Tuesday, 8 November 2011

Re: [greenlifestyle] minyak goreng bekas pakai

GL ers... trimakasih info ttg minyak jelantah. 

salam 
dhita-deRantang
--- On Mon, 11/7/11, greenlifestyle@googlegroups.com <greenlifestyle@googlegroups.com> wrote:

From: greenlifestyle@googlegroups.com <greenlifestyle@googlegroups.com>
Subject: [greenlifestyle] Intisari untuk greenlifestyle@googlegroups.com - 10 Pesan pada 5 Topik
To: "Penerima Intisari" <greenlifestyle@googlegroups.com>
Date: Monday, November 7, 2011, 7:27 PM

Grup: http://groups.google.com/group/greenlifestyle/topics

    bijaksana junerosano <m.bijaksana.junerosano@gmail.com> Nov 07 05:43PM +0700  

    Hai rekan2, bantu vote GREENERATION INDONESIA untuk IPA SOLVE AWARDS:
     
    http://www.solve.sg/en-US/Home/Nominees/Greenaration-Indonesia.aspx
     
    dan sebarluaskan informasi ini bila Anda berkenan. Semoga kreatifitas dan
    pendekatan yang kami lakukan terus berkelanjutan dalam memberikan perubahan
    positif.
     
    Terima kasih telah mendukung Greeneration Indonesia.
     
    salam,
    +s+
    Mohamad Bijaksana JuneroSANO
    =========================
    GREENERATION INDONESIA
    green attitude green environment
    Jalan Kanayakan D 35 Bandung
    Jawa Barat - Indonesia 40135
    Telp/Fax: +62 22 2500189
    Email: info@greeneration.org
    Web: www.greeneration.org
    ----------------------------------------------
    [F1RSTSERVICE]
    answering your needs
    www.orderfs.com

     

    armely meiviana <ameiviana@gmail.com> Nov 06 08:34PM +0700  

    Di bawah ini ada kiriman berita menarik dari Mba Moudy. Jadi alasan bhw utk
    nerima kurban pun, sebaiknya pakai rantang atau kotak dari rumah.Maaf,
    terlambat menyebarluaskan info ini :(
     
    Selamat Idul Adha bagi yang merayakan,
    melly
     
    http://www.tempointeraktif.com/hg/layanan_publik/2011/11/03/brk,20111103-364794,id.html
    Daging Kurban Jangan Dibungkus Plastik Hitam
    Kamis, 03 November 2011 | 20:39 WIB
     
    *
     
    *
    *
    TEMPO Interaktif*, *Bogor* - Panitia pemotongan hewan kurban pada hari raya
    Idul Adha nanti hendaknya tidak mengemas daging dalam kantong plastik
    hitam. Daging dengan kemasan itu rentan terkontaminasi zat kimia penyebab
    kanker.
     
    Daging yang akan dibagikan kepada masyarakat sebaiknya dikemas dalam
    plastik warna putih supaya daging tetap higienis. "Karena hasil penelitian
    menunjukkan bahwa daging dalam plastik hitam berisiko terkena kanker," kata
    Kepala Bidang Peternakan, Dinas Pertanian Kota Bogor, Robert Hasibuan, di
    Balaikota Bogor, Kamis 3 November 2011.
     
    Robert juga meminta masyarakat untuk waspada saat mengkonsumsi daging
    kurban yang dikhawatirkan terinfeksi virus antraks. Infeksi biasanya
    memiliki ciri antara lain limpa terlihat bengkak dengan warna merah ke
    hitam-hitaman.
     
    "Jika menemukan hewan kurban memiliki ciri seperti itu, walau sudah
    disembelih, sebaiknya dikubur saja," katanya. Alat pemotongnya seperti
    pisau ataupun golok dan alat kontak lainnya juga diminta segera dibersihkan
    atau tidak digunakan lagi.
     
