Saturday, 28 May 2011

Re: [greenlifestyle] Undangan The Indonesian Forum Seri 7, The Indonesian Institute Tema REDD+ dan Masyarakat Adat: Antara Berkah dan Bencana

Mbak Lola, setau saya sudah ada 3 pertanyaan tentang tempat Diskusinya (venue?).
Mohon ada jawaban, terimakasih.  Salam HL,
Ning P
----- Original Message -----
Sent: Thursday, May 26, 2011 6:58 AM
Subject: [greenlifestyle] Undangan The Indonesian Forum Seri 7, The Indonesian Institute Tema REDD+ dan Masyarakat Adat: Antara Berkah dan Bencana

Bersama ini kami mengundang Bapak/Ibu/Sdr/Sdri dalam Diskusi

"THE INDONESIAN FORUM Seri 7"

Waktu                   : Rabu, 1 Juni 2011 Pk. 14.00-16.00 WIB

Tema                    : REDD-plus dan Masyarakat Adat : Antara Berkah dan Bencana

 

Lebih dari 2 juta hektar hutan Indonesia terbabat setiap tahunnya. Ini berarti untuk setiap detiknya, lebih dari hutan seluas 30 lapangan sepakbola hilang (Greenpeace International) Menyadari fungsi hutan yang sangat penting bagi kehidupan manusia, masalah deforestasi ini telah menjadi perhatian dunia. Masyarakat global pun mulai meyadari bahwa masalah deforestasi bukanlah tanggung jawab Indonesia semata, melainkan tanggung jawab global.


Bertolak dari hal di atas, maka dikembangkanlah sistem REDD-plus atau Reducing Emission from Deforestation and forest Degradation Plus yaitu sebuah skema Internasional (secara sukarela), yang bukan hanya pemberian insentif dari negara pengemisi karbon kepada Negara yang mempunyai hutan luas, seperti Indonesia karena keberhasilannya mengurangi emisi dari deforestasi dan degradasi hutan, tetapi juga peningkatan penyerapan karbon melalu konservasi, pengelolaan hutan lestari dan peningkatan cadangan-cadangan karbon hutan.


Dalam konteks Indonesia, penerapan sistem ini melibatkan banyak pihak dan kepentingan. Misalnya masyarakat adat, dimana hutan adalah sumber penghidupan mereka. Belum adanya undang-undang yang spesifik mengatur tentang perlindungan masyarakat adat menyebabkan banyak kalangan khawatir bahwa penerapan REDD-plus ini hanya akan "menggusur" masyarakat adat dari tanah mereka sendiri.


Menyikapi hal ini, maka timbul pertanyaan, apakah betul REDD-plus ini adalah sesuatu yang hanya memiliki dampak negatif, dan tidak akan benar-benar sampai ke tujuannya untuk mengatasi perubahan iklim?


Pertanyaan Diskusi:

  1.   Bagaimana sebenarnya mekanisme penerapan REDD–plus di Indonesia?
  2. Apa dampak nyata dari pelaksanaan REDD-plus terhadap masyarakat adat?
  3. agaimana menyikapi antara ketidaksiapan kebijakan perlindungan masyarakat adat dengan urgensi pelaksanaan REDD-plus di Indonesia?  

Pengantar diskusi oleh:

(1)  Agus Purnomo (Staf Khusus Presiden bidang Perubahan Iklim)

(2)  Abdon Nababan (Sekjen Aliansi Masyarakat Adat Nusantara)

(3)  Viva Yoga Mauladi (Anggota komisi IV DPR RI, Fraksi PAN)

 

Moderator: Debra H. Yatim (Dewan Penasehat The Indonesian Institute).

 

Sampai jumpa di Diskusi TIF. Pada akhir acara, akan dibagikan rangkuman hasil diskusi.

Salam, Adinda Tenriangke Muchtar. Direktur Program The Indonesian Institute

 

Konfirmasi dan Informasi:  Lola 081320255817 – ameliaislola@gmail.com



...................

Lola Amelia
Peneliti Kebijakan Sosial dan Isu Gender
The Indonesian Institute
081320255817

--
You received this message because you are subscribed to the Google Groups "GreenLifestyle" group - Share this email!
To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com
To unsubscribe from this group, send email to greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com
For more options, visit this group at http://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id