Bener banget nih.. UDah seharusnya nanem pohon jangan cuma nanem tapi juga dipelihara. Barusan browse dan nemu blog yang ngomongin ttg hal ini, nama yang nulis tyo, biasa dipanggil paman tyo. Dia ngebahas ttg pemeliharaan setelah menanam, mungkin temen2 bisa cek link blognya di http://blogombal.org/2010/04/19/setelah-menanam-lantas-apa/
Wah, kalo pohon yang kuat mengatasi polusi sih logikanya kalo ukurannya besar ya. Kalo beringin cocok gak..? hihi.. AKu barusan browse, dan ternyata pohon trembesi bagus juga jika ditanam, dengan catatan, ditanam dengan tidak membabi buta ya. Eh semua pohon jg kalo ditanam sembarangan juga jadinya berantakan, hehe.
Trembesi bagus juga untuk menyerap panas karena daunnya yang lebar. Selain itu juga kalo liat dari link yang kamu berikan, Trembesi juga menyerap CO2 yang relatif banyak dibandingkan pohon lain. Ini aku nemu link juga.. mungkin bisa jadi bahan bacaan. http://blogombal.org/2010/04/19/setelah-menanam-lantas-apa/ Sila kalo ada feedbacknya.. :) Thank you..
PS: Eh aku baru masuk milis ini nih.. hehe.. tolong dibantu ya.. ;)
Pertama di Indonesia! Seluruh Siswa SD Santa Maria Juanda Terapkan Jumat Tanpa DagingOleh Chindy Tan(artikel rubrik VG Peduli, Majalah Info Vegetarian Edisi 6)
PERTAMA DI INDONESIA!JUMAT TANPA DAGING, DIBERLAKUKAN KEPADA SELURUH SISWA SD SANTA MARIA JUANDA, JAKARTA PUSAT. SD Santa Maria Juanda menjadi sekolah pertama di Indonesia yang menerapkan Jumat Tanpa Daging kepada seluruh siswa. Sr Catharina.OSU, selaku Kepala Sekolah SD Santa Maria telah sebulan ini menetapkan kebijakan JUMAT TANPA DAGING.
Ketika ditemui redaksi, beliau mengatakan salah satu alasan untuk mengambil kebijakan ini adalah untuk membiasakan anak-anak makan sayur, karena kalau hanya dihimbau, dalam praktiknya tidak akan mudah diterapkan di rumah, sehingga ketetapan sekolah dipandang lebih efektif karena pasti akan diikuti. Orang tua siswa diminta untuk menyiapkan bekal nasi, sayur-sayuran, tahu, dan tempe setiap Jumat.Kebijakan ini berangkat dari keprihatinan terhadap pola anak-anak yang makin cenderung konsumsi makanan cepat saji dan kurang doyan sayur. "Saya kira tidak hanya di Jakarta ya, di seluruh kota di Indonesia fenomena anak kurang suka sayur banyak kita temui, terakhir ketika saya bertugas di Malang gejala ini juga mencolok. Untuk itu kita harus berani membendung perubahan ini dan kita bisa mulai dari sekolah.
Sosialisasi Jumat Tanpa Daging ini bukannya tanpa kendala, sejak diberlakukan sebulan yang lalu, ada anak yang memang sulit makan sayur, ada juga orang tua yang terbentur oleh waktu untuk menyiapkan bekal bagi anaknya. Namun secara umum perkembangan di lapangan baik.
Anak-anak senang, dan secara sosial jika mereka melihat temannya makan sayur, akan mudah bagi mereka juga untuk ikut makan, kan rame-rame tutur Sr. Catharina. Ini pula yang akan membentuk kebiasaan baru anak, mereka akan jadi senang sayur, mereka akan terbiasa dengan sayur.Embrio dari kebijakan Jumat Tanpa Daging ini sebenarnya sudah mulai dirintis 6 bulan yang lalu mulai diterapkan kepada siswa kelas 1-3 SD, lalu melihat respon yang baik kami berpikir untuk meningkatkannya untuk menerapkannya pada seluruh siswa. Harapan kami, di tahun ajaran baru ini, kami dapat menambahnya dengan SENIN dan JUMAT tanpa daging.
Berikut beberapa tanggapan anak-anak SD Santa Maria tentang Jumat Tanpa Daging:"Makan sayur bikin sehat, banyak vitamin," tutur Marcell anak kelas IIIB"Marcell tau dari mana kalo sayur sehat?""Baca, bacaa dari buku,""Buku apa?""Buku science,"Whuaaa, salut ya anak-anak sekarang sadar informasi.
Seorang guru yang kami temui, Bu Marwanti bagian Kesiswaan juga memaparkan,' 'Saya berlangganan majalah National Geographic, untuk edisi April ini saya membaca bagaimana konsumsi daging ternyata sangat memboroskan air, untuk pemeliharaan satu ekor sapi bisa menghabiskan sekian air."
Demikianlah, sebuah perubahan dapat semakin cepat bergulir jika kenyataan yang terjadi di muka bumi kita ini dapat dibaca dengan mata jernih, yang diperlukan selanjutnya hanyalah kesadaran untuk mengakuinya bahwa ternyata pola makan kita telah sedemikian bisa merusak kesehatan tubuh dan bumi kita.
Sekolah lain, kapan nyusul?" Salah satu wujud dukungan orang tua, semangat untuk memberi bekal yang terbaik pada anak, saya amati olahan tempe dan tahu dari orang tua siswa juga bermacam-macam, jadi tidak melulu di goreng atau direbus" tutur Sr. Catharina "Makan bersama, akan membuat anak senang, kebersamaan inilah yang akan memudahkan anak mulai menyukai sayur." Jelas Sr. Catharina Ayoo, makan sayuuur.... Semua gambar dipinjam dari:http:// www.facebook. c om/photo.php? pid=30584620& op=8&o=all&view=all&subj=5 8069647356&aid=-1&oid=5806 9647356&id=1376932980# !/ph oto.php?pid= 30584621&op=8& o=all&view=all&subj=580696 47356&aid=-1&oid=580696473 56&id=1376932980&fbid=1242 499227400http://www.facebook .com/notes/ majalah-infovege tarian/pertama- di-indonesia- seluruh-siswa- sd-santa- maria-juanda- terapkan- jumat-tanpa- da/1132158453842 72 http://www.facebook .com/note. php?note_ id=1132158453842 72&id=100000985845257&ref=nf
Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Trims mbak. Untuk anak2 sekolah di semarang. Kebetulan pas bulan juni waktu libur anak sekolah aku diminta isi materi pemanasan global. Dan pengennya mereka bisa menghitung secara langsung emisi karbon yang dihasilkan. Belajar ngitung dulu ah biar ga gaptek..hehe.. Trims mbak Shanty.
