Monday, 25 June 2012

Re: [greenlifestyle] Info pelatihan menarik: Pelatihan Cara Berpikir Sistem utk Perencanaan Strategis

Wah, pasti bagus dan perlu ini ya, Mel.. Sayang sy gak bisa ke Bandung tgl itu..

Semoga yg ikut pelatihan bisa menerapkan utk kepentingan publik di Republik tercinta ini yaa.. :)

Salam
Anita
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

From: armely meiviana <ameiviana@gmail.com>
Sender: greenlifestyle@googlegroups.com
Date: Mon, 25 Jun 2012 12:54:21 +0700
To: greenlifestyle<greenlifestyle@googlegroups.com>
ReplyTo: greenlifestyle@googlegroups.com
Subject: [greenlifestyle] Info pelatihan menarik: Pelatihan Cara Berpikir Sistem utk Perencanaan Strategis

Kawans,

Ini ada info pelatihan menarik, yaitu pelatihan Cara Berpikir Sistem
untuk Perencanaan Strategis. (tgl 7-8 Juli 2012 di Bandung)

http://www.facebook.com/photo.php?fbid=10150908363523183&set=a.112698228182.96314.657963182&type=1&ref=notif&notif_t=comment_mention&theater

Mungkin ada yg bertanya,"Apa sih pentingnya belajar berpikir sistem?"

Bagi mereka yang tidak ingin sekedar beraktivisme, tp ingin
menghasilkan sebuah perubahan yang berarti, maka pelatihan ini menjadi
penting sekali.

Karena konon kabarnya....:-) belajar berpikir sistem membantu kita untuk memahami
permasalahan dengan terlebih dahulu memahami pola hubungan antara
elemen yg satu dgn yg lainnya terkait dengan permasalahan yg dihadapi. Atau istilah kerennya, memahami permasalahan secara holistik ;-) Hal ini akan membantu kita dalam mencari solusi yang paling efektif dengan
dampak negatif paling minimal.

Biaya pelatihannya relatif murah nih, apalagi bagi yg kelompok beranggotakan 6 org.

Sila mendaftar bagi yg tertarik....smoga belum kehabisan tempat.

Salam,
melly


--
You received this message because you are subscribed to the Google Groups "GreenLifestyle" group - Share this email!
To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com
To unsubscribe from this group, send email to greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com
For more options, visit this group at http://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id

[greenlifestyle] Info pelatihan menarik: Pelatihan Cara Berpikir Sistem utk Perencanaan Strategis

Kawans,

Ini ada info pelatihan menarik, yaitu pelatihan Cara Berpikir Sistem
untuk Perencanaan Strategis. (tgl 7-8 Juli 2012 di Bandung)

http://www.facebook.com/photo.php?fbid=10150908363523183&set=a.112698228182.96314.657963182&type=1&ref=notif&notif_t=comment_mention&theater

Mungkin ada yg bertanya,"Apa sih pentingnya belajar berpikir sistem?"

Bagi mereka yang tidak ingin sekedar beraktivisme, tp ingin
menghasilkan sebuah perubahan yang berarti, maka pelatihan ini menjadi
penting sekali.

Karena konon kabarnya....:-) belajar berpikir sistem membantu kita untuk memahami
permasalahan dengan terlebih dahulu memahami pola hubungan antara
elemen yg satu dgn yg lainnya terkait dengan permasalahan yg dihadapi. Atau istilah kerennya, memahami permasalahan secara holistik ;-) Hal ini akan membantu kita dalam mencari solusi yang paling efektif dengan
dampak negatif paling minimal.

Biaya pelatihannya relatif murah nih, apalagi bagi yg kelompok beranggotakan 6 org.

Sila mendaftar bagi yg tertarik....smoga belum kehabisan tempat.

Salam,
melly


--
You received this message because you are subscribed to the Google Groups "GreenLifestyle" group - Share this email!
To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com
To unsubscribe from this group, send email to greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com
For more options, visit this group at http://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id

Friday, 15 June 2012

[greenlifestyle] Pameran Lingkungan Hidup 2012

Dear Bu Ning,

Ini photo2 kemarin waktu ketemu di Pameran Lingkungan Hidup 2012
Senang bisa ketemu ibu dan mbak2 yang lain. Tetap Semangat dan Cepat Sembuh

Salam dari Esther dan Darrell.

Salam Hijau

God bless you

--
You received this message because you are subscribed to the Google Groups "GreenLifestyle" group - Share this email!
To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com
To unsubscribe from this group, send email to greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com
For more options, visit this group at http://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id

Bls: [greenlifestyle] Pembuatan Biopori

Mbak Gita,

Perkenalkan saya Marsono saya juga telah membuat lubang biopori bahkan sampai ke lingkungan RT saya. Alat waktu itu saya beli di pameran Flona lapangan Banteng tahun kemarin kalo gak salah harganya sekitar 250 ribu. Kalo dilingkungan saya ada petugas kebersihan yang saya minta mengerjakan dengan imbalan seiklasnya dari yang punya halaman biasanya antara 10 sampe 15 ribuan untuk 5 lubang biopori. Semoga berguna selamat membuat Biopori

Salam Hijau


Dari: gita lovusa <gita19@gmail.com>
Kepada: "greenlifestyle@googlegroups.com" <greenlifestyle@googlegroups.com>
Dikirim: Senin, 11 Juni 2012 6:01
Judul: [greenlifestyle] Pembuatan Biopori

Salaam.
Teman-teman, saya ingin membuat lubang biopori di halaman rumah. Gimana caranya ya? Saya sempat baca bahwa alat untuk membuat lubang biopori bisa dipinjam di dinas lingkungan, benar nggak ya? Atau ada orang yang teman-teman kenal yang bisa bikin lubang ini?
Oh iya, saya tinggal di tangerang. Kalo teman-teman tau info mengenai ini, tolong beritahu saya ya.
Makasih sebelumnya.
-gita-
--
You received this message because you are subscribed to the Google Groups "GreenLifestyle" group - Share this email!
To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com
To unsubscribe from this group, send email to greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com
For more options, visit this group at http://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id


[greenlifestyle] [Artikel ] Antisipasi Konsumsi Berlipat Ganda : JELANG RIO+20

Berita lainnya dan selengkapnya lihat di : http://www.pelangi.or.id/news-556-antisipasi-konsumsi-berlipat-ganda.html

Jakarta, Kompas - Dibutuhkan terobosan teknologi dan perubahan gaya hidup untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dunia. Menuju tahun 2050, konsumsi berlipat, sedangkan sumber daya alam merosot kualitas dan kuantitasnya. Adapun jumlah penduduk dunia menjadi sembilan miliar jiwa. Konflik sosial diprediksi akan meningkat.

"Di masa depan bisa terjadi kelangkaan air dan pangan. Kelaparan bisa dibayangkan," kata Direktur Eksekutif Yayasan Pembangunan Berkelanjutan Darwina Widajajanti di Jakarta, Kamis (14/6). Minggu depan, ribuan delegasi dari 115 negara akan berdebat pada Konferensi Pembangunan Berkelanjutan PBB atau Rio+20 di Rio de Janeiro, Brasil.

Di Paris, Perancis, seperti ditulis kantor berita AFP, 150 akademi ilmiah, termasuk yang terpenting di Amerika Utara, Eropa, dan Asia, memperingatkan para delegasi bahwa Bumi menghadapi ancaman ganda, yakni ledakan penduduk dan konsumsi berlebihan.

"Pola konsumsi, terutama di negara berpendapatan tinggi, mengikis modal alam yang merusak kepentingan generasi depan," tulis seruan bersama.

Menurut Darwina, salah satu antisipasi mendesak yang dibutuhkan dunia, termasuk Indonesia, adalah inovasi teknologi pangan yang bisa mengatasi keterbatasan lahan. Pangan yang bisa tahan banjir dan tahan kering. "Yang diharapkan adalah teknologi yang hanya perlu menggunakan sumber daya alam sedikit," katanya. (ISW)

Sumber:Kompascetak


--
You received this message because you are subscribed to the Google Groups "GreenLifestyle" group - Share this email!
To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com
To unsubscribe from this group, send email to greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com
For more options, visit this group at http://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id

Thursday, 14 June 2012

Re: [greenlifestyle] Pembuatan Biopori

kita bisa pinjamin dengan budget yg mbak pnya..asal dikembalikan tepat
waktu aja..


