Redaksi Desk Kesenian/Budaya
SIARAN PERS
3 HARI ROCK N' GREEN TOUR REKOR MURI
"Pendidikan & Kampanye Pemanasan Global 82 Hari Nonstop di 82 Sekolah/Kampus,
Memperingati 82 Tahun Sumpah Pemuda"
Sudah 3 hari berturut-turut SIMPONI (Sindikat Musik Penghuni Bumi) menyelenggarakan kegiatan "ROCK N' GREEN TOUR REKOR MURI: Pendidikan & Kampanye Pemanasan Global 82 Hari Nonstop di 82 Sekolah/Kampus, Memperingati 82 Tahun Sumpah Pemuda." Sebuah kegiatan yang menggabungkan kampanye isu pemanasan global, pendidikan dan musik. Kegiatan ini berlangsung dari 28 Oktober 2010 sampai dengan 17 Januari 2011 di Jabodetabek, Bandung dan Lampung. Kegiatan kampanye spektakuler ini dilatarbelakangi oleh keprihatinan anak-anak muda (aktivis dan musisi) yang tergabung dalam organisasi SIMPONI atas kondisi lingkungan hidup yang semakin rusak dan fenomena pemanasan global yang semakin mengkhawatirkan, baik di Indonesia maupun di dunia.
Universitas Trisakti, Grogol, Jakbar menjadi tempat penyelenggaraan di hari pertama, Kamis, 28 Oktober 2010, yang dihadiri juga oleh Rektor Trisakti, Thoby Muthis, jajaran dekan dan dosen, lebih dari 100 orang mahasiswa Trisakti, dan juga puluhan siswa dari beberapa SMA di Jakarta. Di auditorium besar itu, Thoby Muthis mengatakan, "Kampanye lingkungan hidup dengan musik adalah pilihan yang sangat menarik, sangat luar biasa. Karena dengan musik, pesan dapat tersampaikan dengan cepat, terutama kepada kalangan muda seperti mahasiswa. Kegiatan ini harus ditindaklanjuti". Pemilihan Trisakti yang bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober juga menjadi spesial karena di kampus ini 12 tahun yang lalu 4 mahasiswa Trisakti tewas dalam periode genting Indonesia memasuki era reformasi. M. Berkah Gamulya, manager SIMPONI, mengatakan "Kami bangga dan terharu dapat memulai kegiatan panjang ini di Kampus Pahlawan Reformasi. Semoga energi perjuangan mahasiswa tahun 1998 dan energi pemuda-pemudi legendaris Indonesia tahun 1928 menyatu dan mengalir ke SIMPONI dan 82 sekolah/kampus. Kami tidak peringati Sumpah Pemuda dengan seremoni belaka, tapi dengan aksi nyata untuk kondisi lingkungan yang lebih baik, yang tidak kalah penting dengan isu sosial, ekonomi dan politik."
Hari kedua, Jumat, 29 Oktober 2010, ROCK N' GREEN TOUR REKOR MURI berlangsung di UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat, Jaksel. Acara yang berlangsung di Ruang Teater Fakultas Adab dan Humaniora ini, sekitar 70 orang mahasiswa yang antusias mengikuti presentasi tentang pemanasan global yang dilakukan oleh M. Berkah Gamulya dan perkenalan tentang keranjang kompos Takakura oleh Rusdianto, fasilitator dari SIMPONI. "Hampir tiap hari kita menghadapi banjir, polusi, macet, panas, longsor, dll. Bumi kita sedang mengalami proses kerusakan yang sangat dahsyat akibat perbuatan manusia sendiri. Kebijakan pemerintah belum terlihat berpihak pada ekologi. Pelajar, mahasiswa dan anak muda harus memberi contoh bagaimana hidup ramah lingkungan itu, karena kita adalah generasi muda yang fresh, kreatif, dan punya semangat tinggi," ujar M. Berkah Gamulya. Dia juga menambahkan, "tujuan ROCK N' GREEN TOUR ini agar anak muda bisa menjadi duta lingkungan hidup tanpa harus menjadi selebriti atau ilmuan terlebih dahulu; agar pelajar & mahasiswa menjadi bagian dari solusi menahan laju pemanasan global, dengan melakukan tindakan sekecil apapun, dimanapun & kapanpun; dan agar kesenian menjadi tali pengikat semua anak muda, sehingga belajar menjadi semakin menyenangkan & perdamaian atas keberagaman tidak lagi hanya slogan".