    Menurut Robert, daging yang sehat dikonsumsi tidak lebih dari 4 jam setelah
    hewan disembelih. Karena itu, dia menyarankan, daging jangan disimpan
    terlalu lama, apalagi tanpa mesin pendingin. "Langsung dimasak itu lebih
    baik."
     
    ARIHTA U SURBAKTI

     

    endy sulistiawan <endysulistiawan@gmail.com> Nov 07 11:32AM +0700  

    Salam
     
    sudah 3 tahun ini kami di mengunakan besek dari bambu, bagai mana kalu
    tahun depan pada beralih ke besek dari bambu, setealah untuk wadah daging
    besek masih bisa di gunakan untuk meyimpan yang lain.
     
     
    salam
     
     
     
     
    --
    Endy Sulistiawan
    | GSM 08156015472 |

     

    armely meiviana <ameiviana@gmail.com> Nov 07 12:16PM +0700  

    kang endy,
     
    idenya bagus banget nih :D
    boleh tauk harga satuan beseknya brp?
     
    2011/11/7 endy sulistiawan <endysulistiawan@gmail.com>
     

     

    endy sulistiawan <endysulistiawan@gmail.com> Nov 07 12:19PM +0700  

    memang aga malah di banding pelastik tapi fungsi setelahnya banyak dan
    awet kita beli perpasang tahun ini rp. 1000 ,-
     
     
     
     
    --
    Endy Sulistiawan
    | GSM 08156015472 |

     

    armely meiviana <ameiviana@gmail.com> Nov 07 08:27AM +0700  

    Selamat pagi semua....:-)Bagi yang berdomisili di Yogya, ada yang tau info
    tentang kampanye di bawah ini? Penasaran ingin tahu target yang dicapai apa
    ya....apakah sekedar membersihkan Jogja dengan memunguti sampah yang
    berceceran?
     
    Setahu saya kampanye World Clean Up ini sebuah kampanye yg sudah
    berlangsung lama, sejak tahun 1990an (?). Barangkali ada yang pernah
    ikutan? Pengen tau apa yang sudah berhasil dicapai dari kampanye ini.
     
    salam,
    melly
     
    *************************************
    Aktivis Lingkungan Petakan Sampah Yogya
    Monday, 07 November 2011
     
    *YOGYAKARTA* -- Sekitar 50 relawan memetakan sampah di Yogyakarta melalui
    program Let's Do It Yogya. Pemetaan sampah selama dua hari, Sabtu dan
    Minggu lalu, ini dilakukan dengan menandai sampah-sampah yang tak terurus
    di Yogyakarta untuk disampaikan ke situs *www.letsdoitworld.org* atau
    melalui pesan pendek.
     
    Pemetaan sampah ini merupakan langkah awal gerakan turun ke jalan untuk
    menyingkirkan sampah global bernama World Clean Up 2012. Ini merupakan
    inisiatif menyingkirkan sampah yang digagas di Estonia, pada 3 Mei 2008.
    Kini kegiatan tersebut hendak dijadikan kampanye global setiap Mei. "Nah,
    untuk Indonesia, pada Mei tahun depan, dipilih Kota Yogyakarta," kata
    Direktur Wahana Lingkungan Hidup Yogyakarta Suparlan kemarin. Let's Do It
    Yogyakarta merupakan kerja sama Walhi, Forum Keluarga dan Anak Cinta
    Lingkungan Yogyakarta, serta Lembaga Indonesia-Prancis.
     
    Pada hari H-nya nanti, diharapkan relawan turun ke jalan dan puluhan ribu
    warga Yogyakarta, baik penggerak lingkungan, professional, anak sekolah,
    karyawan, maupun mahasiswa, turun ke jalan untuk memunguti sampah yang
    telah ditandai itu.
     
    Koordinator Volunteer Lets Do It Yogyakarta, Edwin Daru Anggara, mengatakan
    hingga kemarin mereka baru selesai menandai sampah di satu lokasi, yakni *ring
    road*. "Sisanya sedang dalam proses," ujarnya.
     