2012/6/13, gita lovusa <gita19@gmail.com>:
> Waaah.. Infonya makin lengkap.
> Makasih banyak yaaa :)
>
> -gita-
>
> --
> You received this message because you are subscribed to the Google Groups
> "GreenLifestyle" group - Share this email!
> To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com
> To unsubscribe from this group, send email to
> greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com
> For more options, visit this group at
> http://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id

--
You received this message because you are subscribed to the Google Groups "GreenLifestyle" group - Share this email!
To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com
To unsubscribe from this group, send email to greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com
For more options, visit this group at http://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id

Bls: [greenlifestyle] UNDANGAN The Indonesian Forum Seri 18, The Indonesian Institute (Tema: Banjir Jakarta:Persoalan Lingkungan atau Politik ?) Pada Hari Rabu 20 Juni 2012 Pukul 14-16 wib

Kalau saja Banyak orang Jakarta mau ke Bogor dan tahu asal banjir, maka kota bogor yg harus diperhatikan, Sampah, aliran kali yg kotor, penghijauan, karena Bogor ada Hulunya Jakarta.....bagaimana


Dari: lola amelia <ameliaislola@gmail.com>
Kepada: sskaskoyo@yahoo.com; ganjarpranowo@yahoo.com; habibi.kurniawan.87@gmail.com; krisdanar_vino@yahoo.com; m_adha85@yahoo.com; okel_c99@yahoo.com; dinfath@gmail.com; arif.dialog@gmail.com; wandiyusuf@gmail.com; usman_abdhali@yahoo.com; aloekman@chemonics.com; cayuningtyas@ndi.org; spurnamasari@ndi.org; yuda_irlang@yahoo.co.id; Venny.lp2@gmail.com; office@wri.or.id; ika_priaryani@yahoo.com; mellaz_id@yahoo.com; firmanjdaeli@yahoo.com; paulr@ndi.org; yuil_ingataku@yahoo.com; indralevi@yahoo.com; la.monalieza@gmail.com; marbawi@gmail.com; jacob.erneste@yahoo.com; Awan Poesoro <awanindonesia@yahoo.com>; Tatak PraptiUjiyati <TPUjiyati@oxfam.org.uk>; Tata Mustasya <mustayat@yahoo.com>; Ari Margiono <me@arimargiono.com>; Aly Yusuf TII <aly_ucup01@yahoo.co.id>; azzam paramadina <azamseep@yahoo.com>; Ahmad Bafagih Paramadina DIP 2011 <ahmad.bafagih@yahoo.co.id>; Rani Handayani Parmadina <aku_anakgembira@yahoo.com>; Luthfi Assyaukanie <assyaukanie@gmail.com>; sugianto tandra <aan.tandra@gmail.com>; Lina ALexandra <lina_alexandra@csis.or.id>; Sandra Sahelangi Media <sandra.sahelangi@gmail.com>; Ika Barikatul Hikmah <aku.panceringjagad@gmail.com>; Popon Anarita <popon.anarita@respect-wl.org>; Saeno AND <saeabdi@gmail.com>; Dodi Ambardi <ambardi5000@yahoo.com>; Syir Asih Amanati paramadina <syanasapa@yahoo.com>; andy agung <agungprihatna@yahoo.com>; A. Sjahnanto STIE Muh Tangerang <Masuto89@yahoo.com>; Jimmy Harlin Aline Paramadina <aline_spongebob@yahoo.com>; ADS Alumni Moderator <alumni-owner@adsjakarta.or.id>; APEKSI <info@apeksi.or.id>; APKASI <info@apkasi.or.id>; Abdul Muis Sekneg <abdulmuis@email.com>; Agus Loekman Chemonics <loekman09@gmail.com>; "benang_komunikasi@yahoo.com" <benang_komunikasi@yahoo.com>; Endah Bayu HIers <smiley_endah@yahoo.com>; Feta <prafidya@gmail.com>; Pak Morang Setara <bunga_reformasi@ymail.com>; Bang Ali <awosiga@yahoo.com>; Bang Rully Chairul Azwar Golkar <chairulazwar@yahoo.com>; Bayu Paramadina <zork_freaks@yahoo.co.id>; Beno <reybeno95@yahoo.com>; Billy Bismarak Parmad Alumni <bil_lee02@yahoo.com>; Bima Arya <bima_arya@yahoo.com>; Bu Asri UPM HI <anairsa@yahoo.com>; Mbak Icha Paramadina HI <shiskha_p@yahoo.com>; Budiman Sudjatmiko <budiman.repdem@yahoo.com>; Bu Erita Nurhalim <enurhalim@worldbank.org>; CSIS <csis@csis.or.id>; Andrinof Chaniago <andrinofchaniago@yahoo.com>; Cecep Galas <cecep.hidayat@gmail.com>; Chairuddin Ambong <chairuddin_ambong@yahoo.com>; Dewi Coriyati PAN <dewi_coryati@yahoo.com>; Eka CETRO <eka@cetro.or.id>; Femi CETRO <femi@cetro.or.id>; Imam Cahyono <icahyono@theprakarsa.org>; Riah Al Azhar Uni <cleveria_sky@yahoo.com>; Medelina CSIS <medelina@csis.or.id>; "cecephidayat@yahoo.com" <cecephidayat@yahoo.com>; contact@sinquilcorp.com; mas_husnie@yahoo.com; mamangantra2000@yahoo.com; muqtafa@gmail.com; ababil55@yahoo.com; ickezainab@yahoo.com; syaefudinsimon9@gmail.com; wenaspunyaemail@yahoo.com; robypariwisatapost@yahoo.com; verryw@yahoo.com; va_wase@yahoo.com; tahyatplg@yahoo.com; fabian_amos@hotmail.com; btp@ahok.org; murni_agustian@yahoo.com; myhafaz@yahoo.com; jitrokolondam@yahoo.com; iwansetiawan98@ymail.com; sitiyusra@yahoo.co.id; desas_papa@yahoo.co.id; siahaan@gmt.de; fio_21_aimar@yahoo.com; zakir.salmun@gmail.com; wahyusk@ymail.com; yudhavedder@yahoo.co.id; pasti.liberti@gmail.com; miqbal_lux@yahoo.com; susannasunarno@yahoo.com; rangga_bch@yahoo.co.id; ducumkeburuh@yahoo.com; butnoer@gmail.com; bantan_mul@yahoo.com; cundekkeng@gmail.com; inungarea@gmail.com; pd.anthony@inssin.org; ezi_lizera@yahoo.com; salyek@yahoo.com; salma.ir@jamsosindonesia.com; monoarta2005@yahoo.com; b_hidayat@hotmail.com; nurusmufidah@gmail.com; eri_wibowo73@yahoo.com; m.husni.thamrin@fns.org; Roni_febrianto@yahoo.com; jahudin@yahoo.com; Silitonga.boris@gmail.com; propiona_great@yahoo.com; inayah_hidayati@yahoo.com; andrinof@gmail.com; jayadisupriadin@yahoo.com; ganesh@rad.net.id; riekepitaloka@yahoo.com; savitri.1979@gmail.com; anis@migrantcare.net; nining@migrantcare.net; andri_ramzah@yahoo.com; mhusnithamrin@fns.com; ikhsan_magribi@yahoo.com; sylviana.handeni@yahoo.com; q_4pres@yahoo.com; vyannorgha@yahoo.com; smaniyo@yahoo.com; romipernando@yahoo.co.id; maria@kompas.co.id; mariahar@cbn.net.id; hanihamidah@hotmail.com; dino_anoor@yahoo.com; anisa_santoso@yahoo.co.uk; cikditiro31@yahoo.com; desypopoy@gmail.com; wahyu@infid.org; tuti_mks_ppa@yahoo.com; sarwono_foto@yahoo.com; boni.subono@gmail.com; ismiralutfia@yahoo.com; iman@thejakartapost.com; hasbullah.thabrany@yahoo.com; suryachandra.surapaty@gmail.com; tamringalela@gmail.com; Nuning Akhmadi <nuninga@smeru.or.id>; Tedy J. Sitepu <tedy.sitepu@paramadina.ac.id>; pringgodani2@yahoo.com; imparsial@gmail.com; aalski1@yahoo.com; alvon@ylbhi.or.id; ardi@imparsial.org; patunru@lpem-feui.org; suryahadi@smeru.or.id; danar@hotmail.co.id; danardono@parliamentarycenter.or.id; dian rosita <dian.rosita@leip.or.id>; dyan@smeru.or.id; itemic@gmail.com; itemic@yahoo.com; info@ylbhi.or.id; ery nugroho <ery.nugroho@pshk.or.id>; icw@antikorupsi.org; fransfitri@yahoo.com; iko@yappika.or.id; yappika@indosat.net.id; henrisubagiyo@yahoo.com; isaptono@isai.or.id; elizabeth kristi <elizabeth.kristi@ui.ac.id>; ytnat@yahoo.com; rbm apik <rbm_apik@yahoo.com>; ridaya lon <ridaya.lon@gmail.com>; rsefsani@kinerja.or.id; ronald rofiandri <ronald.rofiandri@pshk.or.id>; formappi@cbn.net.id; sebastianku71@yahoo.com; setio soemeri <setio.soemeri@kemitraan.or.id>; suhud@ymail.com; bigs@bdg.centrin.net.id; yuna farhan <yuna.farhan@gmail.com>; yuristmail@yahoo.co.id; agung wasono <agung.wasono@kemitraan.or.id>; pattiro@yahoo.com; WIRATMO PROBO <bimbim@isai.or.id>; Yohanes Masenus <yohanes@circleindonesia.or.id>; Yohanes Circle <kmomangnai@ymail.com>; hetifah@gmail.com; Sabastian Saragih <ssaragih@circleindonesia.or.id>; sebsaragih@hotmail.com; Farini Pane <fpane@chemonics.com>; Alvin Lie <alie@chemonics.com>; Trias Utomo <TUtomo@socialimpact.com>; Agus.wijayanto@kemitraan.or.id; antonwk@cbn.net.id; ziasheko@yahoo.co.id; lilis_enha@yahoo.com; lkpesdam@cbn.net.id; masauf@yahoo.cpm; pakboed@gmail.com; amin@ladangmedia.org; bejo_untung@yahoo.com; eva@ajiindonesia.org; abdoel07@yahoo.com; korpsmenwa@gmail.com; mix.miracle@gmail.com; dwi.myplace.us@gmail.com; prikosohandoko@gmail.com; efdeha@gmail.com; iman@the.jakartapost.com; gemayudha@gmail.com; nova.vany@yahoo.co.id; mhasbibrohim@yahoo.com; djoke_sanggu@yahoo.co.id; sacabdi@gmail.com; bobylukman@yahoo.com; gabe_sinaga@yahoo.co.id; awantoy@yahoo.com; erikpurnamaputra@yahoo.co.id; regarzul@yahoo.co.id; jurnalperempuan@yahoogroups.com; yan kolibau <ykolibau@yahoo.com>; greenlifestyle <greenLifestyle@googlegroups.com>; great_oland@yahoo.com; wimpy_thepooh@yahoo.com; suttad@yahoo.com; sidik pramono <sidikpra@gmail.com>; hanta yuda <hantayuda@yahoo.com>; yayatsp65@yahoo.com; ray2rangkuti@yahoo.com; debrahyatim@gmail.com; mediacare Moderator <mediacare-owner@yahoogroups.com>; jurdifatahullah@rocketmail.com; ihsan_tiui09@yahoo.com; tika.amellia@yahoo.com; hafizhmustariq@ymail.com; muslim.aminuddin@ui.ac.id; nurulfm93@ymail.com; yoel_dian@yahoo.com; raisa.fatia.dewi@gmail.com; nadhi1173@gmail.com; irena_246@yahoo.co.id; dg.coldwind@gmail.com; uyaxdheka@yahoo.com; yuyunnurulfa@yahoo.co.id; ssyifaak3@gmail.com; oktavianaadit@gmail.com; muhammad.delly@gmail.com; mamduch.spirit@gmail.com; ghazizuhdi2@yahoo.com; ahmad.husein.a@gmail.com; desti.ermawati@yahoo.com; vinavinavina@windowslive.com; taufikhidayatplg@yahoo.com; pongherlina@gmail.com; pbhijakarta@yahoo.co.id; ulipbhijak@gmail.com; muryonobabul@yahoo.co.id; siti.istikana@gmail.com; info@mpbi.org; wdy_sekar@yahoo.co.id; den_juntak@yahoo.com; vonnyjpab@cbn.net.it; nuning@smeru.co.id; slubis@smeru.or.id; hari@smeru.or.id; whenysuripto@gmail.com; angela_rianti@yahoo.com; uli_pakpahan@yaho.com; januarrizal@yahoo.com; ardi_bpg@yahoo.com; linanurshanty@gmail.com; abdulmuis@gmail.com; vinvukumbang@yahoo.com; freddybuntana@gmail.com; boyke.siregar@yahoo.com; jeffrey_raynold@yahoo.com; rifai_mtv@yahoo.com; dina_quds@yahoo.co.id; mas_inunk@yahoo.com; rpaul_adrian@yahoo.co.id; vincent.asido.p@gmail.com; icosimajuntak@gmail.com; anfaris_syam@ymail.com; eriksinaga@gmail.com; andreas.arditya@gmail.com; astri@mediaindonesia.com; andisn@jurnas.com; yunda.nabila@kompas.tv; primasabrina15@gmail.com; mediacare@yahoogroups.com; jurnalisme@yahoogroups.com; m.sowwan@gmail.com; amiph_abz@yahoo.co.id; ditta@komnasperempuan.or.id; triantoro@ymail.com; director@titiandamai.or.id; daskoem@yahoo.com; ino.samsul@yahoo.com; jklpk_office@yahoo.co.id
Cc: Adinda Muchtar <tenriangke@yahoo.com>; Benni Inayatullah <benni_inayatullah@yahoo.com>; endang srihadi <endang_srihadi@yahoo.com>
Dikirim: Kamis, 14 Juni 2012 8:44
Judul: [greenlifestyle] UNDANGAN The Indonesian Forum Seri 18, The Indonesian Institute (Tema: Banjir Jakarta:Persoalan Lingkungan atau Politik ?) Pada Hari Rabu 20 Juni 2012 Pukul 14-16 wib

