Saturday, 24 April 2010

Re: Bls: [greenlifestyle] habis menanam lalu ngapain?

Terimakasih atas pengamatan yang benar bahwa kegiatan penanaman itu seprti namanya ya cuma nanam, sesudah itu hidup atau mati walahualam, pokoknya sudah nanam aja. Kang Rully yg bilang bhw "survival rate" / yg bertahan hidup cuma 10% itu masuk akal sekali, bahkan menurut nalar saya mestinya max 5% saja. Mengapa ?
- milih lokasi, jenis tanaman , kualitas tanaman dan waktu tanam semuanya asal-asalan.(Hanya demi seremoni dan publisitas)
- teknik nanam berikut kelengkapan perlindungan tanaman muda sama sekali diabaikan.( Anggaran habis hanya untuk beli bibit tanaman)
- pemeliharaan pasca tanam tidak difikirkan. (Pemahaman bahwa tanaman adalah makhluk hidup sangat minim)

Maka hasilnya mengenaskan. Seremoni yg akhirnya "membunuh" 90-95% makhluk hidup ( dlm angka bisa ratusan juta pohon) bisa disebut Upacara Sadis Pembunuhan Masal, bukan ?

Bagaimana mencapai hasil penanaman yg terbaik ? Beberapa tips :
1. Mari mulai kritis bahwa gerakan pro lingkungan bukan sarana gagah2an, demi publisitas, atau alasan sekedar pencitraan belaka. Melainkan upaya setulus hati untuk mempertahankan kehidupan di planet ini agar layak diwariskan pada generasi berikut (paling kurang sebaik kita menerimanya dari generasi sebelum kita)
2. Menanam berarti membangun hidup tanaman di tempat baru. Maka harus diyakini bahwa habitat barunya itu bisa menghidupi, bukan justru mematikannya.
3. Kelayakan dan alokasi pembiayaan adalah :
-Siapkan anggaran untuk survei lokasi, tentukan jenis yg sesuai, beli bibit dan transport sd lubang tanam,
- Biaya penanaman : ongkos buat lubang tanam standar, perbaikan media tanam, penyangga batang dan pelindung dari binatang pemangsa tanaman muda setara Rp. 30.000 - 50.000 / tanaman bila dikerjakan oleh tukang. Ada yg mau kerjabakti ? Tinggal dikurangi proporsional.
- Biaya pemeliharaan : menyiram, memupuk, merawat postur, memberantas hama, setara Rp.15.000 / bln x min 12 bulan = Rp 180.000 / phn.
Cat : biaya ckp variatif trgantung banyak faktor: jumlah pohon, kondisi medan, ketepatan memilih jenis, ketersediaan material pendukung serta terpenting : ketersediaan tenaga pelaksananya.

Maka, diluar ongkos seremoni dan dianggap bibitnya beli secara komersial Rp 20.000 / phn, total dana yg harus disiapkan skitar Rp. 230.ooo - 250.ooo per pohon sd layak hidup mandiri. Sama sekali tidak murah !

Kalau punya dana 100jt, termasuk unt seremoni 20jt, maka max tan. Yg bisa ditanam hanya 80jt / 230.000 = lk 350 phn saja. Perlu dicukupkan beli bibit dan biaya tanam itu max 17 juta, maka selesai upacara, HARUS ada dana sekurangnya 350 ph X 180.000 = Rp 63.Juta unt pemeliharaan = 63% dr seluruh biaya !!!