    Masyarakat bisa menginformasikan letak sampah melalui telepon seluler atau
    koneksi Internet. "Dengan telepon seluler, fasilitas kamera, serta memiliki
    kendaraan, saat kamu melihat sampah, kamu dapat menandai titik yang ada
    pada peta di halaman web kami," kata Xenia Tomasouw, staf Divisi Komunikasi
    dan Media Let's Do It Yogya.
     
    Marie Le Ferrand, Direktur Lembaga Indonesia-Prancis, menambahkan, pesan
    pendek bisa dikirim ke nomor telepon 081936077415, dengan format: Letsdoit
    nama pekerjaan. Peta sampahnya ada di situs *www.letsdoitworld.org/mapping*.
    *BERNADA RURIT*
     
    *YOGYAKARTA* -- Sekitar 50 relawan memetakan sampah di Yogyakarta melalui
    program Let's Do It Yogya. Pemetaan sampah selama dua hari, Sabtu dan
    Minggu lalu, ini dilakukan dengan menandai sampah-sampah yang tak terurus
    di Yogyakarta untuk disampaikan ke situs *www.letsdoitworld.org* atau
    melalui pesan pendek.
     
    Pemetaan sampah ini merupakan langkah awal gerakan turun ke jalan untuk
    menyingkirkan sampah global bernama World Clean Up 2012. Ini merupakan
    inisiatif menyingkirkan sampah yang digagas di Estonia, pada 3 Mei 2008.
    Kini kegiatan tersebut hendak dijadikan kampanye global setiap Mei. "Nah,
    untuk Indonesia, pada Mei tahun depan, dipilih Kota Yogyakarta," kata
    Direktur Wahana Lingkungan Hidup Yogyakarta Suparlan kemarin. Let's Do It
    Yogyakarta merupakan kerja sama Walhi, Forum Keluarga dan Anak Cinta
    Lingkungan Yogyakarta, serta Lembaga Indonesia-Prancis.
     
    Pada hari H-nya nanti, diharapkan relawan turun ke jalan dan puluhan ribu
    warga Yogyakarta, baik penggerak lingkungan, professional, anak sekolah,
    karyawan, maupun mahasiswa, turun ke jalan untuk memunguti sampah yang
    telah ditandai itu.
     
    Koordinator Volunteer Lets Do It Yogyakarta, Edwin Daru Anggara, mengatakan
    hingga kemarin mereka baru selesai menandai sampah di satu lokasi, yakni *ring
    road*. "Sisanya sedang dalam proses," ujarnya.
     
    Masyarakat bisa menginformasikan letak sampah melalui telepon seluler atau
    koneksi Internet. "Dengan telepon seluler, fasilitas kamera, serta memiliki
    kendaraan, saat kamu melihat sampah, kamu dapat menandai titik yang ada
    pada peta di halaman web kami," kata Xenia Tomasouw, staf Divisi Komunikasi
    dan Media Let's Do It Yogya.
     
    Marie Le Ferrand, Direktur Lembaga Indonesia-Prancis, menambahkan, pesan
    pendek bisa dikirim ke nomor telepon 081936077415, dengan format: Letsdoit
    nama pekerjaan. Peta sampahnya ada di situs *www.letsdoitworld.org/mapping*.
    *BERNADA RURIT*

     

    dhita herviana <serafin_adhita@yahoo.com> Nov 05 11:41PM -0700  

    halo GLers yang baik....
     
    mohon info dong... minyak goreng bekas pakai (jelantah) bisa dipakai untuk apa saja? bagaimana prosesnya? dan yang paling penting.... dimana tempat pemprosesan jelantah? saya tinggal di Jogja, membuka usaha catering sehat kecil-kecilan. Bingung nih mau meletakkan jelantah dimana, padahal kan nambah terus tuh dirumah.... 
     
    thanks
    dhita
    deRantang-Menur Organik
    Jogja

     

    aulia reksoatmodjo <aulia_kpai@yahoo.com> Nov 06 10:58PM +0800  

    Di sekolah lingkungan "adiwiyata" SD Bantarjati Bogor, setiap minggu anak2 mengumpulkan minyak jelantah bekas dan dijadikan biodiesel buat Trans Pakuan...
     