Bersama ini kami mengundang Bapak/Ibu/Sdr/Sdri dalam Diskusi
"THE INDONESIAN FORUM Seri 18"

Waktu            : Rabu, 20 Juni 2012 Pk. 14.00-16.00 WIB
Tema             : Banjir Jakarta:  Persoalan Lingkungan atau Politik ?   
Tempat            : Lt. 1 Gd The Indonesian Institute Jl. Wahid Hasyim 194
                              Kampung Bali, Jakarta Pusat
 
Tahun 2012, mempunyai arti penting bagi DKI Jakarta. Pada tahun ini akan dilangsungkan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Kemudian, bulan Juni setiap tahunnya memiliki arti penting Jakarta, karena pada bulan ini Jakarta merayakan "kelahirannya". Juni 2012 ini Jakarta berusia 485 tahun.
 
Banjir masih menjadi momok yang selalu ada di Pilkada-Pilkada DKI maupun di peringatan HUT Jakarta setiap tahunnya. Penyebab banjir itu sendiri, juga multidimensi mulai dari isu lingkungan yang di dalamnya ada aspek tata ruang Jakarta dan juga perubahan iklim, hingga ke isu politik kota.
 
Dalam konteks Pilkada, setiap Pasangan yang berlaga di Pilkada DKI, selalu menempatkan misi penanggulangan banjir. Bahkan dengan ekstrim berjanji, pada tahun tertentu di masa jabatannya (jika terpilih), Jakarta bebas banjir. Mungkinkah? Sebagian besar dari kita akan menjawab tidak.
 
Kepesimisan ini, lahir secara induksi dari pengalaman Jakarta selama ini hingga berumur 485 tahun. Banjir sudah mulai bersahabat dengan Jakarta sejak tahun 1621 (abad ke-17). Sudah ada sekian gubernur Jakarta yang memenangi Pilkada, tetapi Jakarta tak juga bebas banjir. Meskipun ada  pengurangan "kualitas" banjir namun kebijakan penanggulangan banjir selama ini, dinilai hanya berdampak untuk wilayah dan waktu tertentu, belum masif untuk seluruh wilayah dan penduduk Jakarta.
 
