Tepo seliro, Daun pisang, kipas cendana, tanaman obat, klobot, ramuan dan aroma therapy, pembagian wilayah hutan, boanyaaak banget...... termasuk kebiasaan seperti yang ditulis Novi...
Tapi kearifan itu tergilas kebudayaan maju yang serba instan serba mau enaknya sendiri, EGP.
So jaga dan lestarikan saja kearifan lokal yang mencerminkan budaya ramah lingkungan itu, its simple kok... karena kalau mengamalkan kearifan lokal tadi sudah everyday is earth day..... hehehehehe
dan mengapa banyak orang aware trapi tidak mengamalkannya ya karena pendidikannya mengajarkan EGP yang penting lulus masalah karakter dan budaya mah masalah akherat, negitu Bu.
Btw: Ma, kapan bisa ketemuan lagi nih sudah lama tak bersua....
salam
Aulia Esti Widjiasih Reksoatmodjo
Systainability and Environmental Educator
KPAi - Komunikasi, Peduli Alam Indonesia
HP: 081213130153
Email: aulia_kpai@yahoo.com
FB: aulia wijiasih
--- On Thu, 4/14/11, novi safitri <birueuy@yahoo.com> wrote:
From: novi safitri <birueuy@yahoo.com>Date: Thursday, April 14, 2011, 2:53 PM
Hi! Hihihihi..maaf ya, aku rada2 kurang setuju dengan roadmap, dll karena kalo buat aku budaya ramah lingkungan di indonesia sudah ada dari jaman dulu.
Waktu itu semua orang ke pasar dengan membawa keranjang sendiri. Memang setelah itu keranjangnya harus dicuci supaya nyaman bila dipakai kembali. Lalu datanglah plastik kresek dan keranjang dianggap merepotkan, sementara plastik kresek lebih praktis. Akhirnya banyak orang beralih ke plastik kresek.
Barang2 yang dulu alami dan ramah lingkungan pun banyak yang berganti ke yang tidak ramah lingkungan hanya karena alasan kepraktisan.
Memang banyak negara maju membatasi kantong plastik. Bahkan beberapa tahun yang lalu, di Odense, kota kecil di Denmark, kantong plastik dan kantong kertas harus beli bila kita belanja dan membutuhkannya.
Tapi kalau ditilik lagi, jauh sebelum negara2 maju menerapkan aturan tersebut, penduduk Indonesia sudah menerapkan dan mengajarkan budaya ramah lingkungan.
Salam,
:)Novi
--- On Thu, 4/14/11, Irma Dana <irma.dana@gmail.com> wrote:
From: Irma Dana <irma.dana@gmail.com>
Subject: Re: [greenlifestyle] budaya ramah lingkungan = budaya negara maju?
To: greenlifestyle@googlegroups.com
Date: Thursday, April 14, 2011, 2:06 PM
Mel, Menurut gw cie... budaya ramah lingkungan=budaya orang berpikiran maju:) kenapa? orang yang pikirannya terbuka dan mau maju, kalau diajak ngomong tentang kebersihan lingkungan, seperti tidak buang sampah sembarangan, belanja pake kantong dari rumah.. itu karena dia belajar dan mencari tahu kenapa harus ramah lingkungan... coba lihat, orang yang masih buang sampah *ngalungkeun keresek isi sampah* ke sungai... itu karena dia susah dkasih tahu dan pura2 tidak tahu...... hehehehe inget di Penang, di sana sudah digalakkan, kalau belanja pake kantong dari superkampretnya *supermarket* itu harus bayar loh.... berarti mereka berani maju dan berpikiran maju... tos ah sakitu heula ngobrolnya... hatur nuhun, id 2011/4/14 lukman maulana <radenluki231@gmail.com> kiranya perlu ada roadmap ya ! perjalanan budaya ramah lingkungan mulai masuk ke indonesia hingga booming dan siapa saja tokoh-tokoh yang mempercepat budaya ramah lingkungan ini masuk di berbagai segi bidang pertanian, kehutanan, energi, transportasi, industri, rumah tangga baik di pedesaan maupun hingga urban ... ada yang mau menginisiasikan ??
Pada 14 April 2011 12:25, armely meiviana <ameiviana@gmail.com> menulis: met siang,
mumpung lg istirahat makan siang...ngobrol2 dl yuk :-)
beberapa hr y.l sy mendapat pertanyaan, "sebenarnya mulai kapan gaya hidup ramah lingkungan di indonesia ini muncul?"
sdh bisa ditebak...sang penanya berpikir bhw gaya hidup hijau adl sesuatu yg baru2 saja di mulai di indo. bahwa isu lingkungan adl isu yg dimulai dari negara2 maju.
tapi apa iya begitu? budaya ramah lingkungan = budaya negara maju?
bukankah di indonesia yg kaya akan berbagai suku dan adat istiadat punya banyak kearifan lokal yg menunjukkan pandangan nenek moyang (yg belum kenal sekolah) bahwa alam itu adalah penopang hidup manusia?
bukankah gaya hidup ramah lingkungan yg skrg dikampanyekan oleh negara2 maju adl gaya hidup yg dijalani oleh nenek-kakek kita dulu? menanam sesuai musim, menanam pohon utk kebutuhan anak-cucu, menggunakan pupuk kandang & pestisida alami, mengkompos, mengkonsumsi berbagai hal dgn cara hemat, membuat rmh dari bambu, membuat obat tradisional, menggunakan pewarna alami, menggunakan tas belanja, dll.
bgmana menurut pendapat kawan2?
kemana semua kebiasan hidup itu hilang?
masih adakah yg pernah mengalami dan bahkan masih mempraktekkan budaya turun temurun dari leluhurnya?
jgn lupa ya mkn siangnya klo dibungkus, jgn pakai styrofoam & kresek & air dgn gelas plastik :-)
tabik!
--
You received this message because you are subscribed to the Google Groups "GreenLifestyle" group - Share this email!
To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com
To unsubscribe from this group, send email to greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com
For more options, visit this group at http://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id -- Irma Dana http://dawala.wordpress.com [lagi belajar nulis -- You received this message because you are subscribed to the Google Groups "GreenLifestyle" group - Share this email! To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com To unsubscribe from this group, send email to greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com For more options, visit this group at http://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id
|
-- You received this message because you are subscribed to the Google Groups "GreenLifestyle" group - Share this email! To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com To unsubscribe from this group, send email to greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com For more options, visit this group at http://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id |
-- Irma Dana http://dawala.wordpress.com [lagi belajar nulis -- You received this message because you are subscribed to the Google Groups "GreenLifestyle" group - Share this email! To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com To unsubscribe from this group, send email to greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com For more options, visit this group at http://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id -- You received this message because you are subscribed to the Google Groups "GreenLifestyle" group - Share this email! To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com To unsubscribe from this group, send email to greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com For more options, visit this group at http://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id -- You received this message because you are subscribed to the Google Groups "GreenLifestyle" group - Share this email! To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com To unsubscribe from this group, send email to greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com For more options, visit this group at http://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id
|