    Di Jakarta akan di coba di Kampung Sungai Bambu Sunter.
     
    Salam
     
    Aulia Esti Widjiasih Reksoatmodjo
     
    Systainability and Environmental Educator
     
    HP: 081213130153
     
    Email: aulia_kpai@yahoo.com
     
    FB: aulia wijiasih
     
    --- On Sun, 11/6/11, Maria Hardayanto <mariahardayanto@gmail.com> wrote:
     
    From: Maria Hardayanto <mariahardayanto@gmail.com>
    Subject: Re: [greenlifestyle] minyak goreng bekas pakai
    To: greenlifestyle@googlegroups.com
    Date: Sunday, November 6, 2011, 8:54 PM
     
    wah kalau bisa kerjasama dengan UGM atau universitas lainnya untuk membuat biodiesel maka akan menyelesaikan banyak masalah (kesehatan dan lingkungan), karena IPB Bogor sudah pernah memulai. Pertaminapun pernah menyatakan kesiapannya.
     
    http://green.kompasiana.com/polusi/2011/03/30/minyak-jelantah-bahan-baku-biodiesel-yang-diabaikan/
     
    Trisakti juga pernah menggaet rekor MURI dengan biodieselnya
    http://teknologi.kompasiana.com/internet/2010/05/08/mobil-jelantah-trisakti-cetak-rekor-muri/
     
    jadi intinya sih kita ngga bisa mengandalkan pemerintah, harus membuat komunitas. Apabila komunitas tersebut berhasil established maka akan ditiru kelompok masyarakat lainnya. 
     
    Gimana?
    salam    
     
     
    2011/11/6 dhita herviana <serafin_adhita@yahoo.com>
     
    halo GLers yang baik....
     
    mohon info dong... minyak goreng bekas pakai (jelantah) bisa dipakai untuk apa saja? bagaimana prosesnya? dan yang paling penting.... dimana tempat pemprosesan jelantah? saya tinggal di Jogja, membuka usaha catering sehat kecil-kecilan. Bingung nih mau meletakkan jelantah dimana, padahal kan nambah terus tuh dirumah.... 
     
     
    thanks
    dhita
    deRantang-Menur Organik
    Jogja
     
     
     
     
    --
     
    You received this message because you are subscribed to the Google Groups "GreenLifestyle" group - Share this email!
     
    To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com
     
    To unsubscribe from this group, send email to greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com
     
    For more options, visit this group at http://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id
     
     
     
     
    --
     
    You received this message because you are subscribed to the Google Groups "GreenLifestyle" group - Share this email!
     
    To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com
     
    To unsubscribe from this group, send email to greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com
     
    For more options, visit this group at http://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id

     

    mazmurin@yahoo.com Nov 05 03:05AM -0700  

    Hallo,
    Ada berita Gunung Merapi ditanami Gaharu yang wangi.
    Siapa tahu ada yang membutuhkan, saya ada benih GAHARU sebanyak 15kg atau setara sekitar 20.000 tegakan. Benih bersertifikat.
    Bila ada kebutuhan boleh kontak saya: 08164887707.
    Terima kasih
    Hormat saya
    I.S.Suhendra.

     

Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan Grup Google greenlifestyle.
Anda dapat mengeposkan melalui email.
Untuk berhenti berlangganan grup ini, kirim pesan kosong.
Untuk opsi lainnya, kunjungi grup ini.

--
You received this message because you are subscribed to the Google Groups "GreenLifestyle" group - Share this email!
To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com
To unsubscribe from this group, send email to greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com
For more options, visit this group at http://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id

--
You received this message because you are subscribed to the Google Groups "GreenLifestyle" group - Share this email!
To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com
To unsubscribe from this group, send email to greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com
For more options, visit this group at http://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id