Friday, 19 August 2011

Re: [greenlifestyle] Trs: [Lingk] TANYA: Beda Pohon Beringin dan Phon Trembesi Dalam Menyerap Air

Pertanyaan Bagus Rinto,
Bedanya Beringin tanaman lokal sedangkan Trembesi dari Amrik.
Duawnya khasiatnya sama. silahkan baca postingan di bawah [Kompas].

Hal ini sudah menjadi sorotan sejak GSP 2000 diluncurkan kembali, pengurus pusat saat itu berusaha menekankan penanaman pohon yang dilaksanakan dalam Gerakan Sejuta Pohon saat itu  adalah untuk pelestarian tanaman lokal, hal ini diangkat karena Dinas Pertamanan di berbagai daerah sibuk menanam Glodokan India u/mempercepat Proyek GSP.

Sewaktu Program Sukunisasi u/program Gerakan Menanam 2 tahun lalu pun sudah dipertanyakan kenapa tanaman Hawaii tersebut yang diangkat? betul tanaman tersebut baik u/kesuburan tanah. produktif buahnya, rindang, menarik burung dll, tapi tetap saja dia tanaman asing...

Tapi nasehat apapun tidak digubris, keluarlah Program Gerakan Menanam tahun lalu dengan sekali lagi, tanaman asing yang dipopulerkan Trembesi, walau sudah dipertanyakan mengapa trembesi karena tanaman tersebut dari Brasi atau Amerika Selatan, tetap saja yang muncul Trembesi, seakan-akan Indonesia kekurangan tanaman lokal yang bisa mengurangi emisi dan produktif.

Saya baru kembali dari Kalteng, seorang pejabat Dinas Kehutanan Kapuass mengeluhkan program Trembesi ditempatnya, beliau bercerita pohon Trembesi nya masih boanyyyyaaak ribuan Bu, katanya  dan tidak laku di daerahnya karena pertama ngga cocok dan kedua tidak produktif, akhirnya masyarakat Kapuas memilih menanam Sengon.

Jadinya? uang u/pembibitan Trembesi melayang dan itu adalah uang negara.
saya juga bingung, Negara dengan KEHATI no. 3 dunia kok gerakan menanam nasionalnya tanaman asing?????

Waktu diskusi lingkungan di Kidzania minggu lalu pun saya sindir dan beberapa wartawan baru menyadari bahwa program tanam nasional menggunakan tanaman asing?????

Judul : Trembesi Tanaman Asing

JAKARTA, KOMPAS - Tanaman trembesi atau Samanea saman adalah jenis tanaman
asing yang masih memerlukan riset untuk melihat potensi invasifnya. Perlu
kehati-hatian saat menanam dalam jumlah banyak karena dapat mendesak tanaman
dan merusak ekosistem lokal."Trembesi dari Amerika (selatan) tropik memang
sudah beratus- ratus tahun ada di Indonesia. Sebagai ahli ekologi tumbuhan,
saya tidak menolak program pemerintah, tetapi menyarankan perlu
kehati-hatian ketika menanam trembesi ...

Berita Selengkapnya :
http://www1.kompas.com/read/xml/2010/02/16/03152785/Trembesi.Tanaman.Asing

Aulia Esti Widjiasih Reksoatmodjo
Systainability and Environmental Educator
KPAi - Komunikasi, Peduli Alam Indonesia
HP: 081213130153
Email: aulia_kpai@yahoo.com
FB: aulia wijiasih

--- On Fri, 8/19/11, Yodi (;) <buburayampakepete@yahoo.com> wrote:

From: Yodi (;) <buburayampakepete@yahoo.com>
Subject: [greenlifestyle] Trs: [Lingk] TANYA: Beda Pohon Beringin dan Phon Trembesi Dalam Menyerap Air
To: greenlifestyle@googlegroups.com
Date: Friday, August 19, 2011, 10:38 AM

Kepada Ibu Ning Purnomohadi, bisa bantu menjawab?

-Yodi D-

--- Pada Sen, 15/8/11, Rinto b <b.rinto@yahoo.co.id> menulis:

Dari: Rinto b <b.rinto@yahoo.co.id>
Judul: [Lingk] TANYA: Beda Pohon Beringin dan Phon Trembesi Dalam Menyerap Air
Kepada: lingkungan@yahoogroups.com
Tanggal: Senin, 15 Agustus, 2011, 3:45 AM

 

Dear Pakar Lingkungan,

Mohon Sharing pengetahuannya tentang kehebatan pohon beringin versus pohon trembesi. Saya sering menjumpai pohon pohon beringin di kota-kota yang saya kunjungi dan rata-rata pohon ini berdaun banyak dan berdiameter besar.

dan saya percaya pak Soekarno menampilkan pohon beringin di dalam lambang negara kita pasti memiliki tujuan selain bermakna keperkasaan pohon beringin itu sendiri yang kuat dan rindang (sila Ketiga: PERSATUAN INDONESIA).

Saya pribadi tidak mengetahui kelemahan dari phon beringin ini, namun sebagai seorang pemuda yang mendapatkan penataran P4 dahulu kala di zaman SMU dan SLTP saya saya ingin pohon beringin di berdayagunakan sehingga orang2 luar yang berkunjung ke indonesia dapat mengetahui keberadaan pohon beringin..

Mohon pencerahan kelemahan/kehebatan dari pohon beringin.