HD
Pada tanggal 30/04/10, Shanty Syahril <sshanty@gmail.com> menulis: > Hendra dkk, > > Ini terlampir ada perhitungan emisi CO2 yang masih bisa dilihat manualnya. > Semoga sesuai harapan, kalau bingung ngacung lagi ya. Boleh tahu ini akan > digunakan di anak sekolah dimana? Seru kalau dari kecil udah bisa > rasionalisasi untung rugi naik kendaraan bermotor :-) > > Penting untuk disadari (soalnya kadang terlupa di tengah maraknya isu global > warming) kalau kendaraan bermotor itu juga menimbulkan pencemaran udara > lokal (CO, NOx, SOx, Partikulat, O3). > > Kita semua yang aktivitas sehari2 dikepung kendaraan bermotor pastinya tidak > luput dari paparan pencemaran udara lokal. Sepertinya kita akan lebih dulu > sekarat karena dampak pencemaran udara lokal ini dibanding dampak globalnya. > Disamping dampak stress dan ekonomi karena macet yang luar biasa. > > salam, > shanty > > > > 2010/4/29 hendra aquan <hendra.aquan@gmail.com> > >> Kawan Tezza, terima kasih tautannya. Setelah aku buka, ternyata itu >> adalah perhitungan untuk emisi karbon yang sudah kita kurangi. Kalau >> perhitungan untuk emisi karbon yang kita hasilkan apakah ada ya? Misal >> dengan sepeda motor menempuh jarak 10 Km menghasilkan karbon sekian Kg >> CO2. Akan lebih membantu jika ada perhitungan manualnya. >> >> Tabik, >> HD >> >> On 29/04/2010, Tezza Napitupulu <tezza.napitupulu@gmail.com> wrote: >> > Dear Hendra, dan kawan milis lain, >> > >> > lembaga IESR punya karbon kalkulator yang bisa bantu kita melihat jejak >> > karbon, bisa dilihat di website: >> > http://www.iesr-indonesia.org/carboncalculator/calculator.php >> > >> > Salam, >> > Tezza >> > >> > ----- Original Message ----- >> > From: "hendra aquan" <hendra.aquan@gmail.com> >> > To: "jakartagreenmonster" <jakartagreenmonster@yahoogroups.com>; >> > "greenlifestyle" <greenlifestyle@googlegroups.com> >> > Sent: Thursday, April 29, 2010 1:10 PM >> > Subject: [greenlifestyle] Tanya : Penghitungan Emisi Karbon >> > >> > >> > Kawan milis, >> > >> > Saya hendak bertanya, apakah ada yang cara menghitung emisi karbon >> > yang sederhana untuk anak sekolah? Misal menghitung berapa karbon yang >> > dihasilkan jika menggunakan sepeda motor, mobil. >> > >> > Jabat erat, >> > HD >> > >> > -- >> > | Mobile +62 8157988053 | http://hendraaquan.blogspot.com/ | >> > "I want to continue my education to Holland, because Holland will >> > prepare me better for the great task I have chosen" (Kartini's letter >> > to Mrs. Ovink Soer, 1900) >> > >> > Brought to you by Aquansel StrawBerry® >> > >> > -- >> > You received this message because you are subscribed to the Google >> > Groups >> > "GreenLifestyle" group - Share this email! >> > To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com >> > To unsubscribe from this group, send email to >> > greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com >> > For more options, visit this group at >> > http://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id >> > >> > -- >> > You received this message because you are subscribed to the Google >> > Groups >> > "GreenLifestyle" group - Share this email! >> > To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com >> > To unsubscribe from this group, send email to >> > greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com >> > For more options, visit this group at >> > http://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id >> >> >> -- >> | Mobile +62 8157988053 | http://hendraaquan.blogspot.com/ | >> >> "I want to continue my education to Holland, because Holland will >> prepare me better for the great task I have chosen" (Kartini's letter >> to Mrs. Ovink Soer, 1900) >> >> Brought to you by Aquansel StrawBerry® >> >> -- >> You received this message because you are subscribed to the Google Groups >> "GreenLifestyle" group - Share this email! >> To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com >> To unsubscribe from this group, send email to >> greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com >> For more options, visit this group at >> http://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id >> > > -- > You received this message because you are subscribed to the Google Groups > "GreenLifestyle" group - Share this email! > To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com > To unsubscribe from this group, send email to > greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com > For more options, visit this group at > http://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id
"I want to continue my education to Holland, because Holland will prepare me better for the great task I have chosen" (Kartini's letter to Mrs. Ovink Soer, 1900)
Ini terlampir ada perhitungan emisi CO2 yang masih bisa dilihat manualnya. Semoga sesuai harapan, kalau bingung ngacung lagi ya. Boleh tahu ini akan digunakan di anak sekolah dimana? Seru kalau dari kecil udah bisa rasionalisasi untung rugi naik kendaraan bermotor :-)
Penting untuk disadari (soalnya kadang terlupa di tengah maraknya isu global warming) kalau kendaraan bermotor itu juga menimbulkan pencemaran udara lokal (CO, NOx, SOx, Partikulat, O3).
Kita semua yang aktivitas sehari2 dikepung kendaraan bermotor pastinya tidak luput dari paparan pencemaran udara lokal. Sepertinya kita akan lebih dulu sekarat karena dampak pencemaran udara lokal ini dibanding dampak globalnya. Disamping dampak stress dan ekonomi karena macet yang luar biasa.
Kawan Tezza, terima kasih tautannya. Setelah aku buka, ternyata itu adalah perhitungan untuk emisi karbon yang sudah kita kurangi. Kalau perhitungan untuk emisi karbon yang kita hasilkan apakah ada ya? Misal dengan sepeda motor menempuh jarak 10 Km menghasilkan karbon sekian Kg CO2. Akan lebih membantu jika ada perhitungan manualnya.