Pertanyaan Diskusi:
1.      Apakah faktor dominan penyebab banjir Jakarta ? Adakah faktor lainnya ? Kenapa ?
2.       Apakah kebijakan yang sudah diambil Pemerintah Provinsi DKI selama ini untuk menanggulangi banjir, sudah tepat untuk konteks banjir Jakarta ?
3.       Apa saja rekomendasi jangka pendek, menengah, dan panjang yang terukur dan dapat dilakukan oleh Pemprov untuk penanggulangan banjir Jakarta?
 
Pengantar diskusi oleh:
(1)Ir. H. Muhammad Sanusi (Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta, Fraksi GERINDRA
(2)Yayat Supriyatna (Pakar tata kota Univiersitas Trisakti)
(3)Ubaidillah (Direktur Eksekutif WALHI Jakarta)
(4)Tarjuki ( Wakil Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Pemprov DKI Jakarta)
 
Moderator: Abdul Rohim Ghazali (Dewan Penasehat The Indonesian Institute).
Sampai jumpa di Diskusi TIF. Pada akhir acara, akan dibagikan rangkuman hasil diskusi.
 
Salam, Adinda Tenriangke Muchtar. Direktur Program The Indonesian Institute
 
Konfirmasi dan Informasi:  Lola 081320255817 – ameliaislola@gmail.com
 
THE INDONESIAN FORUM
Diskusi Bulanan
The Indonesian Institute
Center for Public Policy Research
The Indonesian Institute (TII) adalah lembaga penelitian kebijakan publik yang independen, nonpartisan, dan nirlaba yang didirikan sejak Oktober 2004. Kegiatan TII antara lain kajian masalah-masalah di bidang politik, ekonomi, dan sosial. Selain kajian, TII juga melakukan fasilitasi kelompok kerja serta pelatihan.

Di bidang pendidikan publik, TII juga aktif di kegiatan advokasi publik, penulisan opini dan editorial (Wacana TII), kajian bulanan (Update Indonesia) dan tahunan (Indonesia Report) serta forum diskusi (The Indonesian Forum). TII berkomitmen memberikan sumbangan pada debat-debat kebijakan publik dan memperbaiki kualitas pembuatan dan hasil kebijakan publik dalam situasi demokrasi baru di Indonesia.

The Indonesian Forum adalah kegiatan diskusi tentang masalah-masalah aktual di bidang politik, ekonomi, sosial, hukum, budaya, pertahanan keamanan dan lingkungan. TII mengadakan diskusi ini sebagai media bertemunya para narasumber yang kompeten di bidangnya, dan para pemangku kepentingan dan pembuat kebijakan, serta penggiat civil society, akademisi, dan media.

Diskusi ini dilakukan rutin pada minggu I setiap bulan, bertempat di Gedung The Indonesian Institute, Lt. 1. Jl. K.H. Wahid Hasyim 194  Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Telp. 3905558
 
--
You received this message because you are subscribed to the Google Groups "GreenLifestyle" group - Share this email!
To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com
To unsubscribe from this group, send email to greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com
For more options, visit this group at http://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id


Re: [greenlifestyle] Wah ada juga artis yg siap gak beli baju baru

Selain itu penting juga sering2 buat acara garage sale, jd bisa saling membantu membuang barang yg tidak diperlukan kepada mereka yg lebih membutuhkan.

Contohnya saya pake tas kulit bekas utk kegiatan sehari2. Kebetulan saya lebih suka memakai barang bekas krn biasanya lebih enak digunakan daripada barang baru, seperti sepatu dan baju.

Salam,
Lulu Ratna
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: anita_sy_ar@yahoo.com
Sender: greenlifestyle@googlegroups.com
Date: Thu, 14 Jun 2012 02:46:03
To: greenlifestyle@googlegroups.com<greenlifestyle@googlegroups.com>
Reply-To: greenlifestyle@googlegroups.com
Subject: Re: [greenlifestyle] Wah ada juga artis yg siap gak beli baju baru

Siap.. Bisa Mba' Meli.. Kmrn aq ke pertemuan diskusi (ketemu bu Ning) liat tuh baju dinas harian-ku yg kotak2 ungu... Hehee.. Bagian kerahnya udah sobek2 jadi dilapis saputangan.. Hihihiii..
Pede aja lagii..

Salam GL,
Anita

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-----Original Message-----
From: armely meiviana <ameiviana@gmail.com>
Sender: greenlifestyle@googlegroups.com
Date: Thu, 14 Jun 2012 09:35:52
To: greenlifestyle<greenlifestyle@googlegroups.com>
Reply-To: greenlifestyle@googlegroups.com
Subject: [greenlifestyle] Wah ada juga artis yg siap gak beli baju baru

Wah tnyata ada juga artis aja udh siap ga rajin2 beli baju
baru...*plokplokplokkk

Trus utk yg bukan artis, apa bisa berkomitmen utk gak rajin belanja
baju, sepatu, sendal, tas. apalagi stop gonta-ganti hp, laptop,
kacamata, dsb. apa bisa yak? :-)

http://entertainment.kompas.com/read/2012/06/14/06402597/Lily.Cole.Baju.Lama.untuk.Gaya.Hidup.Hijau

Lily Cole: Baju Lama untuk Gaya Hidup "Hijau"
Kamis, 14 Juni 2012 | 06:40 WIB

LOS ANGELES, KOMPAS.com -- Banyak hal bisa kita lakukan demi
lingkungan yang lebih baik. Model dan pemain film Snow White and the
Huntsman, Lily Cole, menyikapi gaya hidup "hijau" dengan mengenakan
pakaian lama dalam berbagai acara.

Pada Festival Film Cannes yang berlangsung Mei lalu, misalnya, aktris
kelahiran Devon, Inggris, 19 Mei 1988, ini memakai pakaian lamanya. Ia
pun berharap semakin banyak aktris yang tak mengharuskan diri memakai
pakaian baru setiap kali tampil di depan umum.

Rasanya tak masuk akal kalau kita harus memakai baju baru setiap kali
tampil, terutama saat berjalan di karpet merah red carpet.

"Rasanya tak masuk akal kalau kita harus memakai baju baru setiap kali
tampil, terutama saat berjalan di karpet merah (red carpet).
Belakangan ini saya suka bertanya kepada diri sendiri, benarkah perlu
baju baru, sementara di lemari saya punya banyak baju bagus," katanya
kepada Vogue.co.uk.

Sebagian aktris seakan tabu mengenakan baju yang sama untuk beberapa
kesempatan. Bagi Cole, anggapan bahwa aktris hanya boleh memakai satu
baju sekali saja hanyalah mitos.
Bagi dia, membatasi jumlah baju yang kita miliki pun merupakan gaya
hidup ramah lingkungan. Oleh karena itulah, kata Cole, "Kalau kita
memutuskan membeli suatu barang, setidaknya kita sudah
mempertimbangkan untuk memakainya setidaknya sampai lima tahun
mendatang. Beruntung saya bukan orang yang suka mengikuti tren."
(imdb.com/CP)

--
You received this message because you are subscribed to the Google Groups "GreenLifestyle" group - Share this email!
To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com
To unsubscribe from this group, send email to greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com
For more options, visit this group at http://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id

--
You received this message because you are subscribed to the Google Groups "GreenLifestyle" group - Share this email!
To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com
To unsubscribe from this group, send email to greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com
For more options, visit this group at http://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id

--
You received this message because you are subscribed to the Google Groups "GreenLifestyle" group - Share this email!
To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com
To unsubscribe from this group, send email to greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com
For more options, visit this group at http://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id

Re: [greenlifestyle] Wah ada juga artis yg siap gak beli baju baru

Siap.. Bisa Mba' Meli.. Kmrn aq ke pertemuan diskusi (ketemu bu Ning) liat tuh baju dinas harian-ku yg kotak2 ungu... Hehee.. Bagian kerahnya udah sobek2 jadi dilapis saputangan.. Hihihiii..
Pede aja lagii..

