SLEMAN, KOMPAS.com — Warga Dusun Gondanglegi, Desa Wedomartani, Kecamatan Ngemplak, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, berswadaya menyewa alat berat untuk membersihkan aliran Sungai Kuning yang melintas di wilayah tersebut dari lahar dingin Gunung Merapi yang mengendap di sungai itu.
"Sejak banjir lahar turun beberapa waktu lalu hingga saat ini timbunan material lahar dingin dan sampah pepohonan ataupun kayu yang hanyut telah menyumbat dam dan telah menyentuh bibir atas jembatan," kata pemuka dusun setempat, Sarjiono, Senin (8/11/2010).
Menurut dia, karena warga merasa terancam banjir lahar dingin akan meluap ke perkampungan, mereka kemudian bergotong royong membersihkan aliran Sungai Kuning.
Namun, karena selama tiga hari tidak membuahkan hasil yang optimal serta kiriman material dan sampah terus terjadi, warga kemudian berinisiatif untuk menyewa alat berat.
"Setelah kemarin kami melakukan rembuk kampung diputuskan untuk menyewa alat berat guna membersihkan aliran sungai. Dari situ, warga juga sepakat untuk swadaya dan tidak menunggu bantuan dari pemerintah," katanya.
Ia mengatakan, warga yang memiliki simpanan cukup uang dikumpulkan untuk menyewa alat berat Rp 5 juta per hari.
"Kami baru mampu untuk menyewa alat berat selama satu hari, mudah-mudahan dalam satu hari ini mampu untuk mengeruk dam dan membersihkan aliran sungai di bawah jembatan sehingga air dan lahar dapat mengalir lancar," katanya.
Sarjiono mengatakan, jika lahar dingin ini tidak dibersihkan, maka ada sekitar 90 kepala keluarga yang terancam luapan banjir lahar dingin yang dikhawatirkan dapat merusak rumah dan ladang serta pertanian milik warga.
"Kami tidak mau menunggu sampai ada korban. Untuk itu kami segera mengambil keputusan untuk mengeruk dasar sungai agar air tidak meluap ke perkampungan," katanya.
From: greenlifestyle@googlegroups.com [mailto:greenlifestyle@googlegroups.com] On Behalf Of Institut of Social-Ecology Studies Indonesia
Sent: Friday, November 05, 2010 8:48 AM
To: greenlifestyle@googlegroups.com
Subject: Re: [greenlifestyle] Fw: Hati-Hati Bantuan untuk Korban Merapi Salah Sasaran
Saya heran
Kenapa dlm situasi seperti ini anda masih memikirkan beli rokok jajan dll
Setahu saya, seluruh kebutuhan dasar korban termasuk tenda, konsumsi medis transport dll termasik snak dan makanan bayi telah berusaha dicukupi oleh donatur2 yg berbondong2 membantu
Kecuali dapur umum telah tutup karena kecapean konsumsi selalu tersedia dan jika stok persediaan logistik telah menipis, berita ini lansung tersebar melaui jaringan relawan dr manapun datangnya
Meskipun tdk dipungkiri ada org org yg memanfaatkan situasi dg meminta data kebutuhan korban lalu pergi. Bahkan adapula yang datang ke barak pasang spanduk foto2 lalu pergi dll
Jd saya heran bagaimana dlm situasi seperti ini pengungsi masih membutuhkan UANG?
Jk kebutuhan dasarnya tercukupi dibarak bahkan rokok pun kadang2 tersedia.
Soal PMI
Saya bukan aktivis pmi tp saya beberapakali bekerja bersama mereka, yg saya tau kinerja mereka cukup baik. Mereka jg turun langsung menangani korban jika ada kekurangan saya kira sangat wajar. Soal bekerjasama dg pemerintah atau dg pihak lain saya gak tau tp yg pasti justru dlm situasi sprti ini yg paling berperan adl org yg mau bekerjasama dg pihak lain
Jgn jual penderitaan korban!!!
Krn smua jg tahu korban bencana pasti menderita
Saya tdk peduli apakah bantuan sampek atau tdak ketangan korban
Yg saya tahu ketika kita niat berderma tuhan pasti menctatnya
Dan org2 yg tega 'memanfaatkan' situasi urusannya hanya dg tuhannya--- jk punya---
Wasalamwww.bio-industries.com
good chemicals good life
From: "skephi" <skephi@cbn.net.id>Sender: greenlifestyle@googlegroups.comDate: Thu, 4 Nov 2010 12:40:00 +0700ReplyTo: greenlifestyle@googlegroups.comSubject: Fw: [greenlifestyle] Fw: Hati-Hati Bantuan untuk Korban Merapi Salah Sasaran----- Original Message -----From: S.Setyo RahardjoTo: skephiSent: Thursday, November 04, 2010 12:36 PMSubject: Bls: [greenlifestyle] Fw: Hati-Hati Bantuan untuk Korban Merapi Salah SasaranRekan Kurniawan,
Sebenarnya lembaga-lembaga seperti itu memang telah memiliki reputasi bagus. Namun sebagai keluarga dari korban Merapi, saya melihat bantuan itu selalu mentok di pusat (pemerintah pusat atau daerah) dan entah sampai kapan bisa dinikmati oleh para korban. Sebab jika bantuan itu masuk ke lembaga pemerintahan (karena biasanya seperti dari PMI diserahkan kepada aparat pemerintah), maka birokrasi Indonesia ini belum memungkinkan korban segera mendapatkan haknya. Jadi alangkah baiknya jika bantuan itu langsung diserahkan kepada korban, sehingga manfaatnya akan langsung terasa bagi mereka. Jadi apabila perusahaan anda berniat memberikan bantuan, sebaiknya langsung kepada korban. Jika berkenan saya bisa memfasilitasi bagaimana kita menyalurkan bantuan tersebut, tapi lebih baik dalam bentuk uang, mengingat saat ini kebutuhan logistik masih mencukupi, tetapi belum ada yang memikirkan bagaimana mereka kehilangan harta benda, mata pencaharian, sementara mereka butuh untuk beli rokok, jajan anak-anak, dan kehutuan lain yang tidak didapatkan di barak pengungsian.
