Hari ini puluhan siswa SD, SMP dan SMU merayakan coral day di Pulau Serangan, Pantai melastri, Bali
Penanaman terumbu karang juga menjadi bagian acara ini
bagi yang berminat foto melihat foto prosesnya silahkan mengunjungi facebok kami: Indonesia for coral day
Siaran Pers
Peringatan Hari Karang dipusatkan di Pulau Serangan
Desa Serangan, Denpasar, BALI, 22 April 2010 Hari ini ribuan stek karang ditanam di Bali, untuk menandai dimulainya gerakan Hari Karang. Kegiatan ini diselenggarakan oleh sejumlah organisasi lingkungan, asosiasi pengusaha karang, dan kelompok-kelompok nelayan tradisional. Secara nasional, Desa Serangan terpilih menjadi tuan rumah kegiatan ini. Kegiatan penanaman karang juga dilaksanakan di Sulawesi Tenggara dan Kepulauan Seribu.
Gerakan Hari Karang ini dilakukan untuk mengajak warga masyarakat berkontribusi terhadap upaya pelestarian terumbu karang dan perbaikan kawasan pesisir laut di Indonesia. Terumbu karang adalah bagian dari ekosistem pesisir laut yang selama ini rentan terhadap kerusakan.
Di beberapa lokasi lain juga dilakukan pembersihan pantai dan laut, pemutaran film, pameran foto dan berbagai kegiatan lain oleh berbagai organisasi di lebih dari enam lokasi di seluruh Indonesia. Beberapa lokasi yang akan melakukan kegiatan ini bersama-sama adalah: Nusa Penida, Tanjung Benoa dan Desa Bondalem, Bali, Kepulauan Seribu Jakarta, Pangandaran Jawa Barat, Pulau Hari Sulawesi Tenggara, Pulau Maratua dan Bontang Kalimantan Timur serta pemutaran film terumbu karang di sejumlah sekolah di Jakarta, Bogor dan Kendari.
Ancaman yang dihadapi terumbu karang sangat besar namun tidak terperhatikan karena terumbu karang berada di bawah laut dan apa yang terjadi di sana tidak langsung dapat terlihat dan terpantau, kata Ery Damayanti, Ketua Penyelenggara Hari Karang.
Tahun ini, Pulau Serangan di Bali dipilih sebagai tuan rumah rangkaian kegiatan Hari Karang secara nasional. Bali terpilih menjadi lokasi pertama karena Bali merupakan jendela yang menghubungkan langsung Indonesia dengan dunia internasional. Sementara Pulau Serangan sendiri merupakan salah satu contoh pulau kecil yang telah mengalami kerusakan masif akibat reklamasi besar-besaran di akhir tahun 1980-an. Akibat proyek tersebut terumbu karang hancur, hasil tangkapan ikan nelayan Serangan berkurang drastis dan bentang alam perairan laut Serangan berubah total.
Setelah lebih dari sepuluh tahun kami melakukan usaha restorasi karang di wilayah kami, hari ini hasilnya sudah mulai terlihat; ikan melimpah dan pendapatan masyarakat nelayan kembali pulih, kata I Wayan Patut, Ketua Kelompok Nelayan Pesisir Pulau Serangan, Bali. Mudah-mudahan pengalaman kami bisa menjadi contoh dan bermanfaat bagi kelompok lain di Indonesia, lanjut Patut.
Selain kelompok-kelompok masyarakat, gerakan ini juga didukung oleh Kementrian Kelautan dan Perikanan. Ahsanal Kasasiah dari Direktorat Konservasi dan Taman Nasional Laut mengatakan, Kami mendukung Gerakan Hari Karang ini karena sesuai dengan program-program yang telah dikembangkan oleh Kementrian Kelautan dan Perikanan di seluruh Indonesia, termasuk yang telah dilakukan di Pulau Serangan.
Untuk keterangan lebih lanjut silakan hubungi:
Ery Damayanti, Ketua Penyelenggara Hari Karang, 0811 113603
I Wayan Patut, Ketua Kelompok Nelayan Pesisir Karya Segara, 0813 38675298
Nabiha Shahab, Hubungan Media, 0813 14213432