Salam GL,
Anita

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-----Original Message-----
From: armely meiviana <ameiviana@gmail.com>
Sender: greenlifestyle@googlegroups.com
Date: Thu, 14 Jun 2012 09:35:52
To: greenlifestyle<greenlifestyle@googlegroups.com>
Reply-To: greenlifestyle@googlegroups.com
Subject: [greenlifestyle] Wah ada juga artis yg siap gak beli baju baru

Wah tnyata ada juga artis aja udh siap ga rajin2 beli baju
baru...*plokplokplokkk

Trus utk yg bukan artis, apa bisa berkomitmen utk gak rajin belanja
baju, sepatu, sendal, tas. apalagi stop gonta-ganti hp, laptop,
kacamata, dsb. apa bisa yak? :-)

http://entertainment.kompas.com/read/2012/06/14/06402597/Lily.Cole.Baju.Lama.untuk.Gaya.Hidup.Hijau

Lily Cole: Baju Lama untuk Gaya Hidup "Hijau"
Kamis, 14 Juni 2012 | 06:40 WIB

LOS ANGELES, KOMPAS.com -- Banyak hal bisa kita lakukan demi
lingkungan yang lebih baik. Model dan pemain film Snow White and the
Huntsman, Lily Cole, menyikapi gaya hidup "hijau" dengan mengenakan
pakaian lama dalam berbagai acara.

Pada Festival Film Cannes yang berlangsung Mei lalu, misalnya, aktris
kelahiran Devon, Inggris, 19 Mei 1988, ini memakai pakaian lamanya. Ia
pun berharap semakin banyak aktris yang tak mengharuskan diri memakai
pakaian baru setiap kali tampil di depan umum.

Rasanya tak masuk akal kalau kita harus memakai baju baru setiap kali
tampil, terutama saat berjalan di karpet merah red carpet.

"Rasanya tak masuk akal kalau kita harus memakai baju baru setiap kali
tampil, terutama saat berjalan di karpet merah (red carpet).
Belakangan ini saya suka bertanya kepada diri sendiri, benarkah perlu
baju baru, sementara di lemari saya punya banyak baju bagus," katanya
kepada Vogue.co.uk.

Sebagian aktris seakan tabu mengenakan baju yang sama untuk beberapa
kesempatan. Bagi Cole, anggapan bahwa aktris hanya boleh memakai satu
baju sekali saja hanyalah mitos.
Bagi dia, membatasi jumlah baju yang kita miliki pun merupakan gaya
hidup ramah lingkungan. Oleh karena itulah, kata Cole, "Kalau kita
memutuskan membeli suatu barang, setidaknya kita sudah
mempertimbangkan untuk memakainya setidaknya sampai lima tahun
mendatang. Beruntung saya bukan orang yang suka mengikuti tren."
(imdb.com/CP)

--
You received this message because you are subscribed to the Google Groups "GreenLifestyle" group - Share this email!
To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com
To unsubscribe from this group, send email to greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com
For more options, visit this group at http://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id

--
You received this message because you are subscribed to the Google Groups "GreenLifestyle" group - Share this email!
To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com
To unsubscribe from this group, send email to greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com
For more options, visit this group at http://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id

[greenlifestyle] Wah ada juga artis yg siap gak beli baju baru

Wah tnyata ada juga artis aja udh siap ga rajin2 beli baju
baru...*plokplokplokkk

Trus utk yg bukan artis, apa bisa berkomitmen utk gak rajin belanja
baju, sepatu, sendal, tas. apalagi stop gonta-ganti hp, laptop,
kacamata, dsb. apa bisa yak? :-)

http://entertainment.kompas.com/read/2012/06/14/06402597/Lily.Cole.Baju.Lama.untuk.Gaya.Hidup.Hijau

Lily Cole: Baju Lama untuk Gaya Hidup "Hijau"
Kamis, 14 Juni 2012 | 06:40 WIB

LOS ANGELES, KOMPAS.com -- Banyak hal bisa kita lakukan demi
lingkungan yang lebih baik. Model dan pemain film Snow White and the
Huntsman, Lily Cole, menyikapi gaya hidup "hijau" dengan mengenakan
pakaian lama dalam berbagai acara.

Pada Festival Film Cannes yang berlangsung Mei lalu, misalnya, aktris
kelahiran Devon, Inggris, 19 Mei 1988, ini memakai pakaian lamanya. Ia
pun berharap semakin banyak aktris yang tak mengharuskan diri memakai
pakaian baru setiap kali tampil di depan umum.

Rasanya tak masuk akal kalau kita harus memakai baju baru setiap kali
tampil, terutama saat berjalan di karpet merah red carpet.

"Rasanya tak masuk akal kalau kita harus memakai baju baru setiap kali
tampil, terutama saat berjalan di karpet merah (red carpet).
Belakangan ini saya suka bertanya kepada diri sendiri, benarkah perlu
baju baru, sementara di lemari saya punya banyak baju bagus," katanya
kepada Vogue.co.uk.

Sebagian aktris seakan tabu mengenakan baju yang sama untuk beberapa
kesempatan. Bagi Cole, anggapan bahwa aktris hanya boleh memakai satu
baju sekali saja hanyalah mitos.
Bagi dia, membatasi jumlah baju yang kita miliki pun merupakan gaya
hidup ramah lingkungan. Oleh karena itulah, kata Cole, "Kalau kita
memutuskan membeli suatu barang, setidaknya kita sudah
mempertimbangkan untuk memakainya setidaknya sampai lima tahun
mendatang. Beruntung saya bukan orang yang suka mengikuti tren."
(imdb.com/CP)

--
You received this message because you are subscribed to the Google Groups "GreenLifestyle" group - Share this email!
To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com
To unsubscribe from this group, send email to greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com
For more options, visit this group at http://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id

[greenlifestyle] Wah ada juga artis yg siap gak beli baju baru

Wah tnyata ada juga artis aja udh siap ga rajin2 beli baju
baru...*plokplokplokkk

Trus utk yg bukan artis, apa bisa berkomitmen utk gak rajin belanja
baju, sepatu, sendal, tas. apalagi stop gonta-ganti hp, laptop,
kacamata, dsb. apa bisa yak? :-)

http://entertainment.kompas.com/read/2012/06/14/06402597/Lily.Cole.Baju.Lama.untuk.Gaya.Hidup.Hijau

Lily Cole: Baju Lama untuk Gaya Hidup "Hijau"
Kamis, 14 Juni 2012 | 06:40 WIB

LOS ANGELES, KOMPAS.com -- Banyak hal bisa kita lakukan demi
lingkungan yang lebih baik. Model dan pemain film Snow White and the
Huntsman, Lily Cole, menyikapi gaya hidup "hijau" dengan mengenakan
pakaian lama dalam berbagai acara.

Pada Festival Film Cannes yang berlangsung Mei lalu, misalnya, aktris
kelahiran Devon, Inggris, 19 Mei 1988, ini memakai pakaian lamanya. Ia
pun berharap semakin banyak aktris yang tak mengharuskan diri memakai
pakaian baru setiap kali tampil di depan umum.

Rasanya tak masuk akal kalau kita harus memakai baju baru setiap kali
tampil, terutama saat berjalan di karpet merah red carpet.

"Rasanya tak masuk akal kalau kita harus memakai baju baru setiap kali
tampil, terutama saat berjalan di karpet merah (red carpet).
Belakangan ini saya suka bertanya kepada diri sendiri, benarkah perlu
baju baru, sementara di lemari saya punya banyak baju bagus," katanya
kepada Vogue.co.uk.

Sebagian aktris seakan tabu mengenakan baju yang sama untuk beberapa
kesempatan. Bagi Cole, anggapan bahwa aktris hanya boleh memakai satu
baju sekali saja hanyalah mitos.
Bagi dia, membatasi jumlah baju yang kita miliki pun merupakan gaya
hidup ramah lingkungan. Oleh karena itulah, kata Cole, "Kalau kita
memutuskan membeli suatu barang, setidaknya kita sudah
mempertimbangkan untuk memakainya setidaknya sampai lima tahun
mendatang. Beruntung saya bukan orang yang suka mengikuti tren."
(imdb.com/CP)

--
You received this message because you are subscribed to the Google Groups "GreenLifestyle" group - Share this email!
To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com
To unsubscribe from this group, send email to greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com
For more options, visit this group at http://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id

[greenlifestyle] UNDANGAN The Indonesian Forum Seri 18, The Indonesian Institute (Tema: Banjir Jakarta:Persoalan Lingkungan atau Politik ?) Pada Hari Rabu 20 Juni 2012 Pukul 14-16 wib

Bersama ini kami mengundang Bapak/Ibu/Sdr/Sdri dalam Diskusi

"THE INDONESIAN FORUM Seri 18"


Waktu            : Rabu, 20 Juni 2012 Pk. 14.00-16.00 WIB

Tema             : Banjir Jakarta:  Persoalan Lingkungan atau Politik ?   