Tabik, HD
On 29/04/2010, Tezza Napitupulu <tezza.napitupulu@gmail.com> wrote: > Dear Hendra, dan kawan milis lain, > > lembaga IESR punya karbon kalkulator yang bisa bantu kita melihat jejak > karbon, bisa dilihat di website: > http://www.iesr-indonesia.org/carboncalculator/calculator.php > > Salam, > Tezza > > ----- Original Message ----- > From: "hendra aquan" <hendra.aquan@gmail.com> > To: "jakartagreenmonster" <jakartagreenmonster@yahoogroups.com>; > "greenlifestyle" <greenlifestyle@googlegroups.com> > Sent: Thursday, April 29, 2010 1:10 PM > Subject: [greenlifestyle] Tanya : Penghitungan Emisi Karbon > > > Kawan milis, > > Saya hendak bertanya, apakah ada yang cara menghitung emisi karbon > yang sederhana untuk anak sekolah? Misal menghitung berapa karbon yang > dihasilkan jika menggunakan sepeda motor, mobil. > > Jabat erat, > HD > > -- > | Mobile +62 8157988053 | http://hendraaquan.blogspot.com/ | > "I want to continue my education to Holland, because Holland will > prepare me better for the great task I have chosen" (Kartini's letter > to Mrs. Ovink Soer, 1900) > > Brought to you by Aquansel StrawBerry® > > -- > You received this message because you are subscribed to the Google Groups > "GreenLifestyle" group - Share this email! > To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com > To unsubscribe from this group, send email to > greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com > For more options, visit this group at > http://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id > > -- > You received this message because you are subscribed to the Google Groups > "GreenLifestyle" group - Share this email! > To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com > To unsubscribe from this group, send email to > greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com > For more options, visit this group at > http://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id
"I want to continue my education to Holland, because Holland will prepare me better for the great task I have chosen" (Kartini's letter to Mrs. Ovink Soer, 1900)
-- You received this message because you are subscribed to the Google Groups "GreenLifestyle" group - Share this email! To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com To unsubscribe from this group, send email to greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com For more options, visit this group at http://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id
Ini ada berita terbaru ttg aktivitas perusakan hutan dan konversi hutan di Indonesia, ternyata juga didorong oleh Perusahaan Multi Nasional produk peternakan.
Sumbernya dari Greenpeace, tetapi mengapa GreenPeace Indonesia kurang getol menyuarakan kerusakan Hutan langsung ataupun tidak yang disebabkan oleh industri Peternakan ya?.
Salam, Gunawan Wibisono
----- Forwarded Message ---- From: Eating Green <sos.pemanasanglobal@yahoo.com> To: milis pemanasan global <pemanasanglobal@yahoogroups.com> Sent: Thu, April 29, 2010 8:02:07 PM Subject: [PG] Industri ternak dan SUSU terlibat dalam kerusakan hutan di Indonesia
Industri ternak dan SUSU terlibat dalam kerusakan hutan di Indonesia
August 25, 2009 Auckland/Jakarta, Indonesia Greenpeace Indonesia mendesak Fonterra, EKSPORTIR PRODUK SUSU TERBESAR DI DUNIA, untuk bertanggung jawab atas peran mereka merusak hutan alam dan menyebabkan emisi gas rumah kaca dalam jumlah besar. Fonterra selama ini membeli produk minyak kelapa sawit dari Indonesia dan Malaysia untuk memberi makan sapi mereka di Selandia Baru.
Seperempat produksi global pakan ternak Palm Kernel Expeller (PKE), produk ekonomis dari industri kelapa sawit Indonesia dan Malaysia, diimport ke Selandia Baru dimana mayoritas untuk memberi makan sapi.
"Perusakan hutan alam di Indonesia dan kontribusi buruk terhadap perubahan iklim untuk memberi makan sapi di Selandia Baru adalah skandal. Pemerintah Selandia Baru dan Indonesia harus bekerja sama untuk menghentikan perusahaan dan produk deforestasi ini dengan cara menerapkan moratorium penebangan hutan," ujar Joko Arief, Juru kampanye Hutan Greenpeace Asia Tenggara.
Ekspansi industri kelapa sawit dan hutan tanaman industri telah membawa Indonesia menjadi negara dengan tingkat deforestasi tercepat di dunia, dan banyak binatang-binatang langka Indonesia seperti Orangutan, Harimau Sumatra dan Gajah terancam kepunahan. Sumber: http://www.greenpeace.org/seasia/id/news/fonterra_terlibat_kehancuran_hutanindonesia
File PDF yang memperlihatkan hubungan Fonterra dengan penghancuran hutan Indonesia
April 28, 2010 Setelah Selandia Baru dan Swiss, perjuangan Greenpeace untuk melindungi hutan Indonesia dari perkebunan kelapa sawit yang tidak bertanggung jawab belum berakhir. Kemarin Aktivis Greenpeace yang bertopeng orangutan beraksi di Amsterdam, Belanda untuk meminta pertanggung jawaban Perusahaan Makanan dan Minuman Raksasa karena dianggap merusak hutan Indonesia. Untuk informasi selanjutnya:
Jakarta, Kompas - Draf standar pelayanan minimum bus transjakarta belum dapat menjawab tantangan untuk meningkatkan pelayanan angkutan massal itu. Standar pelayanan minimum seharusnya dibuat per koridor bus transjakarta agar dapat lebih mudah diterapkan oleh semua pihak.”Saya belum puas dengan draf standar pelayanan minimum (SPM) yang ada. Saya masih minta draf itu direvisi,” kata Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, Kamis (29/4) di Balaikota DKI Jakarta.
Nusa Dua, Kompas - Pemberdayaan energi panas bumi atau geotermal terus meluas di berbagai belahan dunia. Uni Eropa, misalnya, menargetkan sekitar 20 persen pasokan energinya berasal dari sumber energi terbarukan, termasuk dari energi panas bumi, pada satu dasawarsa mendatang. Seiring dengan hal itu, teknologi pemberdayaan yang ditawarkan para pabrikan pun semakin beragam. Peneliti pada Geo-Heat Center Oregon Institute of Technology, Amerika Serikat, John W Lund, mengemukakan, energi panas bumi untuk menghasilkan listrik telah digunakan di—sedikitnya—27 negara di dunia. Selama satu dasawarsa terakhir, kapasitas listrik dari energi panas bumi mencapai sekitar 3.000 megawatt.