Terima kasih atas segala perhatiannya
Sarono Setyo Rahardjo
HP: 0818494497
Dari: skephi <skephi@cbn.net.id>
Kepada: ss_rahardjo@yahoo.co.id
Terkirim: Kam, 4 November, 2010 11:36:20
Judul: Fw: [greenlifestyle] Fw: Hati-Hati Bantuan untuk Korban Merapi Salah Sasaran
----- Original Message -----From: Kurniawan NugrohoSent: Tuesday, November 02, 2010 3:30 PMSubject: Re: [greenlifestyle] Fw: Hati-Hati Bantuan untuk Korban Merapi Salah Sasaran
Dear Rekans,
Kami sebagai perusahaan dan keluarga besar karyawan secara berkala melakukan kegiatan sosial walau masih dalam skala bersahaja.
Selama ini dengan pertimbangan efisiensi kami mempercayakan bantuan tersebut melalui lembaga seperti PMI atau UNICEF.
Sehubungan dengan aksi sosial bantuan Merapi Mentawai, kami berencana menyalurkan bantuan tersebut melalui lembaga seperti PMI.
Tidak ada gading yang tak retak, memperhatikan situasi seperti dibawah, mohon berbagi informasi apakah lembaga2 seperti PMI masih bisa diandalkan?
Thank You and Best Regards,
Wawan
"skephi" <skephi@cbn.net.id>
Sent by: greenlifestyle@googlegroups.com11/02/2010 03:08 PM
Please respond to
greenlifestyle@googlegroups.com
To<greenlifestyle@googlegroups.com> cc Subject[greenlifestyle] Fw: Hati-Hati Bantuan untuk Korban Merapi Salah Sasaran
----- Original Message -----
From: skephi
To: lingkungan@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, November 02, 2010 3:05 PM
Subject: Fw: Hati-Hati Bantuan untuk Korban Merapi Salah Sasaran
----- Original Message -----
From: S.Setyo Rahardjo
To: beritabumi@yahoogroups.com
Cc: SKEPHI
Sent: Tuesday, November 02, 2010 1:07 PM
Subject: Hati-Hati Bantuan untuk Korban Merapi Salah Sasaran
Perkenalkan saya Sarono setyo Rahardjo. Saya lahir dan besar di Dusun Pelemsari, Kel. Umbulharjo, Kec. Cangkringan, Kab. Sleman, DI Yogyakarta. Saya sendiri kehilangan 6 saudara yakni 1 keluarga dari Adiknya Bapak saya (5 org) dan 1 orang lagi anaknya Bude saya. Dusun Pelemsari meliputi Kihahrejo, Pelemsari, dan Ngrangkah, di mana dusun ini merupakan salah satu daerah terparah akibat letusan Gunung Merapi. Setidaknya 30 org dari dusun ini meninggal, ratusan hewan mati, dan hampir seluruh rumah hancur diterjang awan panas dari Gunung Merapi. Mereka saat ini tinggal di barak pengungsian. Namun sebagai korban utama dari letusan G Merapi itu, mereka seperti dilupakan oleh para pejabat. Di antara pejabat, artis, pengusaha, dll yang terliput mengunjungi korban G Merapi, hingga surat ini saya tulis, belum ada satupun dari mereka yang mencari atau menemui para korban yang anggota keluarganya meninggal untuk sekedar memberikan semangat kepada mereka. Bahkan banyak bantuan-bantuan yang dialamatkan pada mereka (pengungsi dari Pelemsari/Kinahrejo, Ngrangkah) ternyata nyasar di posko-posko yang lain. Untuk itu saya menghimbau kepada para dermawan untuk hati-hati menyalurkan bantuan karena banyak yang salah sasaran. Mereka yang menjadi korban utama (rumah sudah tidak punya, hewan habis, dan keluarganya meninggal) justru tidak mendapat perhatian utama dari para pejabat maupun para dermawan. Untuk itu apabila dari rekan-rekan akan memberikan bantuan, berikut nama-nama yang dapat dihubungi yang merupakan warga korban utama dari G Merapi tersebut diantaranya:
Kepala Dusun (Kadus) Pelemsari Bpk. Ramijo
Ketua RT Pelemsari, Bpk Margo Utomo,
Ketua RT Ngrangkah, Bpk Badiman
Demikian pemberitahuan ini, semoga niat kita untuk membantu benar-benar diterima oleh yang benar-benar membutuhkan. Sebab khusus untuk pengungsi dari Pelemsari, Kinahrejo, Ngrangkah ini belum tahu sampai kapan mereka mengungsi mengingat rumah mereka sudah hancur, perekonomian sudah tidak jalan karena ternak (sapi perah yang merupakan penghasilan utama) sudah tidak punya. Jadi mereka ini benar-benar membutuhkan perhatian dari kita semua. Jika ada yang ditanyakan dapat menghubungi saya di 0818494497.
Salam,
Sarono Setyo Rahardjo