Friday, 13 May 2011

Re: [greenlifestyle] [artikel ] "PLTN Tidak Layak"

Pak Budi,

Di database Pelangi sudah ada. Anda cari Pak Nengah Sudja khan?.Atau tanya ke Pak Bobby.

Suhud


On 5/13/11 2:46 PM, "Budi Utomo" <budipelangi@gmail.com> wrote:

Pak Joko, Boleh kami minta contact person langsung ke bapak ? untuk kepentingan wawancara. e-mail saya : budipelangi@gmail.com
thanks

2011/5/13 ning purnomohadi <prasetyo@centrin.net.id>
Setuju 100%, kalau perlu ya korbankan belanja untuk 'studi banding' anggota MPS/DPR ke luar negeri atau uang rakyat untuk pembangunan gedung 'kotak' yang ga ada seninya itu, dan pemborosan sejenisnya, sebaliknya  penting untuk modal penelitian dan implementasinya untuk energi alternatif (bio-energi-ethanol. kincir air/angin, solar, dst) agar rakyat terbebas dari penderitaan berkelanjutan ini.
Belum lagi Bhopal, India, dll
Salam prihatin,
Ning P

----- Original Message -----

From:  Joko Wiratmo <mailto:wiratmo.wiratmo@gmail.com>  

To: greenlifestyle@googlegroups.com  

Sent: Friday, May 13, 2011 8:41 AM

Subject: Re: [greenlifestyle] [artikel ]  "PLTN Tidak Layak"


Dear all,
Sebaiknya kita memang tidak membangun PLTN baik  di Muria maupun di tempat lain. Kecelakaan di Chernobyl dan Fukushima  seharusnya merupakan hal yang sangat berharga untuk meninjau kembali kebijakan  PLTN. Negara kita yang merupakan ring of fire, yang merupakan jalur patahan  dan banyak gunung api, sangat membahayakan bila dilakukan pembangunan PLTN.  Negara-negara Eropa yang sudah maju, mulai beralih ke energi terbarukan.  Mengapa kita tidak mengusahakan hal tersebut? Justru kita amat sangat kaya  akan energi terbarukan. Oleh karena itu jangan sampai terlambat, jangan kita  mengalami kecelakaan dulu baru menyadari bahaya PLTN. Cukup kita belajar dari  pengalaman negara lain yang celaka tersebut.
Salam hangat penuh  semangat,
Joko  Wiratmo
--------------------------------------------------------------

 
2011/5/13 <imat@pelangi.or.id>
 
Katalog  Online : http://library.pelangi.or.id

Berita lainnya dan  selengkapnya lihat di : http://www.pelangi.or.id

"PLTN Tidak  Layak"
Jumat, 13 Mei 2011 06:10 WIB

Jakarta (ANTARA News) - Dr.  Ing Nengah Sudja, mantan Sekretaris Komisi
Pembangunan Pembangkit Listrik  Tenaga Nuklir (PLTN) mengatakan pembangunan
PLTN tidak layak baik secara  ekonomis maupun dari keselamatan.

"PLTN secara ekonomis tidak layak  apalagi setelah Fukushima (kebocoran
PLTN Fukushima di Jepang akibat  gempa bumi)," kata Nengah dalam seminar
"PLTN di Indonesia: Aspek  Kesejahteraan dan Keselamatan, yang diadakan
oleh Centre for Strategic  and International Studies (CSIS) di Hotel
Aryaduta, Kamis  (12/5).

Nengah menjelaskan bahwa dari segi ekonomis, biaya  pembangunan PLTN mahal
terutama biaya untuk antisipasi  keselamatan.

"Pengamanan keselamatan PLTN itu berlapis-lapis yang  membuat biaya yang
dikeluarkan juga tinggi. Biaya asuransi untuk PLTN  juga mahal," katanya
lalu mengatakan bahwa berdasarkan laporan terakhir  (tahun 2009) biaya
pembangunan PLTN pada beberapa negara mencapai 3.500  dolar AS hingga 5.500
dolar AS/KW.

"Kecelakaan Chernobyl,  Fukushima menunjukkan PLTN bisa distruktif
sekaligus  sangat mahal,"  kata Nengah.

Indonesia juga tidak memiliki sumber daya manusia  industri terampil, ahli
dan memadai. Indonesia juga kekurangan dana  investasi biaya pembangunan
proyek, infrastruktur, pendidikan dan  kesehatan. Untuk membangun PLTN juga
membutuhkan waktu lima hingga  sepuluh tahun, sementara umur PLTN antara
22-25 tahun.

Dari studi  kelayakan PLTN dan pengalaman pembangunan pusat listrik fosil
di  Indonesia diketahui biaya pembangunan PLTN sebesar tiga kali  biaya
pembangunan PLTU Batubara atau empat kali biaya pembangunan PLTGU  Gas
Bumi. Biaya pembangkitan PLTN dua kali lebih besar dari biaya  pembangkitan
PLTU Batubara.

Nengah menyarankan Indonesia tetap  melanjutkan penggunaan teknologi
konvensional dan sumber daya energi  dalam negeri seperti gas alam,
batubara. Untuk membangun PLTN juga  membutuhkan penerimaan dari publik.

"Kita tidak bisa membangun PLTN  tanpa penerimaan dari masyarakat,"  kata
Nengah.
(ENY/A038)

Editor: Aditia Maruli
COPYRIGHT ©  2011

--
You received this message because you  are subscribed to the Google Groups "GreenLifestyle" group - Share this  email!
To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com
To  unsubscribe from this group, send email to greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com
For  more options, visit this group at http://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id