The U.S. Energy Information Administration will take up to eight weeks to analyze the stalled Senate climate bill after receiving most of its details from the office of Senator John Kerry, a spokesman said on Thursday.Elements of the bill that is aimed at reducing greenhouse gases were delivered to the EIA both verbally and by hard copy.
Deaths from heat waves, property damage from floods and rising seas from melting glaciers are a few of the things Americans can expect as a result of climate change, the U.S. Environmental Protection Agency said in a report released Tuesday. The report, called "Climate Change Indicators in the United States," examined the impact of global warming on 24 environmental indicators, such as ice cover and ocean temperatures.
Ini terlampir ada perhitungan emisi CO2 yang masih bisa dilihat manualnya. Semoga sesuai harapan, kalau bingung ngacung lagi ya. Boleh tahu ini akan digunakan di anak sekolah dimana? Seru kalau dari kecil udah bisa rasionalisasi untung rugi naik kendaraan bermotor :-)
Penting untuk disadari (soalnya kadang terlupa di tengah maraknya isu global warming) kalau kendaraan bermotor itu juga menimbulkan pencemaran udara lokal (CO, NOx, SOx, Partikulat, O3).
Kita semua yang aktivitas sehari2 dikepung kendaraan bermotor pastinya tidak luput dari paparan pencemaran udara lokal. Sepertinya kita akan lebih dulu sekarat karena dampak pencemaran udara lokal ini dibanding dampak globalnya. Disamping dampak stress dan ekonomi karena macet yang luar biasa.
Kawan Tezza, terima kasih tautannya. Setelah aku buka, ternyata itu adalah perhitungan untuk emisi karbon yang sudah kita kurangi. Kalau perhitungan untuk emisi karbon yang kita hasilkan apakah ada ya? Misal dengan sepeda motor menempuh jarak 10 Km menghasilkan karbon sekian Kg CO2. Akan lebih membantu jika ada perhitungan manualnya.
Tabik, HD
On 29/04/2010, Tezza Napitupulu <tezza.napitupulu@gmail.com> wrote: > Dear Hendra, dan kawan milis lain, > > lembaga IESR punya karbon kalkulator yang bisa bantu kita melihat jejak > karbon, bisa dilihat di website: > http://www.iesr-indonesia.org/carboncalculator/calculator.php > > Salam, > Tezza > > ----- Original Message ----- > From: "hendra aquan" <hendra.aquan@gmail.com> > To: "jakartagreenmonster" <jakartagreenmonster@yahoogroups.com>; > "greenlifestyle" <greenlifestyle@googlegroups.com> > Sent: Thursday, April 29, 2010 1:10 PM > Subject: [greenlifestyle] Tanya : Penghitungan Emisi Karbon > > > Kawan milis, > > Saya hendak bertanya, apakah ada yang cara menghitung emisi karbon > yang sederhana untuk anak sekolah? Misal menghitung berapa karbon yang > dihasilkan jika menggunakan sepeda motor, mobil. > > Jabat erat, > HD > > -- > | Mobile +62 8157988053 | http://hendraaquan.blogspot.com/ | > "I want to continue my education to Holland, because Holland will > prepare me better for the great task I have chosen" (Kartini's letter > to Mrs. Ovink Soer, 1900) > > Brought to you by Aquansel StrawBerry® > > -- > You received this message because you are subscribed to the Google Groups > "GreenLifestyle" group - Share this email! > To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com > To unsubscribe from this group, send email to > greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com > For more options, visit this group at > http://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id > > -- > You received this message because you are subscribed to the Google Groups > "GreenLifestyle" group - Share this email! > To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com > To unsubscribe from this group, send email to > greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com > For more options, visit this group at > http://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id
"I want to continue my education to Holland, because Holland will prepare me better for the great task I have chosen" (Kartini's letter to Mrs. Ovink Soer, 1900)
-- You received this message because you are subscribed to the Google Groups "GreenLifestyle" group - Share this email! To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com To unsubscribe from this group, send email to greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com For more options, visit this group at http://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id
Temen2 boleh datang di acara Urban Jungle Festival: Vegan n Green; mulai tgl 30 Apr s/d 9 Mei 2010: di fX Mall lt 6 jln Jend Sudirman, Jkt - sambil menikmati makanan dan minuman sehat, belanja produk green dan organik!
Menu sementara makanan utk festival :
Tgl 30 : martabak manis,schootel,empek2,roti abon,pizza,kue2 kering, cookies,coklat, crumble apple n nanas,mooncake, pie nanas,muffin,kroket,sushi vegan
Tgl 1 : lemper, pie apple, kroket, kue kering, roti fla buah, bolu caramel, tawar siram coklat,salad, brownies, dll
Tgl 2 : yg di atas + hongkwe kopyor, puding almond, dll
Dst...dst...dst...., pokoknya banyak dan bervariasi, ada 30 lebih counter yg penuh makanan dan minuman vegan yg sehat dan selaras dgn alam, produk green dan organik!
Pemutaran DVD ttg global warming dan perubahan iklim akan dilakukan setiap jam 4 sore; kalau ingin tahu lebih dalam mengenai apa dan bahaya GW bagi manusia dan seluruh penghuni Bumi, yang sampai seorang mantan wakil presiden USA, AL GORE, meluangkan hampir seluruh waktunya utk menyampaikan berita ke seluruh dunia tentang bahaya GW.
Teruskan berita ini ke teman-teman dan keluarga Anda.
Terima kasih! Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Okay mas Zen, matur nuwun nggih. Infonya sangat membantu.