Tempat            : Lt. 1 Gd The Indonesian Institute Jl. Wahid Hasyim 194

                              Kampung Bali, Jakarta Pusat

 

Tahun 2012, mempunyai arti penting bagi DKI Jakarta. Pada tahun ini akan dilangsungkan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Kemudian, bulan Juni setiap tahunnya memiliki arti penting Jakarta, karena pada bulan ini Jakarta merayakan "kelahirannya". Juni 2012 ini Jakarta berusia 485 tahun.

 

Banjir masih menjadi momok yang selalu ada di Pilkada-Pilkada DKI maupun di peringatan HUT Jakarta setiap tahunnya. Penyebab banjir itu sendiri, juga multidimensi mulai dari isu lingkungan yang di dalamnya ada aspek tata ruang Jakarta dan juga perubahan iklim, hingga ke isu politik kota.

 

Dalam konteks Pilkada, setiap Pasangan yang berlaga di Pilkada DKI, selalu menempatkan misi penanggulangan banjir. Bahkan dengan ekstrim berjanji, pada tahun tertentu di masa jabatannya (jika terpilih), Jakarta bebas banjir. Mungkinkah? Sebagian besar dari kita akan menjawab tidak.

 

Kepesimisan ini, lahir secara induksi dari pengalaman Jakarta selama ini hingga berumur 485 tahun. Banjir sudah mulai bersahabat dengan Jakarta sejak tahun 1621 (abad ke-17). Sudah ada sekian gubernur Jakarta yang memenangi Pilkada, tetapi Jakarta tak juga bebas banjir. Meskipun ada  pengurangan "kualitas" banjir namun kebijakan penanggulangan banjir selama ini, dinilai hanya berdampak untuk wilayah dan waktu tertentu, belum masif untuk seluruh wilayah dan penduduk Jakarta.

 

Pertanyaan Diskusi:

1.      Apakah faktor dominan penyebab banjir Jakarta ? Adakah faktor lainnya ? Kenapa ?

2.       Apakah kebijakan yang sudah diambil Pemerintah Provinsi DKI selama ini untuk menanggulangi banjir, sudah tepat untuk konteks banjir Jakarta ?

3.       Apa saja rekomendasi jangka pendek, menengah, dan panjang yang terukur dan dapat dilakukan oleh Pemprov untuk penanggulangan banjir Jakarta?

 

Pengantar diskusi oleh:

(1)Ir. H. Muhammad Sanusi (Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta, Fraksi GERINDRA

(2)Yayat Supriyatna (Pakar tata kota Univiersitas Trisakti)

(3)Ubaidillah (Direktur Eksekutif WALHI Jakarta)

(4)Tarjuki ( Wakil Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Pemprov DKI Jakarta)

 

Moderator: Abdul Rohim Ghazali (Dewan Penasehat The Indonesian Institute).

Sampai jumpa di Diskusi TIF. Pada akhir acara, akan dibagikan rangkuman hasil diskusi.

 

Salam, Adinda Tenriangke Muchtar. Direktur Program The Indonesian Institute

 

Konfirmasi dan Informasi:  Lola 081320255817 – ameliaislola@gmail.com

 

THE INDONESIAN FORUM

Diskusi Bulanan

The Indonesian Institute

Center for Public Policy Research

The Indonesian Institute (TII) adalah lembaga penelitian kebijakan publik yang independen, nonpartisan, dan nirlaba yang didirikan sejak Oktober 2004. Kegiatan TII antara lain kajian masalah-masalah di bidang politik, ekonomi, dan sosial. Selain kajian, TII juga melakukan fasilitasi kelompok kerja serta pelatihan.


Di bidang pendidikan publik, TII juga aktif di kegiatan advokasi publik, penulisan opini dan editorial (Wacana TII), kajian bulanan (Update Indonesia) dan tahunan (Indonesia Report) serta forum diskusi (The Indonesian Forum). TII berkomitmen memberikan sumbangan pada debat-debat kebijakan publik dan memperbaiki kualitas pembuatan dan hasil kebijakan publik dalam situasi demokrasi baru di Indonesia.


The Indonesian Forum adalah kegiatan diskusi tentang masalah-masalah aktual di bidang politik, ekonomi, sosial, hukum, budaya, pertahanan keamanan dan lingkungan. TII mengadakan diskusi ini sebagai media bertemunya para narasumber yang kompeten di bidangnya, dan para pemangku kepentingan dan pembuat kebijakan, serta penggiat civil society, akademisi, dan media.


Diskusi ini dilakukan rutin pada minggu I setiap bulan, bertempat di Gedung The Indonesian Institute, Lt. 1. Jl. K.H. Wahid Hasyim 194  Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Telp. 3905558

 

--
You received this message because you are subscribed to the Google Groups "GreenLifestyle" group - Share this email!
To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com
To unsubscribe from this group, send email to greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com
For more options, visit this group at http://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id

Wednesday, 13 June 2012

Re: [greenlifestyle] Pembuatan Biopori

Waaah.. Infonya makin lengkap.
Makasih banyak yaaa :)

-gita-

--
You received this message because you are subscribed to the Google Groups "GreenLifestyle" group - Share this email!
To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com
To unsubscribe from this group, send email to greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com
For more options, visit this group at http://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id

Tuesday, 12 June 2012

Re: [greenlifestyle] Pembuatan Biopori

Coba ke Lotte Mart (ex Makro), sy pernah liat ada harganya kalo gak salah 150 ribu.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

From: <mazmurin@yahoo.com>
Sender: greenlifestyle@googlegroups.com
Date: Tue, 12 Jun 2012 09:42:15 -0700 (PDT)
To: <greenlifestyle@googlegroups.com>
ReplyTo: greenlifestyle@googlegroups.com
Subject: Re: [greenlifestyle] Pembuatan Biopori


Ya sama: Rp200.000/bh
tapi di Smg.
 
 

--- On Tue, 6/12/12, gita lovusa <gita19@gmail.com> wrote:

From: gita lovusa <gita19@gmail.com>
Subject: Re: [greenlifestyle] Pembuatan Biopori
To: greenlifestyle@googlegroups.com
Date: Tuesday, June 12, 2012, 6:09 AM

Terima kasih infonya ya, Pak Suhendra.
Kalau saya mau beli, harga alat biopori itu berapa ya?

-gita-
--
You received this message because you are subscribed to the Google Groups "GreenLifestyle" group - Share this email!
To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com
To unsubscribe from this group, send email to greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com
For more options, visit this group at http://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id

--
You received this message because you are subscribed to the Google Groups "GreenLifestyle" group - Share this email!
To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com
To unsubscribe from this group, send email to greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com
For more options, visit this group at http://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id

Re: [greenlifestyle] Pembuatan Biopori


Ya sama: Rp200.000/bh
tapi di Smg.
 
 

--- On Tue, 6/12/12, gita lovusa <gita19@gmail.com> wrote:

From: gita lovusa <gita19@gmail.com>
Subject: Re: [greenlifestyle] Pembuatan Biopori
To: greenlifestyle@googlegroups.com
Date: Tuesday, June 12, 2012, 6:09 AM

Terima kasih infonya ya, Pak Suhendra.
Kalau saya mau beli, harga alat biopori itu berapa ya?

-gita-
--
You received this message because you are subscribed to the Google Groups "GreenLifestyle" group - Share this email!
To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com
To unsubscribe from this group, send email to greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com
For more options, visit this group at http://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id

--
You received this message because you are subscribed to the Google Groups "GreenLifestyle" group - Share this email!
To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com
To unsubscribe from this group, send email to greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com
For more options, visit this group at http://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id

Bls: [greenlifestyle] Mohon Bantuan

Share...
Sayang teman telapak ciliwung tdk mendatangi sungai-sungaui kecil sekitar Bogor dan mengadakan observasi, sebenarnya bukan ciliwung tmpt sampah tapi kali2 kecil disekitar penduduk yg tmp sampah, saya sudah lihat 5 aliran sungai jadi tmp sampah.....perbuatan kecil untuk menuju yg besar


Dari: Muhammad Farid <faridilajli@gmail.com>
Kepada: greenlifestyle@googlegroups.com
Dikirim: Selasa, 12 Juni 2012 15:19
Judul: Re: [greenlifestyle] Mohon Bantuan

Yth Bapak dan Ibu,

Saya baru saja pulang kampung.  Persoalan sama juga terjadi.  Namun
setiap musim hujan, sampah2 itu habis terbawa arus ke laut.
Masalahnya selama musim kemarau pemandangan di sungai tidak bagus.
Anehnya di laut pun sampah terbawa entah kemana. Sekarang pun tidak
jelas kemarau dan penghujan, kadang di kemarau datang hujan deras dan
sampah pun menghilang.  Mungkin juga penduduk di kampung saya sangat
sedikit ya.

