Halo Aul...
kalau penampakan saja, apalagi buat kita2 yang jarang berbelanja beras (atau apapun) memang awalnya agak sulit. Apalagi Jakarta tempatnya campur2 beras :), walau sebagian besar sebenarnya beras produksi Indonesia (impor resmi mencapai sekitar 1,2 juta ton sampai bulan lalu, gak tau ya angka selundupan) sementara produksi beras kita setahun sekitar 34-36 juta ton.
Jadi penting kita punya tukang beras langganan yang bisa dipercaya...ini sebenarnya yang hilang dari gaya hidup kita sekarang..Kalo langganan mereka akan terus terang beras apa dari mana..tanya deh sama Ibu atau nenek kita gaya belanja dulu..atau belanja di tempat2 yang memfasilitasi produk komunitas, ini sampai jenis dan wilayah mana yang produksi bakal tahu.
Tips seketika memang kita belum punya yang tokcer, apalagi banyak terjadi juga praktek mengganti karung beras saat di pasar...Semoga bisa membantu. Tapi kalau saat ini memang benar2 cari beras lokal, langsung telp saya saja ;)
salam, Ida
--- On Tue, 11/1/11, Aulia Rahman <mail.arahman@gmail.com> wrote:
From: Aulia Rahman <mail.arahman@gmail.com> Subject: Re: [greenlifestyle] Dukung Pangan Lokal Kita Ya To: greenlifestyle@googlegroups.com Date: Tuesday, November 1, 2011, 1:19 AM
mba ida, bisa bantu info kan, bagaimana membedakan beras di pasaran yang lokal dan impor? mohon tipsnya yah...
salam aul 2011/10/18 Maria Hardayanto <mariahardayanto@gmail.com> saya mempunyai 2 komunitas dampingan (komunitas Engkang-Engkang dan Komunitas @sukamulyaindah ) saya kerjain sendiri karena ngga ada volunteer yang mau bantu ( ) selain pelestarian lingkungan , saya dan komunitas2 tersebut lagi eksperimen menyiapkan makanan nonberas dan lauknya yang cocok. Tolong doain ya , mungkin dimulai untuk memasok pengajian atau reunian. Semoga perlahan-lahan bisa menggantikan kertergantungan pada beras dan tepung terigu ....... amin 2011/10/17 Ida Pardosi <i_pardosi@yahoo.com> Setuju Mbak Maria..konsumsi beras yang berlebihan selain beban buat menghasilkan karena lahan terbatas. lalu bias konsumen agar dapat harga beras murah tetapi lalu menekan petani sehinggasulit pendapatan yang layak, terlalu banyak makan nasi juga memicuk diabetes tipe 2 dan kegemukan. Anehnya, hitung2an pangan nasional tetap beras dan terigu yang 100% impor...one day no rice jadi angin selintas saja..
Untuk Melly dan teman2 yang mau mendukung, karena web sitenya sedang dibereskan,dukungan bisa diberikan lewat fb (respect, desa sejahtera, shout) juga twitter @respectmagz @desasejahtera @shout, email:mtfindonesia@gmail.com; respectmagz@gmail.com. Terima kasih yaaa...Ayo dukung pangan lokal dan produsennya untuk Indonesia yang lebih kuat
salam, Ida
--- On Sun, 16/11, Maria Hardayanto <mariahardayanto@gmail.com> wrote:
From: Maria Hardayanto <mariahardayanto@gmail.com>Date: Sunday, October 16, 2011, 9:22 AM khusus untuk hari pangan sedunia saya menulis ini :
Termasuk mengimpor beras sebanyak 1,6 juta ton tahun ini. Konsumsi beras di Indonesia memang tertinggi di dunia, mencapai 113,48 kg per kapita/tahun pada tahun 2011 turun setelah sebelumnya mencapai 139,15 kg /kapita/tahun. Tetapi hal tersebut lebih disebabkan perubahan gaya hidup pada kelompok masyarakat menengah keatas yang mengonsumsi beranekaragam pangan. Tapi tetap tinggi bila dibandingkan rata-rata konsumsi beras dunia yaitu 60 kg/kapita/tahun, sedangkan konsumsi Malaysia 80 kg/kapita/tahun, Thailand 70 kg/kapita/tahun dan Jepang 58 kg/kapita/tahun Pada Hari Pangan Sedunia tahun lalu pemerintah Indonesia mencanangkan One Day No Rice dengan tujuan menekan konsumsi beras karena seperti yang dikemukakan Wakil Menteri Pertanian, Bayu Krisnamurthi apabila masyarakat Indonesia mampu mengonsumsi pangan selain beras sehari dalam sebulan maka akan ada penghematan beras sebanyak 90.000 ton atau 1,1 juta ton/tahun atau setara dengan Rp 6 triliun. 2011/10/16 armely meiviana <ameiviana@gmail.com> Ida yang lebih baik :-)
makasih banget infonya. baru tahu kalo tgl 16 okt adl hari pangan sedunia. penting bgt nih...scara sampe abad ini,walau teknologi makin maju, tp blom ada orang yg bisa hidup tanpa makan :-) eh btw, itu dukungan 1 juta-nya berupa apa ya & bgmn caranya?