Salam, HD
On 27/04/2010, Zen Muhammad Alfaruq <zen.muhammad@gmail.com> wrote: > Sama-sama, Mas Hendra... ^_^ > Kalau rekomendasai salah satu jenis pohon yang mumpuni selain sebagai > peneduh dan penyerap karbon saya belum bisa ngasih mas... Soalnya > belum banyak mempelajari akan hal itu.. Mungkin Mas Hendra bisa > mencari di jurnal2 elektronik yang ada atau main ke Fakultas Kehutanan > Universitas terdekat dari lokasi Mas Hendra :D > > Hmm, saya juga kurang tahu apakah pemerintah DKI ada kebijakan untuk > penambahan jalur hijau kota atau tidak, soalnya saya orang Jogja, > hehe. Btw mungkin Mas Hendra bisa mengakses situs resmi pemerintah DKI > Jakarta atau Badan Lingkungan Hidup DKI Jakarta. > Mohon maaf, belum bisa banyak membantu... > > salam, > Zen > > -- > http://zenmuhammad.blogspot.com > > Pada tanggal 27/04/10, hendra aquan <hendra.aquan@gmail.com> menulis: >> Temans sekalian, >> >> Trims banyak untuk share info dan link yang menarik. Ada lidah mertua, >> ada Trembesi, Tanjung, Mahoni. Kira2 klo untuk kondisi yang seperti di >> jalan padat jakarta, apakah ada rekomendasi salah satu jenis pohon >> yang mumpuni selain sebagai peneduh dan penyerap karbon, karena klo >> naik motor kelilingan jakarta, di beberapa lokasi panasnya terasa >> banget. Apalagi klo naik sepeda. >> >> Apakah pemerintah DKI ada kebijakan untuk penambahan jalur hijau kota? >> >> salam, >> HD >> >> On 27/04/2010, rully wijayakusuma <rullybandung@yahoo.com> wrote: >>> Salam, >>> >>> Semua tanaman yang melakukan fotosintesis mempunyai kemampuan menyerap >>> CO2, >>> karena itu memang bahan bahan bakunya (CO2 + H2O). Tinggi rendahnya >>> kemampuan itu bergantung pada : luas tajuk (makin luas makin banyak >>> menyerap), luas permukaan daun (kalau berbulu makin bagus, karena bulu >>> itu >>> memperluas permukaan daun), daun tidak mengkilat (karena banyak >>> memantulkan >>> sinar dibanding menyerap sehingga fotosintesis lebih lambat), dan daya >>> adaptasi tanaman/pohon pada lingkungannya. >>> >>> Faktor yg terakhir ini perlu dipertimbangkan untuk pohon2 kota karena >>> pepohonan itu akan "dipaksa" tumbuh pada lahan yang sempit, keras (karena >>> tanah makin lama makin menjadi padat), dan ekspos polutan yang pekat, >>> plus >>> ulah tangan jahil.. >>> >>> Pohon mahoni dan tanjung yang banyak ditanam di Jakarta, kondisinya sudah >>> mengkhawatirkan pada umur 40-50 tahun, walaupun umur biologisnya bisa >>> mencapai 200 tahun. Jadi tidak masalah menanam pohon apa pun selama >>> pertumbuhannya baik. Pemilihan jenis lebih karena pertimbangan lokasi >>> penanaman dan estetika. >>> >>> Salam, >>> RULLY WIJAYAKUSUMA >>> 0815 710 8524 >>> >>> >>> --- On Tue, 4/27/10, nik.e <nike.pd@gmail.com> wrote: >>> >>> >>> From: nik.e <nike.pd@gmail.com> >>> Subject: [greenlifestyle] Re: Tanya: Jenis Pohon untuk mengatasi >>> pencemaran >>> udara kota >>> To: "GreenLifestyle" <greenlifestyle@googlegroups.com> >>> Date: Tuesday, April 27, 2010, 1:49 PM >>> >>> >>> kalo pohon yang lazim ditanam di daerah perkotaan dg lalu lintas besar >>> dan punya mdaya serap karbon yg besar saya kurang tahu..mungkin ada >>> temen2 di milis yg tau >>> tp kalo salah satu pohon yg dikenal efektif menyerap Co2 dan saat ini >>> kebetulan sedang d\menjadi salah satu program pemerintah dalam >>> mengurangi efek pemanasan global sih pohon trembesi..bisa liat artikel >>> di sini :) http://bataviase.co.id/node/121995 >>> >>> >>> On Apr 27, 10:27 am, "Yodi \(;\)" <buburayampakep...@yahoo.com> wrote: >>>> Selain untuk mencegah polusi, tanamn lidah mertua juga bermanfaat untuk >>>> diberikan kepada calon menantu lho...hehe.. >>>> >>>> --- Pada Sen, 26/4/10, Zen Muhammad Alfaruq <zen.muham...@gmail.com> >>>> menulis: >>>> >>>> Dari: Zen Muhammad Alfaruq <zen.muham...@gmail.com> >>>> Judul: Re: [greenlifestyle] Tanya: Jenis Pohon untuk mengatasi >>>> pencemaran >>>> udara kota >>>> Kepada: greenlifestyle@googlegroups.com >>>> Tanggal: Senin, 26 April, 2010, 12:56 AM >>>> >>>> kalau jenis pepohonan saya kurang tahu. tapi setahu saya ada tanaman >>>> yang saat ini banyak ditanam di tepi jalan untuk mengurangi polusi >>>> udara, nama tanamannya 'Lidah Mertua'. Untuk lebih detailnya coba mas >>>> hendra baca artikel berikut >>>> ini:http://www.scribd.com/doc/16959075/Tanaman-Lidah-Mertua >>>> >>>> salam, >>>> Zen >>>> >>>> --http://zenmuhammad.blogspot.com >>>> >>>> 2010/4/25, hendra aquan <hendra.aq...@gmail.com>: >>>> >>>> >>>> >>>> >>>> >>>> > Temans milis, >>>> >>>> > Adakah yang tahu jenis pohon yang efektif menyerap karbon untuk >>>> > mengatasi pencemaran udara perkotaan? apakah sudah pernah ada yang >>>> > melakukan penghijauan di daerah perkotaan yang padat lalu lintas? >>>> >>>> > salam, >>>> > HD >>>> >>>> > -- >>>> > | Mobile +62 8157988053 |http://hendraaquan.blogspot.com/| >>>> > "I want to continue my education to Holland, because Holland will >>>> > prepare me better for the great task I have chosen" (Kartini's letter >>>> > to Mrs. Ovink Soer, 1900) >>>> >>>> > Brought to you by Aquansel StrawBerry® >>>> >>>> > -- >>>> > You received this message because you are subscribed to the Google >>>> > Groups >>>> > "GreenLifestyle" group - Share this email! >>>> > To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com >>>> > To unsubscribe from this group, send email to >>>> > greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com >>>> > For more options, visit this group at >>>> >http://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id >>>> >>>> -- >>>> You received this message because you are subscribed to the Google >>>> Groups >>>> "GreenLifestyle" group - Share this email! >>>> To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com >>>> To unsubscribe from this group, send email to >>>> greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com >>>> For more options, visit this group >>>> athttp://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id >>>> >>>> -- >>>> You received this message because you are subscribed to the Google >>>> Groups >>>> "GreenLifestyle" group - Share this email! >>>> To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com >>>> To unsubscribe from this group, send email to >>>> greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com >>>> For more options, visit this group >>>> athttp://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id >>> >>> -- >>> You received this message because you are subscribed to the Google Groups >>> "GreenLifestyle" group - Share this email! >>> To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com >>> To unsubscribe from this group, send email to >>> greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com >>> For more options, visit this group at >>> http://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id >>> >>> >>> >>> >>> >>> -- >>> You received this message because you are subscribed to the Google Groups >>> "GreenLifestyle" group - Share this email! >>> To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com >>> To unsubscribe from this group, send email to >>> greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com >>> For more options, visit this group at >>> http://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id >> >> >> -- >> | Mobile +62 8157988053 | http://hendraaquan.blogspot.com/ | >> >> "I want to continue my education to Holland, because Holland will >> prepare me better for the great task I have chosen" (Kartini's letter >> to Mrs. Ovink Soer, 1900) >> >> Brought to you by Aquansel StrawBerry® >> >> -- >> You received this message because you are subscribed to the Google Groups >> "GreenLifestyle" group - Share this email! >> To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com >> To unsubscribe from this group, send email to >> greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com >> For more options, visit this group at >> http://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id > > -- > You received this message because you are subscribed to the Google Groups > "GreenLifestyle" group - Share this email! > To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com > To unsubscribe from this group, send email to > greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com > For more options, visit this group at > http://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id
"I want to continue my education to Holland, because Holland will prepare me better for the great task I have chosen" (Kartini's letter to Mrs. Ovink Soer, 1900)
Obrolan Kamis Sore, bulan Maret lalu kembali mengangkat isu tentang burung . Kali ini tentang Asian Waterbird Cencus (AWC) yang merupakan kegiatan rutin dan diikuti oleh ribuan sukarelawan di wilayah Asia dan Australasia setiap bulan Januari. Para relawan ini mengunjungi lahan basah dan melakukan penghitungan burung air. AWC merupakan bagian kegiatan yang bersifat global, yaitu International Waterbird Census. Keduanya dikoordinasikan oleh Wetlands International.
Kegiatan ini pertama kali dilaksanakan di India, tepatnya pada tahun 1987, dan kemudian menyebar luas meliputi wilayah Asia dan Asutralasia. Di seluruh Asia, kegiatan AWC telah mencakup lebih dari 6.100 lokasi di 27 negara.
Ferry Hasudungan, mewakili Wetlands Indonesia, menjabarkan rangkaian AWC yang dilakukan di Indonesia. Menurut Ferry, suatu lokasi disebut penting bagi burung air yang bermigrasi di Indonesia, bila minimum terdapat 1% dari populasi burung air di dunia. Salah satu lokasinya adalah Bagan Percut (di sana terdapat Milky Stork), Jambi dan Sumatra Selatan, tepatnya di Pantai Cemara, yang merupakan habitat burung air terbesar. Serta Banyuasin, di mana pernah tercatat kurang lebih ada 114.000 ekor burung air per hari.
Burung-burung air tersebut tak luput dari ancaman dalam mempertahankan hidupnya. Ancaman terbesarnya adalah reklamasi pantai, tetapi tergantung dekat atau tidaknya dengan lokasi pemukiman penduduk.
Hal yang menggembirakan adalah sejak tahun 1989 telah dilakukan sensus terhadap burung air, pada tahun 2008 sensus ini telah diikuti oleh 135 orang di 38 lokasi. Kendala yang dihadapi selama melakukan sensus adalah sulitnya buku panduan dan peralatan sensus, seperti teropong dan buku.
Selepas memaparkan presentasi seputar AWC, Ferry pun diberondong pertanyaan dari peserta Obrolan Kamis Sore. Mulai dari jumlah jenis burung air di Indonesia dan populasi burung air di Bogor.
Menurut Ferry, dari hasil sensus di beberapa lokasi, trend untuk jumlah populasi belum konsisten, perlu diamati secara teratur, jumlah jenis pun berfluktuasi.
"Idealnya sensus itu dilakukan serentak agar tidak ada burung terhitung dua kali. Data yang didapat dari para relawan ini kemudian dikirim ke Koordinator Nasional untuk dikompilasi sebelum akhirnya dikirim ke Koordinator Internasional. Data yang didapat ini bisa dimanfaatkan oleh berbagai institusi pemerintah maupun non-pemerintah, untuk menunjang berbagai kegiatan konservasi, mulai dari tingkat lokal hingga global. Namun, banyak otoritas di daerah yang tidak mengetahui kegiatan ini, entah tidak peduli atau pura-pura tidak tahu, sehingga tidak mendukung kegiatan ini," tegas Ferry.
Untuk mengatasi hal tersebut, Wetlands Indonesia melakukan langkah dengan memberikan pendidikan pada murid di sekolah di Indramayu, yang terkenal sebagai salah satu daerah persinggahan penting burung air di pesisir utara Jawa. Disadari pula bahwa kegiatan ini masih perlu banyak melakukan sosialisasi lagi di sekolah-sekolah. Dan ada baiknya bila para mahasiswa/pengamat bisa melibatkan siswa-siswa sekolah dasar dalam melaksanakan kegiatannya, agar proses penyadartahuan bisa terus berlangsung.
Pertanyaan menarik dilontarkan oleh Koen Setyawan, kenapa burung air? Dan sejauh mana data yang didapat bisa dimanfaatkan oleh para pengambil keputusan di tingkat nasional atau daerah?
