Namun upaya boikot ini tetap patut disuarakan terus menerus, terlebih saat ini sebagian masyarakat Indonesia mengalami peningkatan pendapatan atau kelas menengahnya membesar. Ini peluang , karena pertimbangan mereka membeli sudah bukan lagi soal murah atau tidak, tetapi bergeser ke soal kualitas. Kita bisa kampanye, kalau soal kualitas jangan hanya dilihat hasil akhirnya saja, tapi proses sebelumnya bagaimana.
Itu satu sisi. Sisi yang lain adalah kriteria atau batas2 pemboikotan, di banyak perbincangan nampaknya belum ada satu kata sepakat. Misalnya, apakah boikot itu terhadap semua produk yang sahamnya dimiliki satu kelompok/orang yang bermasalah? Ataukah hanya pada produk itu saja? Contoh Sinar Mas, aktivitas penebangan hutan dan sawit dalam banyak laporan merupakan kejahatan lingkungan. Lalu boikotnya apakah pada tidak membeli minyak goreng dan kertas produk sinar mas, atau pada semua produk walau tidak terkait langsung dengan kejahatan lingkungan itu , misalnya Yayasan Eka Tjipta, Asuransi Sinar Mas, ITC-ITC, dstnya. Kasus serupa pada masalah lapindo. Karena grup Bakrie kebanyakan bergerak di developer dan ekstraktif, sementara yang langsung ke konsumen adalah Esia, maka apakah perlu pemboikotan Esia? Atau boikot TV One?
Masalah lain soal komposisi saham. Anggaplah Bakrie atau Eka Tjipta itu penjahat lingkungan, lalu apa bila mereka menanam saham minoritas (misal 30 %) dalam sebuah usaha, apakah ini juga layak diboikot?
Pada kasus Sampoerna lebih rumit lagi. Sampoerna adalah merek dagang rokok, yang sekarang sudah dikuasai Philip Morris. Sementara pemilik lama Sampoerna banting setir bisnis sawit salah satunya. Lalu mempunyai Yayasan Sampoerna. Kita tidak pernah mendengar kasus sawit di kerajaannya Sampoerna (sampai saat ini). Lalu apakah kita perlu juga memboikot kiprahnya Yayasan Sampoerna? Satu sisi image rokoknya masih kuat, tetapi riilnya sudah tidak ada hubungan lagi.
Aku rasa batasan sebuah produk perlu diboikot atau tidak, layak didiskusikan,
bayu
2011/12/21 <anita_sy_ar@yahoo.com>
Betul juga yaa.. Jangankan korporasi.. Setiap manusia pasti punya sisi terang dan sisi gelap.. Paradox !
Au' ahh.. ;pSent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!From: Muhamad Suhud <msuhud69@gmail.com>Sender: greenlifestyle@googlegroups.comDate: Wed, 21 Dec 2011 09:52:31 +0700ReplyTo: greenlifestyle@googlegroups.comSubject: Re: [greenlifestyle] Laporan Eyes on The Forest ttg Di Balik Greenwash Sinar Mas GroupSilakan baca analisis dari berbagai tulisan terkait dng corporasi. Kepemilikan sebuah perusahaan atau produk serta jasa dari pemilik modal bisa beralih dng mudah dalam hitungan detik. Sekedar tanya apakah ada pengalaman boikot sebuah produk bisa berhasil?. Wabil khusus di Indonesia.
On 12/20/11 7:22 PM, "Arif Fiyanto" <afiyanto@gmail.com> wrote:
Ini daftar lengkap produk-produk Sinar Mas Grup yang dipasarkan di Indonesia, sekedar melengkapi yang sudah dikirim Melly. Maaf jika mengulang.
Arif,
Salam,
SM Brands
--
You received this message because you are subscribed to the Google Groups "GreenLifestyle" group - Share this email!
To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com
To unsubscribe from this group, send email to greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com
For more options, visit this group at http://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id --
You received this message because you are subscribed to the Google Groups "GreenLifestyle" group - Share this email!
To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com
To unsubscribe from this group, send email to greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com
For more options, visit this group at http://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id
You received this message because you are subscribed to the Google Groups "GreenLifestyle" group - Share this email!
To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com
To unsubscribe from this group, send email to greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com
For more options, visit this group at http://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id