Friday, 23 December 2011

Re: [greenlifestyle] Laporan Eyes on The Forest ttg Di Balik Greenwash Sinar Mas Group

Makin menarik diskusinya, dan sudah mulai nampak pencerahan didalamnya.

Saat ini boleh dibilang hampir tidak ada produk yg sehari2 kita pakai benar2 "Green"; kalau mau boikot, dan tdk ingin dibilang "tebang-pilih", lalu bgmana kita hrs melewatkan hidup ini?

Menurut saya pribadi, jika kita tdk bisa jadi yg paling "ideal" atau paling "green", setidaknya bisa jadi Second or Third Best lah!

Mau tidak mau ya haruslah tebang pilih! ......bagaimana caranya????
Ya terpaksa memilih boikot produk yg berkontribusi "TERBANYAK" sbg penyebab Global Warming; sambil kita membenahi hal2 lain yg kurang "green".

Perkebunan Kelapa Sawit, bukan hanya menghasilkan Minyak Sawit, namun juga bungkil utk Pakan Ternak! Yg terjadi di Amerika Latin: Hutan Tropis Amazon habis tinggal 20%, dan penyebabnya adalah pembukaan lahan bagi PAKAN TERNAK (92% dr seluruh ladang hasil konversi hutan tsb).
Karena itulah FAO juga Badan Resmi lainnya menegaskan bhw PETERNAKAN berkontribusi sedikitnya 51% sbg penyebab Global Warming.

Bagi yg serius utk mengetahui hal ini, kami pernah menawarkan utk memberi scr gratis buku "From Crisis to Peace" juga beberapa VCD yg memuat kekejaman di Peternakan (Animal Cruelty).

Jika ingin tebang pilih, logikanya pilih BOIKOT PRODUK yg menjadi Penyebab Mayoritas kerusakan lingkungan......Diary Farming & Fishery Product.
Lagipula mengkonsumsi produk hewani telah jelas mengakibatkan penyakit2 serius bagi manusia maupun hewan itu sendiri, mengapa kita sulit memulainya??
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

From: Bayu Wardhana <bayumail@gmail.com>
Sender: greenlifestyle@googlegroups.com
Date: Thu, 22 Dec 2011 09:06:07 +0700
To: <greenlifestyle@googlegroups.com>
ReplyTo: greenlifestyle@googlegroups.com
Subject: Re: [greenlifestyle] Laporan Eyes on The Forest ttg Di Balik Greenwash Sinar Mas Group

Boikot produk memang belum ada kisah berhasil di Indonesia. Tetapi tidak ada salah diupayakan terus menerus. Di Eropa maupun Amerika, pada beberapa isu, boikot produk efektif. Bedanya kesadaran konsumen sudah lebih luas, pertimbangan membeli sebuah produk (dan jasa) tidak sekedar harga lebih murah atau kualitas lebih baik, tetapi juga bagaimana proses produk itu dibuat. Contohnya Bodyshop, walau kalau di Indonesia , sebagian konsumen membeli ini lebih karena gengsi, bukan prosesnya. 

Namun upaya boikot ini tetap patut disuarakan terus menerus, terlebih saat ini sebagian masyarakat Indonesia mengalami peningkatan pendapatan atau kelas menengahnya membesar. Ini peluang , karena pertimbangan mereka membeli sudah bukan lagi soal murah atau tidak, tetapi bergeser ke soal kualitas. Kita bisa kampanye, kalau soal kualitas jangan hanya dilihat hasil akhirnya saja, tapi proses sebelumnya bagaimana. 

Itu satu sisi. Sisi yang lain adalah kriteria atau batas2 pemboikotan, di banyak perbincangan nampaknya belum ada satu kata sepakat. Misalnya, apakah boikot itu terhadap semua produk yang sahamnya dimiliki satu kelompok/orang yang bermasalah? Ataukah hanya pada produk itu saja? Contoh Sinar Mas, aktivitas penebangan hutan dan sawit dalam banyak laporan merupakan kejahatan lingkungan. Lalu boikotnya apakah pada tidak membeli minyak goreng dan kertas produk sinar mas, atau pada semua produk walau tidak terkait langsung dengan kejahatan lingkungan itu , misalnya Yayasan Eka Tjipta, Asuransi Sinar Mas, ITC-ITC, dstnya. Kasus serupa pada masalah lapindo. Karena grup Bakrie kebanyakan bergerak di developer dan ekstraktif, sementara yang langsung ke konsumen adalah Esia, maka apakah perlu pemboikotan Esia? Atau boikot TV One?

Masalah lain soal komposisi saham.  Anggaplah Bakrie atau Eka Tjipta itu penjahat lingkungan, lalu apa bila mereka menanam saham minoritas (misal 30 %) dalam sebuah usaha, apakah ini juga layak diboikot? 

Pada kasus Sampoerna lebih rumit lagi. Sampoerna adalah merek dagang rokok, yang sekarang sudah dikuasai Philip Morris. Sementara pemilik lama Sampoerna banting setir bisnis sawit salah satunya. Lalu mempunyai Yayasan Sampoerna. Kita tidak pernah mendengar kasus sawit di kerajaannya Sampoerna (sampai saat ini). Lalu apakah kita perlu juga memboikot kiprahnya Yayasan Sampoerna? Satu sisi image rokoknya masih kuat, tetapi riilnya sudah tidak ada hubungan lagi. 

Aku rasa batasan sebuah produk perlu diboikot atau tidak, layak didiskusikan,

bayu



2011/12/21 <anita_sy_ar@yahoo.com>
Betul juga yaa.. Jangankan korporasi.. Setiap manusia pasti punya sisi terang dan sisi gelap.. Paradox !

Au' ahh.. ;p


Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

From: Muhamad Suhud <msuhud69@gmail.com>
Date: Wed, 21 Dec 2011 09:52:31 +0700
Subject: Re: [greenlifestyle] Laporan Eyes on The Forest ttg Di Balik Greenwash Sinar Mas Group

Silakan baca analisis dari berbagai tulisan terkait dng corporasi. Kepemilikan sebuah perusahaan atau produk serta jasa dari pemilik modal bisa beralih dng mudah dalam hitungan detik. Sekedar tanya apakah ada pengalaman boikot sebuah produk bisa berhasil?. Wabil khusus di Indonesia.


On 12/20/11 7:22 PM, "Arif Fiyanto" <afiyanto@gmail.com> wrote:

Ini daftar lengkap produk-produk Sinar Mas Grup yang dipasarkan di Indonesia, sekedar melengkapi yang sudah dikirim Melly. Maaf jika mengulang.

Arif,

Salam,


SM Brands 

--
You received this message because you are subscribed to the Google Groups "GreenLifestyle" group - Share this email!
To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com
To unsubscribe from this group, send email to greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com
For more options, visit this group at http://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id

--
You received this message because you are subscribed to the Google Groups "GreenLifestyle" group - Share this email!
To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com
To unsubscribe from this group, send email to greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com
For more options, visit this group at http://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id

--
You received this message because you are subscribed to the Google Groups "GreenLifestyle" group - Share this email!
To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com
To unsubscribe from this group, send email to greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com
For more options, visit this group at http://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id