Yang ingin saya lontarkan, mungkin ada baiknya ada data tentang
penyakit yang mungkin diderita kalau sampah dibiarkan dan berapa biaya
yang harus dikeluarkan.  Dan saya setuju semua dengan diversifikasi
pendekatan yang dikemukakan oleh Mbak Maria.

Teman2 telapak dengan aksi kebersihan sungai ciliwung yang perlu kita
contoh.  Saya yakin banyak pembelajaran dari program mereka.

Salam, Farid


On 6/11/12, Maria Hardayanto <mariahardayanto@gmail.com> wrote:
> Yth pak Suparman,
>
> Maaf, apabila saya ikut nimbrung.
>
> Dari posting pak Suparman, saya perhatikan bapak membutuhkan banyak tempat
> sampah.
>
> Tetapi apakah sesudah warga membuang sampah ke tempatnya maka akan ada yang
> membuang ke TPS?
>
> Maaf banget lho ya pak, permasalahan tidak semudah itu.
>
> Saya mendampingi komunitas bantaran sungai dan mereka sudah bersedia tidak
> membuang sampah ke sungai
>
> Mereka menyimpannya di pinggir sungai untuk di angkut PD Kebersihan tetapi
> ternyata inipun bermasalah
>
> karena kontur tanah di bantaran sungai yang menyulitkan sehingga kendaraan
> triseda PD Kebersihan, tidak bisa mengangkut semua sampah. Akhirnya banyak
> sampah masih tercecer. Ada permasalahan lain, petugas  meminta uang tambahan
> atau sampah tidak diangkut.
>
> Selalu ada masalah apabila mengelola sampah komunitas.
>
> Karena itu saya memulainya dari rumah sendiri. Sampah organik masuk lubang
> resapan biopori, atau kotak takakura atau kolam lele atau budidaya cacing
> atau  komposter komunal  (banyak cara)
>
> Sisanya sampah anorganik. Tidak banyak, asalkan kita menghindari barang2
> berkemasan seperti santan dalam kemasan, minuman dalam kemasan dan masih
> banyak lagi.
>
> Bekas kemasan yang ada (kita kan ngga bisa membeli minyak goreng tanpa
> kemasan, gula tanpa kemasan  [?]) saya kumpulkan dan saya mengajak komunitas
> untuk membuat kerajinan atau saya berikan pada tukang rongsok. Mereka mau
> menerima karena sampah anorganik yang saya berikan dalam kondisi bersih.
>
> Bekas kemasan tersebut tahan berbulan2 kita simpan karena bersih dan umumnya
> tipis.
>
> Sampah yang menggelembung kan biasanya sampah organik  [?]
>
> Intinya itu sih pak. Kalo kita masih membuang ke TPS, kita tidak akan bisa
> berbuat banyak apalagi mengajak orang lain untuk berbuat lebih baik.
>
> Maaf apabila ada kata-kata saya yang tidak berkenan
>
> Salam
>
> Maria
>
>
>
> 2012/6/9 Suparman Nahar <suparmannahar@yahoo.co.id>
>>
>> Pa atau Bu ?, salam hijau
>>
>> Saya sudah mengalami dua daerah untuk menyadari penduduk buang sampah
>> jangan ke kali tapi susah, saya sudah mengadakan sosialisasi sampai dgn
>> menyarankan, tapi kalau penduduk sudah terbiasa buang sampah ke kali dan
>> gratiss, di tempat saya (saya baru pindah), saya mencoba memanggil truk
>> sampah dinas kebersihan, dgn membayar satu KK rp. 5000/bulan, penduduk
>> bilang mahal, padahal bukan mahal tapi kebiasaan yg jelek, saya lagi
>> pendekatan Agama, blum tentu berhasil, jadi sebanyak 40 KK, hanya saya yg
>> membuang sampah naik motor sejauh 4 km ke Bak penampungan sampah setiap 3
>> hari sekali, saya ingin masyarakat melihat apa yg saya lakukan, dan bahwa
>> Zholim membuang sampah ke kali karena kotoran kita kena dampak ke orang
>> lain, Saya ingin Komunitas di JAKARTA melirik kota bogor, karena Jakarta
>> Tengelam karena Kota Bogor, jadi bukan Jakarta yg di hijaukan tapi kota
>> bogor pintu masuk jalur air.
>> Saya hanya Guru jadi mengenai dana saya sama sekali NOL, cuma usaha dan
>> beramal menyadarkan para donasi dan masyarakat......
>>
>> Semoga kita sama-sama berjuang
>> nabung amal, yg catat  yg maha Kuasa....aminn
>>
>> ________________________________
>> Dari: Shanty Syahril <sshanty@gmail.com>
>> Kepada: greenlifestyle@googlegroups.com
>> Dikirim: Sabtu, 9 Juni 2012 10:57
>> Judul: Re: [greenlifestyle] Mohon Bantuan
>>
>> Pak Suparman yb,
>>
>> Wah saya juga menemui persoalan serupa pak. Banyak warga sekitar yang
>> buang sampah ke kali dan sembarangan.
>>
>> Barangkali bapak ada saran, apakah kalau saya ikut langkah bapak untuk
>> menyediakan tempat sampah bagi warga, kira2 mereka tidak akan buang sampah
>> sembarangan lagi?
>>
>> Apakah ada pendekatan lain yang perlu dilakukan juga? Saya masih belum ada
>> gambaran apa yang akan dilakukan bila masyarakat Cimahpar sudah
>> mengumpulkan sampah di tempat sampah?
>>
>> Oh ya Pak, apakah mungkin ya kalau saya coba buat tempat sampah dengan
>> memanfaatkan barang-barang bekas yang ada di sekitar lingkungan saya?
>> Barangkali ada ide Pak?
>>
>> Terima kasih sebelumnya untuk sharingnya Pak
>>
>> salam,
>> shanty
>>
>>
>> 2012/6/5 Suparman Nahar <suparmannahar@yahoo.co.id>
>>>
>>> Teman-teman greenlifestyle
>>> saya sangat butuh :
>>> - 100 tempat sampah untuk masyarakat cimahpar
>>> - Bahan bangunan untuk membuat tempat sampah
>>> acara perkemahan PMR se Kota Bogor, tgl. 25-26-27 Juni 2012
>>> karena masyarakat buang sampah ke kali..........
>>>
>>>
>>> nahar suparmana
>>> 087877751489
>>> www.suparmannahar.blogdetik.com
>>> www.jumbara2012.wordpress.com
>>> ________________________________
>>>
>>>
>>> --
>>> You received this message because you are subscribed to the Google Groups
>>> "GreenLifestyle" group - Share this email!
>>> To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com
>>> To unsubscribe from this group, send email to
>>> greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com
>>> For more options, visit this group at
>>> http://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id
>>
>>
>> --
>> You received this message because you are subscribed to the Google Groups
>> "GreenLifestyle" group - Share this email!
>> To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com
>> To unsubscribe from this group, send email to
>> greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com
>> For more options, visit this group at
>> http://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id
>>
>>
>> --
>> You received this message because you are subscribed to the Google Groups
>> "GreenLifestyle" group - Share this email!
>> To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com
>> To unsubscribe from this group, send email to
>> greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com
>> For more options, visit this group at
>> http://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id
>
>
> --
> You received this message because you are subscribed to the Google Groups
> "GreenLifestyle" group - Share this email!
> To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com
> To unsubscribe from this group, send email to
> greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com
> For more options, visit this group at
> http://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id


--
Muhammad Farid
Secretary of International Negotiation Taskforce
National Council on Climate Change-Indonesia
Kementerian BUMN Building 18th Floor
Jl. Medan Merdeka Selatan No.13
Jakarta 10110, Indonesia
Phone:+62213511400, Facs:+6221351403

--
You received this message because you are subscribed to the Google Groups "GreenLifestyle" group - Share this email!
To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com
To unsubscribe from this group, send email to greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com
For more options, visit this group at http://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id


Re: [greenlifestyle] Mohon Bantuan

Yth Bapak dan Ibu,

Saya baru saja pulang kampung. Persoalan sama juga terjadi. Namun
setiap musim hujan, sampah2 itu habis terbawa arus ke laut.
Masalahnya selama musim kemarau pemandangan di sungai tidak bagus.
Anehnya di laut pun sampah terbawa entah kemana. Sekarang pun tidak
jelas kemarau dan penghujan, kadang di kemarau datang hujan deras dan
sampah pun menghilang. Mungkin juga penduduk di kampung saya sangat
sedikit ya.

