Tuesday, 4 October 2011

Re: [greenlifestyle] Pilih buku atau IPAD?

Kalau yang ini gak bisa 2 cents.. ;-)

Thank you for bringing up this issue Mel. Kami dari BF, mbak Mita ICEL, Jehan YLKI dan mas Slamet Institut Hijau Indonesia pernah mendiskusikan soal e-waste ini di kantor IHI bbrp bulan yl.

Sebetulnya di forum internasional sedang dibicarakan kerangka hukum dan kesepakatan global untuk electrical and electronic products and waste dalam forum SAICM (Strategic Approach to International Chemical Management) yang goalnya by 2020 semua chemical berbahaya dan beracun tidak boleh dipake lagi, harus dicari alternatifnya.

Indonesia (KLH) sudah punya regulasi untuk membatasi import e-waste dalam konteks Basel Convention, dan diprotes berat oleh para pengepul e-waste dan perakit komputer karna dianggap mematikan penghidupan mereka. Menurut saya cuma soal kurang proses dialog dan konsultasi aja dan melibatkan stakeholder yang bukan pemain sebenarnya. Di sisi lain Dept. Perdagangan mengijinkan import e-waste tanpa mempertimbangkan peraturan lain yang terkait Basel dan B3. Jadi di level nat.agencies masih ada miskomunikasi.

Soal EPR, dalam UU persampahan sudah disebutkan. Sayangnya PP turunannya belum ada (3 PP utang KLH dari tahun 2008 sampe sekarang tidak kunjung keluar karena keruwetan di dalam dan antar departemen hiks... ). Salah satunya adalah PP tentang sampah spesifik, dimana e-wastes masuk dalam kategori ini.

Susahnya kita belum punya atau belum menetapkan: bilakah suatu komponen produk disebut waste dan bilakah ia dikategorikan sebagai komoditi untuk komponen produk baru ? Ini yang jadi tarik ulur antar departemen...
Aku pernah ngecheck Nokia take back counter di Denpasar dan kecewa. Karena box yang isinya e-gadget ternyata diambil oleh pengangkut sampah biasa dan Nokia Dps tidak tau selanjutnya dibawa kemana dan diapakan plus tidak ada pencatatan. Sayang aja promosinya heboh, implementasi masih bolong.

Buat kawan2 di milis tertarik soal ini, saya bisa emailkan e-resolution dari pertemuan Vienna yang membahas soal electrical and electronic products and waste ini ke email japri.

Bulan Nov yad topik ini akan mulai dibahas dalam Open Ended Working Group SAICM di Serbia, kemungkinan akan jadi satu konvensi baru di tahun2 yad.

Let me know if you are interested in the documents and provide inputs for the Indonesian delegations... ;-)

Salam,
Yuyun


From: eppel eve <eppel_eve@yahoo.com>
Sender: greenlifestyle@googlegroups.com
Date: Tue, 4 Oct 2011 01:20:53 -0700 (PDT)
To: greenlifestyle@googlegroups.com<greenlifestyle@googlegroups.com>
ReplyTo: greenlifestyle@googlegroups.com
Subject: Re: [greenlifestyle] Pilih buku atau IPAD?


menambahkan sedikit, konon katanya kalo Panasonic di Jepang punya fasilitas u daur ulang sampah elektroniknya. entah bagaimana di Indonesia, termasuk juga inisiatif Nokia green dulu yang ngurusi sampah HP, bagaimana ya kelanjutannya?

intinya pasti ada plus minus dari teknologi baru vs. lama, yang penting infrastukturnya apakah sudah siap untuk meminimalkan dampaknya?

sepertinya Indoensia sangat perlu mulai inisiatif e-junkies u mendesak diperhatikannya daur ulang produk peradaban modern, plus mendukung para pemulung/ sektor informal yang sudah bergerak dengan cara yang sangat tidak aman (e.g. ekstraksi logam mulia dari papan-papan sirkuit yang dilakukan di Batam). Baru ide sih, apakah ada yang mau meneruskan jadi lebih nyata? yang punya channel environmental responsibilities perusahaan elektronik mungkin? Bu Yuyun, mungkin Balifokus kl mau bs expand ke field ini?

my two cents
eppel (pronounced: apple :)