Nah, tips saya mengenai pemanfaatan dana sebesar itu untuk pemeliharaan ;
1. Pilih SD terdekat. Hub Kepala Sekolah. Atur rencana 'kontrak' pemeliharaan dgn pembayaran bertahap. Kalau perlu bulanan. Dana unt : beli peralatan dan bahan pemeliharaan (teknis terincinya kalau disampaikan di sini akan panjang banget) buat sumur di sekolah, selebihnya unt sumbang perbaikan sarana sekolah, insentif unt guru2 pendamping dll.
2. Setiap POHON yang sdh diberi Nama ( misalnya Trisno)
saat penanaman akan punya ortu asuh : seorsng dari perusahaan yg bikin acara dan satu lagi si anak sekolah yang memelihara. Status pertumbuhan Trisno dicatat dalam satu buku Catatan Riwayat Pohon (CRP) yg diisi setiap kali ada tindakan kepada Trisno, juga kalau ada kejadian spt sakit, rusak, tumbuh daun baru dst.
3. CRP dibuat oleh Panitia Penanaman, diisi oleh siswa pengasuh, disimpan di Sekolah. Ortu yg dari perusahaan wajib kunjungi Trisno min per 3 bulan.
4. Pada akhir tahun pemeliharaan, pohon yg paling baik tumbuhnya dengan pengisian CRP paling rapi akan mendapat hadiah.

Ribet ? Memang iya. Tapi tdk perlu dirinci lagi bahwa akan banyak manfaat yg diperoleh pihak2 yang berdedikasi dalam program ini.

Teman2 GLS yang berminat dapat buat Workshop tentang program penghijauan ini. Untuk mendalami bahkan mengembangkan metoda terbaik dan ter praktis yg bisa dilakukan dlm implementasi program ini.

Sekarang sdh mulai dibutuhkan "konsultan" penanaman mengingat berbagai rencana nasional gerakan penanaman besar-besaran yg angkanya milayaran pohon.

Adalah sangat mungkin "konsultan" bersertifikat lulusan Workshop GLS dicari dan diperlukan jasanya di seantero negeri.

Salam Hijau Lestari,
Bintang


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From: Suparman Nahar <suparmannahar@yahoo.co.id>
Date: Fri, 23 Apr 2010 22:17:33 +0800 (SGT)
To: <greenlifestyle@googlegroups.com>
Subject: Bls: [greenlifestyle] habis menanam lalu ngapain?

Paling tidak ada usaha, apaun yg dilakukan harus ada usaha, dari pada tdk sama sekali, lakukan yg bisa kamu lakukan, dari seribu kali menanam, mudah-mudahan 100 saja yg benar2 jadi khan sudah mencoba....

--- Pada Jum, 23/4/10, nik.e <nike.pd@gmail.com> menulis:

Dari: nik.e <nike.pd@gmail.com>
Judul: [greenlifestyle] habis menanam lalu ngapain?
Kepada: "GreenLifestyle" <greenlifestyle@googlegroups.com>
Tanggal: Jumat, 23 April, 2010, 10:53 AM

Beberapa tahun terakhir ini, sering banget diadakan acara penanaman
pohon. Apalagi kalo acaranya dibuat oleh institusi/perusahaan besar,
biasanya selain mengundang petinggi, juga mengundang public figures
seperti selebriti.
Hanya saja, nggak jarang yah acara-acara seperti itu kesannya sekadar
seremonial. Salah satu cara sebuah institusi untuk mendapat publisitas
positif. selanjutnya? tindak lanjut kegiatan penanaman pohon tersebut
masih dipertanyakan. Siapa yang merawat? bagaimana perawatannya?
Bukannya melihat kegiatan penanaman pohon ini sebelah mata, tapi
selain urusan 'menanam pohon'. ada juga ga sih gerakan 'memelihara
pohon'? karena dikhawatirkan program penanaman pohon akan percuma
kalau ngga disertai pemeliharaan..:)

--
You received this message because you are subscribed to the Google Groups "GreenLifestyle" group - Share this email!
To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com
To unsubscribe from this group, send email to greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com
For more options, visit this group at http://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id

--
You received this message because you are subscribed to the Google Groups "GreenLifestyle" group - Share this email!
To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com
To unsubscribe from this group, send email to greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com
For more options, visit this group at http://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id