baca imelnya ida jadi merasa diingatkan nih, kalau gerakan ramah lingkungan tuh bukan cuma 'hemat listrik, 'kurangi pakai kresek', 'naik sepeda/ angkutan umum', 'pilah sampah'.... tapi juga memilih buah2an, sayuran, ikan, bahan pangan dan jajanan lokal ya. menjadi konsumen yang berpihak pada petani, pekebun & nelayan lokal. eh tapi...gimana mau pilih pangan lokal, kalo yg tersedia di pasar itu adl barang-barang impor, yg sebagian lebih murah dari produk lokal? kalo ke supermarket atau ke pasar, lbh banyak tersedia pilihan buah2an impor daripada lokal. ada lagi yg bilang,"abis lebih mudah dapetin produk2 pangan yg impor daripada yg lokal?"
malah kalo kata kompas hari ini, alasan konsumen beli buah impor krn tampilannya lbh cantik. apa iya begitu? nah kita2....yang katanya konsumen cerdas, baiknya gimn nihh? :-) 2011/10/14 Ida Pardosi <i_pardosi@yahoo.com> Kawan-kawan yang baik...
Pada Hari Pangan Sedunia, Minggu 16 Oktober 2011, kami memulai kampanye "1 Juta Dukungan untuk Pangan Lokal", sebagai bentuk solidaritas dan dukungan kepada para penghasil pangan kita: petani, nelayan dan pekebun kecil yang semakin terpuruk akibat kurangnya dukungan kepada mereka. Impor pangan yang semakin besar memberi tekanan pada kehidupan mereka, seperti yang dialami baru-baru ini oleh petani kentang, petambak garam. Total, pangan impor mencapai 65%, membuat kita semakin tergantung dan lemah sebagai bangsa. Rata2 usia petani dibanyak tempat diatas 40 tahun, kaum muda enggan bertani karena tidak ada dukungan dan insentif. Nelayan berpindah pekerjaan akibat semakin sulit menangkap ikan. Harga pangan makin mahal. 67 juta rakyat kita rawan pangan. Kegiatan dilakukan di sekitar Bundaran HI, Minggu 16 Oktober 2011 pukul 09-11.00 WIB. Kami tunggu yaa dukungannya, kalau tidak sempat dukungan dapat diberikan melalui fb, email, twitter @desa sejahtera @respect @ID Berseru.
Semoga dukungan kita bisa mendorong Indonesia yang mandiri pangan dan produsen pangannya sejahtera. Kami sangat berterima kasih kalau teman2 bersedia untuk meneruskan ajakan ini.
salam hangat Ida, Perkumpulan Indonesia Berseru
| -- You received this message because you are subscribed to the Google Groups "GreenLifestyle" group - Share this email! To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com To unsubscribe from this group, send email to greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com For more options, visit this group at http://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id -- You received this message because you are subscribed to the Google Groups "GreenLifestyle" group - Share this email! To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com To unsubscribe from this group, send email to greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com For more options, visit this group at http://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id -- You received this message because you are subscribed to the Google Groups "GreenLifestyle" group - Share this email! To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com To unsubscribe from this group, send email to greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com For more options, visit this group at http://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id
|
-- You received this message because you are subscribed to the Google Groups "GreenLifestyle" group - Share this email! To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com To unsubscribe from this group, send email to greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com For more options, visit this group at http://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id -- You received this message because you are subscribed to the Google Groups "GreenLifestyle" group - Share this email! To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com To unsubscribe from this group, send email to greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com For more options, visit this group at http://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id
|