"Burung air adalah salah satu indikator untuk menilai pentingnya kondisi suatu lahan basah (wetland), sesuai kriteria dalam kesepakatan RAMSAR. Di dalam negeri sendiri data ini tidak banyak yang langsung dimanfaatkan oleh otoritas di tingkat nasional, karena mereka sepertinya kurang percaya data dari dalam negeri, selalu berpatokan pada data dari internasional. Sebagai contoh, diperlukan perjuangan khusus untuk meyakinkan Pemda agar turut melindungi daerah yang penting untuk burung air, misalnya Bagan Percut," papar Ferry menanggapi pertanyaan dari Koen.
Mengantisipasi merebaknya wabah flu burung (Avian influenza) sementara adanya kemungkinan-kemungkinan yang belum terjawab akan keterkaitan burung-liar (dalam hal ini burung air) dengan wabah tersebut, kegiatan AWC ini juga menjadi salah satu upaya dalam mengumpulkan informasi dasar bagi kebutuhan penanganan wabah Avian influenza.
Fungsi burung air bagi lingkungan juga sempat disinggung. Pada tahun 1987, di Lampung, lahan perkebunan kelapa sawit di serang oleh hama. Tetapi hal itu tidak terjadi di Serang, karena ternyata di Serang masih banyak Kuntul kerbau yang memakan serangga ataupun hama di area lahan basah, sementara di Lampung, banyak kawasan lahan basah telah dikonversi menjadi tambak.
Perubahan habitat lahan basah dan lahan gambut merupakan ancaman bagi burung-burung air. Dan Wetlands Indonesia telah mencoba menyelamatkan lahan gambut, seperti di Kalimantan Tengah dengan melakukan restorasi hidrologi dan penanaman di lahan bekas proyek gambut satu juta hektar.
Di akhir pertemuan, Ferry mengingatkan, selain ada Asian Waterbird Cencus, pada tanggal 8-9 Mei 2010 mendatang juga merupakan " World Migratory Bird Day". [irma dana].
-- Irma Dana http://dawala.wordpress.com [lagi belajar nulis -- You received this message because you are subscribed to the Google Groups "GreenLifestyle" group - Share this email! To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com To unsubscribe from this group, send email to greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com For more options, visit this group at http://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id
Kawan Tezza, terima kasih tautannya. Setelah aku buka, ternyata itu adalah perhitungan untuk emisi karbon yang sudah kita kurangi. Kalau perhitungan untuk emisi karbon yang kita hasilkan apakah ada ya? Misal dengan sepeda motor menempuh jarak 10 Km menghasilkan karbon sekian Kg CO2. Akan lebih membantu jika ada perhitungan manualnya.
Tabik, HD
On 29/04/2010, Tezza Napitupulu <tezza.napitupulu@gmail.com> wrote: > Dear Hendra, dan kawan milis lain, > > lembaga IESR punya karbon kalkulator yang bisa bantu kita melihat jejak > karbon, bisa dilihat di website: > http://www.iesr-indonesia.org/carboncalculator/calculator.php > > Salam, > Tezza > > ----- Original Message ----- > From: "hendra aquan" <hendra.aquan@gmail.com> > To: "jakartagreenmonster" <jakartagreenmonster@yahoogroups.com>; > "greenlifestyle" <greenlifestyle@googlegroups.com> > Sent: Thursday, April 29, 2010 1:10 PM > Subject: [greenlifestyle] Tanya : Penghitungan Emisi Karbon > > > Kawan milis, > > Saya hendak bertanya, apakah ada yang cara menghitung emisi karbon > yang sederhana untuk anak sekolah? Misal menghitung berapa karbon yang > dihasilkan jika menggunakan sepeda motor, mobil. > > Jabat erat, > HD > > -- > | Mobile +62 8157988053 | http://hendraaquan.blogspot.com/ | > "I want to continue my education to Holland, because Holland will > prepare me better for the great task I have chosen" (Kartini's letter > to Mrs. Ovink Soer, 1900) > > Brought to you by Aquansel StrawBerry® > > -- > You received this message because you are subscribed to the Google Groups > "GreenLifestyle" group - Share this email! > To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com > To unsubscribe from this group, send email to > greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com > For more options, visit this group at > http://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id > > -- > You received this message because you are subscribed to the Google Groups > "GreenLifestyle" group - Share this email! > To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com > To unsubscribe from this group, send email to > greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com > For more options, visit this group at > http://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id
"I want to continue my education to Holland, because Holland will prepare me better for the great task I have chosen" (Kartini's letter to Mrs. Ovink Soer, 1900)
Mohon bantuannya bagaimana cara membuat penjernih air secara sederhana. Saya tahu ada beberapa bahan seperti ijuk, arang, dll tapi nggak tahu secara detail pembuatannya.
Saya hendak bertanya, apakah ada yang cara menghitung emisi karbon yang sederhana untuk anak sekolah? Misal menghitung berapa karbon yang dihasilkan jika menggunakan sepeda motor, mobil.
Jabat erat, HD
-- | Mobile +62 8157988053 | http://hendraaquan.blogspot.com/ | "I want to continue my education to Holland, because Holland will prepare me better for the great task I have chosen" (Kartini's letter to Mrs. Ovink Soer, 1900)
Saya hendak bertanya, apakah ada yang cara menghitung emisi karbon yang sederhana untuk anak sekolah? Misal menghitung berapa karbon yang dihasilkan jika menggunakan sepeda motor, mobil.
Jabat erat, HD
-- | Mobile +62 8157988053 | http://hendraaquan.blogspot.com/ | "I want to continue my education to Holland, because Holland will prepare me better for the great task I have chosen" (Kartini's letter to Mrs. Ovink Soer, 1900)
Kawan Melly, info yang menarik trims... Jadi pengen pesen ehhe...