Pada hari ini, Sabtu, 30 Oktober 2010, adalah hari ketiga, dimana SMP Katolik Sang Timur, Kebun Jeruk, Jakbar yang bertindak sebagai tuan rumah. Dengan dihadiri sekitar 80 orang siswa-siswi, suster dan jajaran guru, Rusdianto sebagai fasilitator yang memperkenalkan keranjang kompos Takakura menjelaskan, "keranjang Takakura ini adalah salah satu cara sederhana bagi kita untuk mempraktekkan hidup ramah lingkungan. Dengan mengolah sampah basah dan kering, kita ikut menahan laju pemanasan global, karena gas methana yang dihasilkan oleh tumpukan sampah yang tidak diolah besarnya 21 kali lebih besar dari CO2 sebagai potensi pemanasan global." Guru pembina dari SMPK Sang Timur, Diany, yang sengaja mengundang siswanya untuk hadir ke sekolah walau di hari libur (Sabtu), mengaku senang dengan adanya kegiatan yang mendidik siswa ini, apalagi jika nanti ada pelatihan intensif oleh SIMPONI ke sekolahnya setelah kegiatan selesai.
Mulai hari ketiga ini juga, SIMPONI mengedarkan kotak sumbangan untuk korban Wasior, Mentawai & Merapi yang tinggal di pengungsian. Kotak sumbangan ini akan ikut keliling selama 80 hari nonstop ke 80 sekolah/kampus lagi yang akan dikunjungi. Harapannya, sumbangan dari sekolah/kampus jaringan SIMPONI ini dapat meringankan sedikit beban para korban.
(foto-foto kegiatan dan jadwal bisa didapat dengan mengirimkan email permintaan ke: simponi10@gmail.com)
Kegiatan ROCK N' GREEN TOUR REKOR MURI ini akan berlangsung terus sampai dengan 82 hari ke depan. SIMPONI memaparkan bahwa rekor MURI bukanlah tujuan, yang paling penting adalah pesan dari kegiatan ini, dan komitmen dari sekolah dan kampus bersama SIMPONI untuk melakukan kerja nyata setelah rangkaian acara ini berakhir di bulan Januari 2011. Beberapa lokasi yang akan dikunjungi dalam beberapa hari ke depan adalah Panti Asuhan Putera Muhammadiyah, Depok; Universitas Bung Karno, Cikini; SMK Mahbuby, Tangerang; UHAMKA, kebayoran; SMA PKP Jakarta Islamic School, Ciracas.
SIMPONI masih membuka peluang kepada sekolah, kampus, panti asuhan, pesantren untuk menjadi tuan rumah, karena masih ada beberapa tanggal yang kosong di bulan Desember dan Januari.
Sekedar informasi, rangkaian acara dari ROCK N' GREEN TOUR REKOR MURI di tiap sekolah/kampus yang dikunjungi adalah penyuluhan/diskusi isu pemanasan global, perkenalan keranjang kompos Takakura, pentas musik akustik (total durasi lebih kurang 2 jam).
SIMPONI juga melakukan penggalangan donasi publik (dari individu atau institusi yang peduli) untuk membantu lancarnya rangkaian kegiatan ini dari awal hingga akhir. Karena sampai saat ini, ROCK N' GREEN TOUR REKOR MURI ini tidak dibiayai dengan dana yang besar, tidak memiliki sponsor utama oleh perusahaan besar. SIMPONI menjalankan kegiatan ini dengan independen, menggunakan dana dari tabungan sendiri, dan dengan tambahan donasi kecil dari beberapa pihak yang peduli.
Besok, 31 Oktober 2010, hari ke empat, kegiatan ini akan berlanjut ke Panti Asuhan Putera Muhammadiyah, Jl. KH. Ahmad Dahlan No. 24 Beji Timur, Kota Depok, jam 9 pagi. Kawan-kawan pers diundang untuk meliput kegiatan ini. Panti Asuhan masuk kategori sekolahan, karena menurut SIMPONI, di panti asuhan juga terjadi proses transfer ilmu, pendidikan dan pengajaran yang baik dari satu orang kpd orang lainnya, baik formal maupun informal, yang outputnya adalah menghasilkan manusia yang berkualitas.
Atas perhatian dan liputannya kami ucapkan banyak terima kasih.
Depok, 30 Oktober 2010
SIMPONI (Sindikat Musik Penghuni Bumi)
CP: M. Berkah Gamulya, Manager, Hp: 08158019813, 02126137623
Alamat sekretariat: Jl. Beringin no. 41, Margonda, Depok
"berdiskusi dengan kord cinta, beraksi dengan nada kelestarian, bernyanyi dengan irama kemanusiaan"