Terima kasih,

Rinto B

--- On Mon, 8/15/11, Mida Saragih <mnovawanty@gmail.com> wrote:

From: Mida Saragih <mnovawanty@gmail.com>
Subject: [Lingk] [Berita KIARA] 15 Agustus 2011. Qanun Lingkungan Hidup Perlu Dikaji Lagi
To:
Date: Monday, August 15, 2011, 5:28 PM




Qanun Lingkungan Hidup Perlu Dikaji Lagi
Firman Hidayat | The Globe Journal | Jum`at, 12 Agustus 2011

Banda Aceh — Sekretaris Jenderal (Sekjen) Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA), M. Riza Damanik ketika menyampaikan paparannya tentang beberapa kebijakan pemerintah terkait dengan pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) menyinggung perlu dilakukan pengkajian yang lebih mendalam lagi terhadap qanun-qanun tentang lingkungan hidup di provinsi ujung Pulau Sumatera ini. 

Hal tersebut dikatakannya pada acara buka puasa bersama organisasi masyarakat yang bergerak di bidang lingkungan hidup di Restaurant Lamnyong, Banda Aceh, Jum'at (12/8) yang digagas oleh Walhi Aceh dengan lembaga KIARA dari Jakarta.

M. Riza melanjutkan di Provinsi Aceh ada Qanun Lingkungan Hidup sebagai regulasi yang kuat. Namun qanun tersebut hendaknya dikaji lagi secara mendalam apakah sangat berpeluang untuk dipromosikan kepada sektor swasta atau pengelolaannya menjadi hak rakyat. Hal ini perlu ditinjau lagi sehingga sektor swasta tidak punya ruang untuk masuk mengelola SDA di Aceh ini. 

Hal tersebut sebagaimana yang pernah KIARA lakukan di Jakarta terkait pengajuan uji materi terhadap Undang — Undang No 27 tahun 2007 tentang pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil ke Mahkamah Konstitusi. Asumsinya dengan hadirnya undang-undang itu, pembangunan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil dapat berjalan ke arah maksimal.

Namun kenyataanya UU No 27 tahun 2007 itu telah menekan aspek investasi yang lebih mementingkan sektor swasta daripada rakyat dan masyarakat adat dalam pengusulan rencana pengelolaanya. Artinya Hak Pengusahaan Perairan Pesisir merupakan instrument sertifikasi yang melegalkan kegiatan budidaya, pariwisata dan pertambangan kepada sektor swasta termasuk asing.  "Akhirnya gugatan KIARA bersama organisasi masyarakat sipil tersebut dimenangkan oleh MK," pungkas Riza Damanik. 

Sebenarnya ada persoalan yang mendasar terhadap regulasi pemanfaatan SDA. M. Riza Damanik menghimbau agar regulasi atau kebijakan-kebijakan pemerintah itu mesti dikaji lagi oleh organisasi masyarakat untuk seyogyanya bisa mengakomodir kepentingan yang lebih banyak bagi rakyat dan masyarakat adatnya. 

Walhi Aceh mencatat sebanyak 624 kali berbagai bencana terjadi di Aceh sepanjang 2010. Sebanyak 250 diantaranya merupakan bencana banjir yang terjadi karena kerusakan ekologis akibat ulah manusia, seperti konvensi hutan maupun eksploitasi yang tidak ramah lingkungan. Konversi lahan menjadi pertambangan maupun perkebunan telah menggerus setidaknya 540.839 ribu hektar dari total 3,549 juta hektar luas hutan Aceh hingga 2010. 


------------------------------------------------------
Keanekaragaman budaya Indonesia dari satu sisi adalah kekayaan, tetapi dari sisi lain adalah kerawanan. Sebagai kekayaan, keanekaragaman budaya dapat menjadi sumber pengembangan budaya hibrida yang kaya dan tangguh, melalui penyuburan silang budaya. Sebagai kerawanan, keanekaragaman budaya melemahkan kohesi antar suku dan pulau.

Berbagi informasi adalah hal terpenting dalam bermasyarakat. Terlebih bagi nelayan tradisional dan masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil dan masyarakat luas yang tinggal di belahan bumi lainnya.

Kunjungi situs web KIARA di http://www.kiara.or.id. Pastikan Anda adalah orang yang pertama kali mengetahui perkembangan informasi kelautan dan perikanan nasional.
----------------------------------------------------

Mida Saragih
Divisi Manajemen Pengetahuan KIARA

Sekretariat Nasional Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan
The People's Coalition for Fisheries Justice 
Jl. Lengkeng Blok J-5
Perumahan Kalibata Indah
Jakarta 12750
Indonesia
Telp. +62 21 798 9522
Faks. +62 21 798 9543
Website. www.kiara.or.id  
  




__._,_.___
Recent Activity:
===== Petunjuk Milis Lingkungan ===========

Gunakan bahasa yang sopan dan bersikap dewasa
Berlangganan: lingkungan-subscribe@yahoogroups.com
Berhenti    : lingkungan-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Lingkungan tidak menerima segala bentuk ATTACHMENT, bila ada
yang akan kirim ATTACH harap di-COPY & PASTE di BADAN EMAIL.

===== Motto:Lestari dan berseri Indonesiaku ======

Arsip berita-berita lingkungan di Indonesia :
http://groups.yahoo.com/group/berita-lingkungan/
Berlangganan : berita-lingkungan-subscribe@yahoogroups.com
.

__,_._,___

--
You received this message because you are subscribed to the Google Groups "GreenLifestyle" group - Share this email!
To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com
To unsubscribe from this group, send email to greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com
For more options, visit this group at http://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id

--
You received this message because you are subscribed to the Google Groups "GreenLifestyle" group - Share this email!
To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com
To unsubscribe from this group, send email to greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com
For more options, visit this group at http://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id