HD
On 29/04/2010, armely meiviana <ameiviana@gmail.com> wrote: > selamat pagi semua....:-) > > FYI, saat KumKum kemarin tersedia beberapa macam cinderamata yg bs dibilang > edukatif, diantaranya: > > - kaos utk dewasa dengan ilustrasi berupa infografik perbandingan emisi > pengguna sepeda, busway, KRL, motor & sepeda. > tentunya ini dibuat berdasarkan hitung2an riil dengan menggunakan data > lokal. > > - bandana multifungsi dgn motif peta jalur KRL & TransJakarta. sangat > bermanfaat bagi yg ingin menggunakan busway/ KRL, tp bingung dengan > stasiun/halte2 pemberhentiannya. > > - juga ada kaos anak2 utk mengampanyekan penggunaan sepeda & utk tdk buang > sampah sembarangan....dan juga tas pakai ulang Bagoes. > > *CATATAN:* utk kaos, menggunakan bahan katun organik yg sangat lembut, adem > & menyerap keringat. > > Untuk lihat gambar, warna & ukuran, sila mampir ke: * > http://kumkum.dagdigdug.com/cinderamata/* > Pemesanan terakhir hari Minggu, *tgl 2 Mei 2010.* > > Sila disebarkan ke rekan/ kerabat/ sahabat di sekitar yg sekiranya berminat > tp tdk ikut milis ini. > > salam, > melly > > -- > You received this message because you are subscribed to the Google Groups > "GreenLifestyle" group - Share this email! > To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com > To unsubscribe from this group, send email to > greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com > For more options, visit this group at > http://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id
"I want to continue my education to Holland, because Holland will prepare me better for the great task I have chosen" (Kartini's letter to Mrs. Ovink Soer, 1900)
-- Irma Dana http://dawala.wordpress.com [lagi belajar nulis -- You received this message because you are subscribed to the Google Groups "GreenLifestyle" group - Share this email! To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com To unsubscribe from this group, send email to greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com For more options, visit this group at http://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id
FYI, saat KumKum kemarin tersedia beberapa macam cinderamata yg bs dibilang edukatif, diantaranya:
- kaos utk dewasa dengan ilustrasi berupa infografik perbandingan emisi pengguna sepeda, busway, KRL, motor & sepeda. tentunya ini dibuat berdasarkan hitung2an riil dengan menggunakan data lokal.
- bandana multifungsi dgn motif peta jalur KRL & TransJakarta. sangat bermanfaat bagi yg ingin menggunakan busway/ KRL, tp bingung dengan stasiun/halte2 pemberhentiannya.
- juga ada kaos anak2 utk mengampanyekan penggunaan sepeda & utk tdk buang sampah sembarangan....dan juga tas pakai ulang Bagoes.
CATATAN: utk kaos, menggunakan bahan katun organik yg sangat lembut, adem & menyerap keringat.
Sila disebarkan ke rekan/ kerabat/ sahabat di sekitar yg sekiranya berminat tp tdk ikut milis ini.
salam, melly -- You received this message because you are subscribed to the Google Groups "GreenLifestyle" group - Share this email! To post to this group, send email to greenlifestyle@googlegroups.com To unsubscribe from this group, send email to greenlifestyle-unsubscribe@googlegroups.com For more options, visit this group at http://groups.google.com/group/greenlifestyle?hl=id
Jakarta, Kompas - Keterbukaan prosedur ataupun penggunaan teknologi untuk menjamin keamanan dan keselamatan menjadi prasyarat mutlak mendirikan pembangkit listrik tenaga nuklir atau PLTN. Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional Hudi Hastowo, Rabu (28/4) di Jakarta, mengatakan, tidak gampang untuk mendirikan PLTN, harus mengikuti prasyarat-prasyarat tersebut. ”Indonesia meratifikasi Konvensi Keselamatan Nuklir. Kalau Indonesia membangun PLTN, negara tetangga, seperti Australia dan Singapura, berhak mengkaji untuk mengetahui jaminan keamanan dan keselamatan dari pembangunan PLTN tersebut,” kata Hudi.
Jakarta, Kompas - Potensi biomassa mencapai 147 juta ton per tahun. Biomassa yang berasal dari jerami dan sisa panen, tanaman liar berkarbohidrat, dan kotoran hewan itu diperkirakan bisa menghasilkan energi 470 gigajoule atau setara dengan 130,5 MWh. Hal itu disampaikan Ketua Yayasan Damandiri Haryono Suyono dalam peluncuran Biomassa Energy Center di Jakarta, Selasa (27/4) malam. ”Indonesia tidak saja kaya minyak dan gas, tetapi juga kaya biomassa. Itu bisa menjadi sumber energi alternatif bagi warga di pedesaan,” kata Haryono.
Nusa Dua, Kompas - Ketua Dewan Nasional Perubahan Iklim yang juga mantan Menteri Lingkungan Hidup Rachmat Witoelar mengingatkan, proyek eksplorasi dan pemanfaatan energi panas bumi atau geotermal jangan sampai merusak hutan dan keanekaragaman hayati yang terkandung di dalamnya. Perusahaan eksplorasi didorong agar memilih lokasi-lokasi proyek di hutan gundul atau gunung yang sudah rusak kondisi hutannya. ”Jangan memilih lokasi (eksplorasi) di hutan yang pohon-pohonnya sudah berumur ratusan tahun. Apalagi, kemudian sengaja cari hutan yang bagus dan jual pohon-pohonnya setelah ditebang. Itu namanya kriminal. Tolong cari hutan yang sudah botak,” kata Rachmat dalam sesi diskusi panel World Geothermal Congress (WGC) 2010 di Nusa Dua, Bali, Rabu (28/4).
Delay to a draft of a U.S. climate change bill this week has frustrated some investors in the voluntary carbon market, who were tipping it to become the template of a federal climate change bill.Many investors are looking for any positive steps toward a U.S. climate bill before committing themselves to the voluntary market.The so-called Kerry, Graham and Lieberman (KGL) draft was scheduled to be unveiled on Monday but a breakdown in bipartisan talks delayed it.
Senate Majority Leader Harry Reid said on Wednesday he would work to pass energy legislation before tackling immigration reform, a strategy that might restore the bipartisan coalition behind the climate change bill push."I am going to move forward on energy first," the Democratic senator told reporters at a news conference. "The bill's ready. I don't see why we can't do that."Republican Senator Lindsey Graham pulled out of the effort to craft legislation addressing global warming with Democrat John Kerry and Independent Joseph Lieberman on Saturday, leaving the future of the climate bill unclear. read more
![[read]](cid:image001.gif@01CAE837.CDB69220){kind=small}
![[read]](cid:image001.gif@01CAE773.5482BD30){kind=small}
