Saya akan coba menguraikan sebisa saya:
Pertama, menjawab pertanyaan pak Subagio:
Pemahaman yang umum bahwa yang namanya starter adalah cairan yang
mengandung bakteri. Umumnya bakteri pengurai ini berada pada usus hewan
dan manusia. Yaitu bakteri yang hidup dlm kondisi Anaerobe.
Tapi bakteri anaerobe ini bisa dihasilkan dari banyak bahan yang lain,
seperti sampah organik yg kita biarkan terfermentasi secara anaerob.
Kalau kondisi anaerob ini bisa dipertahankan maka lama kelamaan jumlah
bakteri anaerob yaitu bakteri yang menghasilkan gas metana akan menjadi
banyak dan ini bisa menjadi starter.
Yang paling sederhana adalah menggunakan kotoran hewan/manusia dan poin
penting disini adalah kita cukup menggunakan kotoran hewan atau manusia
hanya sekali saja yaitu pada saat kita menempatkan kotoran ini dalam
struktur biogas (yaitu struktur anaerobe, struktur tanpa oksigen).
Setelah konstruksi biogas menghasilkan metana maka cairan dari struktur
ini bisa menjadi starter.
Kedua mengenai struktur biogas:
Secara umum ada dua jenis struktur biogas yang paling banyak digunakan
didunia yaitu struktur China yang lebih sering dikenal dengan Fixed Dome
dan satu lagi yaitu struktur India yang lebih sering dikenal dengan nama
Floating Digester.
Masing masing type ini memiliki kelebihannya dan kekurangannya.
Saya sendiri menggunakan struktur Floating Digester karena lebih mudah
dalam maintenance.
Ketiga: Kalau struktur biogas sudah diisi dengan kotoran hewan sebagai
sumber bakteri. Maka selanjutnya bakteri harus diberi MAKAN. Makanan
bakteri bisa kotoran hewan (seperti biogas yang dipakai di peternakan),
bisa juga daun daunan atau sampah organik yang lain.
Saya sendiri dirumah menggunakan sampah dapur sebagai makanan biogas ini
dan dengan 2 sampai 3 kg sampah organik yang memiliki kandungan
karbohidrat tinggi (kulit pisang, kulit pepaya, buah busuk, sisa nasi
dll) sudah bisa melahirkan gas selama 2,5 jam dan gas ini dihasilkan
dalam waktu 24 jam.
Rasio gas terhadap bahan ==> Kotoran hewan : daun daunan : sampah dapur
= 30 kg : 10 kg : 1 kg --------> menghasilkan jumlah gas yang sama.
Kalau mau brosur, silahkan japri saja.
Rahayu,
Deepak
Subagio Danuningrat wrote:
> Sdr Deepak
> Terima kasih untuk analisanya, bahwa tanpa kotoran hewan , Biogas bisa dihasilkan dari daun-daunan kering, yang difermentasi.
> Maaf mau Tanya, untuk starternya, bisa menggunakan apa saja ? Ada kelompok petani di Sukabumi, yang bisa membuat starter dari buah Maja, namun buat tsb tidak mudah didapat.
> Terima kasih dan salam
> Subagio
>
> -----Original Message-----
> From: keioranto@yahoo.com [mailto:keioranto@yahoo.com]
> Sent: Tuesday, March 22, 2011 8:23 PM
> To: greenlifestyle@googlegroups.com
> Subject: Re: [greenlifestyle] Desain biogas
>
> Oh kebalik yah hehehe tenkyu atas infonya
>
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
> -----Original Message-----
> From: "Deepak D. G." <ghindwani@gmail.com>
> Sender: greenlifestyle@googlegroups.com
> Date: Tue, 22 Mar 2011 21:10:51
> To: <greenlifestyle@googlegroups.com>
> Reply-To: greenlifestyle@googlegroups.com
> Subject: Re: [greenlifestyle] Desain biogas
>
> Hallo Pak Keioranto,
>
> Energi kotoran hewan adalah yang terendah, sedangkan daun daunan sedikit
> lebih tinggi dari kotoran hewan.
>
> Deepak
>
>
> keioranto@yahoo.com wrote:
>
>> Kalo gak salah sih bisa pake sampah daun, cuma kalo gak salah lagi sih energi yg dihasilkan lebih rendah dari kotoran hewan.
>>
>>
>> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>>
>>
--
You received this message because you are subscribed to the Google Groups "GreenLifestyle" group - Share this email!
To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com
To unsubscribe from this group, send email to greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com
For more options, visit this group at http://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id