menambahkan sedikit, konon katanya kalo Panasonic di Jepang punya fasilitas u daur ulang sampah elektroniknya. entah bagaimana di Indonesia, termasuk juga inisiatif Nokia green dulu yang ngurusi sampah HP, bagaimana ya kelanjutannya?
intinya pasti ada plus minus dari teknologi baru vs. lama, yang penting infrastukturnya apakah sudah siap untuk meminimalkan dampaknya?
sepertinya Indoensia sangat perlu mulai inisiatif e-junkies u mendesak diperhatikannya daur ulang produk peradaban modern, plus mendukung para pemulung/ sektor informal yang sudah bergerak dengan cara yang sangat tidak aman (e.g. ekstraksi logam mulia dari papan-papan sirkuit yang dilakukan di Batam). Baru ide sih, apakah ada yang mau meneruskan jadi lebih nyata? yang punya channel environmental responsibilities perusahaan elektronik mungkin? Bu Yuyun, mungkin Balifokus kl mau bs expand ke field ini?
my two cents
eppel (pronounced: apple :)