Yang ingin saya lontarkan, mungkin ada baiknya ada data tentang
penyakit yang mungkin diderita kalau sampah dibiarkan dan berapa biaya
yang harus dikeluarkan. Dan saya setuju semua dengan diversifikasi
pendekatan yang dikemukakan oleh Mbak Maria.

Teman2 telapak dengan aksi kebersihan sungai ciliwung yang perlu kita
contoh. Saya yakin banyak pembelajaran dari program mereka.

Salam, Farid


On 6/11/12, Maria Hardayanto <mariahardayanto@gmail.com> wrote:
> Yth pak Suparman,
>
> Maaf, apabila saya ikut nimbrung.
>
> Dari posting pak Suparman, saya perhatikan bapak membutuhkan banyak tempat
> sampah.
>
> Tetapi apakah sesudah warga membuang sampah ke tempatnya maka akan ada yang
> membuang ke TPS?
>
> Maaf banget lho ya pak, permasalahan tidak semudah itu.
>
> Saya mendampingi komunitas bantaran sungai dan mereka sudah bersedia tidak
> membuang sampah ke sungai
>
> Mereka menyimpannya di pinggir sungai untuk di angkut PD Kebersihan tetapi
> ternyata inipun bermasalah
>
> karena kontur tanah di bantaran sungai yang menyulitkan sehingga kendaraan
> triseda PD Kebersihan, tidak bisa mengangkut semua sampah. Akhirnya banyak
> sampah masih tercecer. Ada permasalahan lain, petugas meminta uang tambahan
> atau sampah tidak diangkut.
>
> Selalu ada masalah apabila mengelola sampah komunitas.
>
> Karena itu saya memulainya dari rumah sendiri. Sampah organik masuk lubang
> resapan biopori, atau kotak takakura atau kolam lele atau budidaya cacing
> atau komposter komunal (banyak cara)
>
> Sisanya sampah anorganik. Tidak banyak, asalkan kita menghindari barang2
> berkemasan seperti santan dalam kemasan, minuman dalam kemasan dan masih
> banyak lagi.
>
> Bekas kemasan yang ada (kita kan ngga bisa membeli minyak goreng tanpa
> kemasan, gula tanpa kemasan [?]) saya kumpulkan dan saya mengajak komunitas
> untuk membuat kerajinan atau saya berikan pada tukang rongsok. Mereka mau
> menerima karena sampah anorganik yang saya berikan dalam kondisi bersih.
>
> Bekas kemasan tersebut tahan berbulan2 kita simpan karena bersih dan umumnya
> tipis.
>
> Sampah yang menggelembung kan biasanya sampah organik [?]
>
> Intinya itu sih pak. Kalo kita masih membuang ke TPS, kita tidak akan bisa
> berbuat banyak apalagi mengajak orang lain untuk berbuat lebih baik.
>
> Maaf apabila ada kata-kata saya yang tidak berkenan
>
> Salam
>
> Maria
>
>
>
> 2012/6/9 Suparman Nahar <suparmannahar@yahoo.co.id>
>>
>> Pa atau Bu ?, salam hijau
>>
>> Saya sudah mengalami dua daerah untuk menyadari penduduk buang sampah
>> jangan ke kali tapi susah, saya sudah mengadakan sosialisasi sampai dgn
>> menyarankan, tapi kalau penduduk sudah terbiasa buang sampah ke kali dan
>> gratiss, di tempat saya (saya baru pindah), saya mencoba memanggil truk
>> sampah dinas kebersihan, dgn membayar satu KK rp. 5000/bulan, penduduk
>> bilang mahal, padahal bukan mahal tapi kebiasaan yg jelek, saya lagi
>> pendekatan Agama, blum tentu berhasil, jadi sebanyak 40 KK, hanya saya yg
>> membuang sampah naik motor sejauh 4 km ke Bak penampungan sampah setiap 3
>> hari sekali, saya ingin masyarakat melihat apa yg saya lakukan, dan bahwa
>> Zholim membuang sampah ke kali karena kotoran kita kena dampak ke orang
>> lain, Saya ingin Komunitas di JAKARTA melirik kota bogor, karena Jakarta
>> Tengelam karena Kota Bogor, jadi bukan Jakarta yg di hijaukan tapi kota
>> bogor pintu masuk jalur air.
>> Saya hanya Guru jadi mengenai dana saya sama sekali NOL, cuma usaha dan
>> beramal menyadarkan para donasi dan masyarakat......
>>
>> Semoga kita sama-sama berjuang
>> nabung amal, yg catat yg maha Kuasa....aminn
>>
>> ________________________________
>> Dari: Shanty Syahril <sshanty@gmail.com>
>> Kepada: greenlifestyle@googlegroups.com
>> Dikirim: Sabtu, 9 Juni 2012 10:57
>> Judul: Re: [greenlifestyle] Mohon Bantuan
>>
>> Pak Suparman yb,
>>
>> Wah saya juga menemui persoalan serupa pak. Banyak warga sekitar yang
>> buang sampah ke kali dan sembarangan.
>>
>> Barangkali bapak ada saran, apakah kalau saya ikut langkah bapak untuk
>> menyediakan tempat sampah bagi warga, kira2 mereka tidak akan buang sampah
>> sembarangan lagi?
>>
>> Apakah ada pendekatan lain yang perlu dilakukan juga? Saya masih belum ada
>> gambaran apa yang akan dilakukan bila masyarakat Cimahpar sudah
>> mengumpulkan sampah di tempat sampah?
>>
>> Oh ya Pak, apakah mungkin ya kalau saya coba buat tempat sampah dengan
>> memanfaatkan barang-barang bekas yang ada di sekitar lingkungan saya?
>> Barangkali ada ide Pak?
>>
>> Terima kasih sebelumnya untuk sharingnya Pak
>>
>> salam,
>> shanty
>>
>>
>> 2012/6/5 Suparman Nahar <suparmannahar@yahoo.co.id>
>>>
>>> Teman-teman greenlifestyle
>>> saya sangat butuh :
>>> - 100 tempat sampah untuk masyarakat cimahpar
>>> - Bahan bangunan untuk membuat tempat sampah
>>> acara perkemahan PMR se Kota Bogor, tgl. 25-26-27 Juni 2012
>>> karena masyarakat buang sampah ke kali..........
>>>
>>>
>>> nahar suparmana
>>> 087877751489
>>> www.suparmannahar.blogdetik.com
>>> www.jumbara2012.wordpress.com
>>> ________________________________
>>>
>>>
>>> --
>>> You received this message because you are subscribed to the Google Groups
>>> "GreenLifestyle" group - Share this email!
>>> To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com
>>> To unsubscribe from this group, send email to
>>> greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com
>>> For more options, visit this group at
>>> http://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id
>>
>>
>> --
>> You received this message because you are subscribed to the Google Groups
>> "GreenLifestyle" group - Share this email!
>> To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com
>> To unsubscribe from this group, send email to
>> greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com
>> For more options, visit this group at
>> http://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id
>>
>>
>> --
>> You received this message because you are subscribed to the Google Groups
>> "GreenLifestyle" group - Share this email!
>> To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com
>> To unsubscribe from this group, send email to
>> greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com
>> For more options, visit this group at
>> http://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id
>
>
> --
> You received this message because you are subscribed to the Google Groups
> "GreenLifestyle" group - Share this email!
> To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com
> To unsubscribe from this group, send email to
> greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com
> For more options, visit this group at
> http://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id


--
Muhammad Farid
Secretary of International Negotiation Taskforce
National Council on Climate Change-Indonesia
Kementerian BUMN Building 18th Floor
Jl. Medan Merdeka Selatan No.13
Jakarta 10110, Indonesia
Phone:+62213511400, Facs:+6221351403

--
You received this message because you are subscribed to the Google Groups "GreenLifestyle" group - Share this email!
To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com
To unsubscribe from this group, send email to greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com
For more options, visit this group at http://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id