saya dilema banget nih tuk packing produk2 kami, personal care n cosmetics, kebetulan kami home industri tuk produk2 tersebut "ecocare n ecosmetics" by green mommy shop" pengen diganti kaca, harganya hampir ngk kejangkau masyarakat umum, begitu pula kalo make yg dari stainless steel atau alumunium, dilema kiri kanan deh. harga produk takutnya malah mahalan packing, sampe sekarang kita masih tetap binggung, milih terjangkau oleh konsumen (agar mereka lebih sehat karena produk kami natural tanpa pengawet kimia, pewarna sintetis, dll, all plant based) atau milih kurangi sampah plastik.
Tuk wilayah Malang kita menggalakkan sistem refill mulai dari wadah body lotion, detergen cair klerak, lip balm, powder, fresh nuts milk (botol kaca), dll dan belanja ke tempat kami dengan membawa kantong belanja sendiri. Tapi tuk pembeli di luar Malang kita ngk bisa seidealis seperti apa yg kita terapkan di Malang. Harapan kami kedepan akan ada GMS di kota2 lain di Indonesia dan mereka kami training tuk membuat produk2 kami, jadi lebih sustainable dan bisa refill diGMS terdekat juga, tapi mimpi itu masih panjannggg (tergantung peminat green n organic product), masalahnya adalah solusi sekarang..nah wong sabun natural aja, kita packing setengah naked pake kertas di protes, kok ngk dibungkus total sih mom? wah..trus ada lagi, setelah kita packing tutup pake kertas yg mudah terurai (bukan yg ada lapisan plastiknya) di protes lagi, kok packingnya ngk pake kertas tebal yg ada lapisan plastik ya?..repot lagi...
please kasi kami input, saran, masukan, dll semua will be most welcome..
rencananya sih tuk bedak, customer bisa 1 kali beli yg pake wadah, berikutnya akan kami packing dgn kertas (kayak bedak jaman dulu tuh..), tapi body lotion, etc ngk tau mau masukin ke apa? ke wadah plastik sachet sama aja, malah plastik sachet lebih sulit dikumpulkan tuk di daur ulang (karena terlalu kecil, ringan dan dianggap tidak berharga oleh pemulung dibanding wadah plastik kosmetik yg lumayan kalo dijual ulang).
Apa ada diantara teman2 yg punya usaha sejenis yg packingnya sudah ramah lingkungan/no plastic tapi dengan harga yg bikin end product ngk melambung tinggi..?
Sorriiii jadi curhat yg agak ngk nyambung ma si kantong kresek....^_^
Salam
Deasi
http://greenmommyshop.com
2010/10/27 aulia reksoatmodjo <aulia_kpai@yahoo.com>
On Wed, 10/27/10, anilawati nurwakhidin <anil_nw@yahoo.com> wrote:Date: Wednesday, October 27, 2010, 10:32 AM
From: anilawati nurwakhidin <anil_nw@yahoo.com>
mbak aul:Tetapi Anil, saya lebih suka kampanyenya kurangi penggunaan kantung plastikAda yg siap no plastict at all?????Arah ke depannya tentunya tanpa plastik karena dia bahan yang tidak bisa diperbaharui dan akan habis. Tapi memang butuh proses. Untuk langkah awal bisa dimulai dengan sesuatu yang banyak dipakai orang dulu yaitu kantung plastik.Banyak hal lain yang bisa dilakukan terkait dengan pengurangan plastik (selain kantong plastik). Contoh kecilnya bisa dilihat di tulisan ini. Bukan pamer ya :) yang nulis juga bukan saya. Semoga jadi inspirasi. http://nokiagreenambassador.kompasiana.com/2010/03/11/cerita-anil-jus-dan-sedotan/.
hahahahaha Anil jadi paranoid nih, nggak lah kalau kita berpikir positif bahwa yg kita infokan itu untuk kebaikan, toh selama ini kita tidak pernah minta dihargai... hanya bekerja bekerja yg bisaita kerjakan... yang saya permasalahkan adlah bagaimana dengan kemasan obat toh plastik juga, maksud saya adalah mencoba dulu kurangi kantong plasstik simpel dan bisa langsung ditindaklanjuti...
yang lainnya saya mah setuju saja ceu...Susah, ribet untuk mulai mengurangi ini? Ya memang, karena generasi kita hidup di jalan plastik, dari lahirpun sudah "terjerat" dengan berbagai benda plastik.Prinsipnya, kalau kita mau, pasti bisa,,,tentunya saya tidak akan "sekeukeuh" ini, tanpa dukungan yang kuat dari temen2 yang setujuan. Teman2 di YPBB sangat mempengaruhi proses selama ini (staf, relawan, zerowaste community, komunitas nonton bareng). Dan tentunya teman2 di milis ini + tips2 yang ada web GLS....Banyak jg benda2 yang sampai saat ini belum ada penggantinya (seperti yang mbak Aul sebutkan). Sementara ini, kita pakai saja dulu atau mulai cari pengganti dan kurangi sebisa mungkin.albert:Tadinya saya berpikir untuk mencoba mengubur plastik ini untuk membuktikan benar atau tidaknya kata2 di label plastiknya, tp setelah membaca pembahasan di sini saya jadi ragu juga untuk mencobanya.Yang bisa hancur dikubur adalah plastik jenis lain yaitu bioplastik (seperti yang Piki ceritakan). Kalau yang oxium ini memang spesialis hancur karena terkena udara. Begitu yang saya dengar dari produsennya. Jadi lebih baik jgn dikubur paKalau penasaran, kita tes saja dengan membiarkannya pada udara terbuka.Piki:Sebagai konsumen, kita bisa mendorong produsen untuk memproduksi plastik-plastik seperti bioplastik ini. caranya? jangan pakai plastik yang ada sekarang.Sip, sepakat,,,,kalau terpaksa sekali menggunakannya, bisa tengok saran di http://greenlifestyle.or.id/news/detail/perlakuan_terhadap_keresek_yang_kadung_dimiliki
Masalahnya adalah, kemarin saya sempat ngobrol dengan rekan dari LSM yg pertamakali mempromosikan bioplastik, kalau dia sendiri saja meragukan 100% biodegradableplastik lha bagaimana kita, dia memberi masukan bahwa tetap ada kandungan plastiknya walaupun tidak banyak. seharusnya teman2 dari LSM tersebut yg dpat memberitahukan kepada para milister GLS apa dibalik kandungan bioplastik, begitu kan?
--
You received this message because you are subscribed to the Google Groups "GreenLifestyle" group - Share this email!
To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com
To unsubscribe from this group, send email to greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com
For more options, visit this group at http://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id
--
You received this message because you are subscribed to the Google Groups "GreenLifestyle" group - Share this email!
To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com
To unsubscribe from this group, send email to greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com
For more options, visit this group at http://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id